Perkutut
Liga Bangkalan Bangkit Putaran 4, Produk Tuan Rumah Persembahkan Podium Pertama di Semua Kelas

Lapangan Pengda Bangkalan di Jalan Halim Perdanakusuma (ring road), kembali diramaikan kehadiran kung mania dari berbagai daerah. Mereka datang dalam rangka memenuhi undangan panitia Liga Bangkalan Bangkit Putaran 4 yang dihelat pada Minggu, 25 September 2022.

Tiga kelas masih menjadi partai tetap, yakni Kelas Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging. “Alhamdulillah Liga Bangkalan Bangkit 2022 Putaran 4 bisa kami selenggarakan hari ini dengan lancar dan tidak ada kendala,” terang Abdul Wahid, Ketua Liga Bangkalan Bangkit 2022.
Lebih lanjut disampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kehadiran peserta. “Saya atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan sehingga agenda hari ini bisa sesuai harapan,” sambung pemilik Nova Bird Farm Keleyan Socah.

Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, panitia mengumpulkan juri. Dalam pertemuan tersebut, Siswoko Raharjo memberikan wejangan agar juri tetap berada pada jalur yang sesuai. “Saya harap juri bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar. Saya seringkali melihat kinerja juri yang belum sesuai harapan. Untuk itu saya harap hal itu jangan sampai terjadi di Bangkalan,” tegas Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan.
Sebab jika semua itu terjadi, maka akan menjadi awal hilangnya pemula. Untuk itulah diharapkan juri bisa bekerja secara jujur tanpa memandang burung milik siapa dan menilai apa adanya. Ir.R.Moh.Mahmud, Ketua Pengda Bangkalan yang hadir dalam kegiatan tersebut sempat memberikan wejangan. Ada tiga hal yang menjadi perhatian.

“Ada moto yang harus didengungkan, khususnya untuk juri. Juri itu punya korsa atau kesatuan dan hal itu harus dijaga betul agar nama baiknya tidak sampai tercoreng,” ungkap Ir.R.Moh.Mahmud. Adapun tiga hal yang dimaksudkan adalah pertama, bagus tidaknya lomba bergantung pada kinerja juri.
Panitia yang sudah menyediakan dan mempersiapkan acara, akan dikatakan berhasil jika juri mampu mengimbangi dengan kinerja juri yang fair. “Saya melihat panitia sudah bekerja secara transparan, mulai dari persiapan sampai saat pelaksanaan. Tinggal juri harus bekerja secara fair play agar kegiatan ini bisa tergelar sukses,” jelas Ketua Pengda Bangkalan.

Hal kedua adalah menciptakan rasa solidaritas forever. Maksudnya adalah bahwa juri senior diharapkan bisa membina juri yunior, sehingga ada regenerasi yang baik untuk masa depan. Sebab jika kinerja salah satu juri dinilai kurang baik, maka bukan penilaian perorangan yang akan menanggung akibatnya, tetapi semua juri akan terkena imbasnya.
Sebab juri adalah koprs yang merupakan satu kesatuan. Hal ketiga yang ditekankan adalah pembinaan juri yunior dari juri senior. Sudah saatnya ada pembinaan dari juri senior kepada adik-adiknya agar bisa lebih baik. Benamkan jiwa tersebut dalam diri setiap juri dan jangan berperilaku dikotomi dalam menjalankan tugas.

Usai wejangan yang diberikan, panitia juga menentukan posisi Dewan Juri di semua kelas dengan cara dilotre atau diundi. Setiap calon Dewan dipersilahkan untuk mengambil undian, kelas apa yang akan mereka tempati. “Seperti biasa, saya melakukan undian untuk Dewan Juri sehingga lebih fair play dan transparan,” lanjut Siswoko Raharjo.
Kegiatan kali ini diikuti juga peserta pendatang baru, salah satunya adalah Team Keleyan yang langsung dipimpin Moch.Kotim. “Kami dari pendatang baru Team Keleyan mendukung penuh kegiatan Liga Bangkalan Bangkit, kami hadir bersama kekuatan 7 personel ingin mendukung hobi perkutut di Bangkalan yang semakin semarak,” kata Moch.Kotim.

Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal hingga akhir. Namun demikian tidak sampai mengurangi semangat peserta untuk meninggalkan arena. Mereka sampai berpanas-panas demi memberikan dukungan pada orbitannya yang berada di atas kerekan ataupun gantangan.
Empat babak penjurian berjalan lancar tanpa gangguan. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Untuk di Kelas Dewasa Bebas, podium pertama berhasil diraih oleh Rindu orbitan Heri S Kamal Bangkalan. Perkutut ternakan Sawunggaling yang dikerek pada nomor 74 berhasil mengkoleksi nilai tiga warna babak pertama.

Memasuki babak kedua raihan tiga warna hitam semakin menguatkan posisinya. Babak tiga Rindu kembali meraih bendera tiga warna dan babak keempat dua warna hitam tertancap persis di bawah tiang kerekan.
Urutan kedua ada Buldozer, andalan H.Gunawan Bangkalan. Perkutut ternakan JML yang dikerek pada nomor 53 sukses meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna hitam pada babak kedua. Menyusul selanjutnya Bintang Muda amunisi Tim SHD Ketapang Sampang.
Perkutut produk ternak AKN yangdikee pada nomor 84 sukses menghadirkan suara dengan kualitas dua warna hitam pada babak pertama dan ketiga, bendera dua warna pada babak kedua dan tiga warna hitam pada babak keempat. Di Kelas Piyik Yunior, ada Superboy andalan Suud LB Galis.

Menempati nomor kerekan 116, perkutut ternakan LB ini berhasil menuntaskan penjurian dengan nilai tiga warna pada babak pertama dan keempat serta tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga. Disusul kemudian Bangkit Kembali amunisi Cipto Irama Bangkalan pada podium kedua.
Kemenangan perkutut ternakan Irama yang dikerek pada nomor 237 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat, tiga warna hitam babak kedua dan dua warna pada babak ketiga. Di tempat ketiga ada Tapak Darah milik Arifin Bangkalan yang dikerek pada nomor 110.

Kemenangan perkutut ternakan JBN berkat raihan bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut. Dan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil diraih Zulfikar amunisi RH.Jupri Zaini Bangkalan. Kemenangan perkutut ternakan Irama pada gantangan nomor 73 berkat raihan bendera dua warna hitam empat babak berturut-turut.
Diurutan kedua ada, Marlena andalan Mawardi Burneh, perkutut produk ternak Ke’Lesap yang digantang pada nomor 13 berhasil meraih bendera dua warna hitam pada empat babak berturut-turut. Di tempat ketiga ada Putri Malu milik Anam Lekok Pasuruan, perkutut trenakan HM Jaya pada gantangan nomor 74 dengan raihan bendera dua warna hitam empat babak berturut-turut.

