Derkuku
LDB III, Sapujagat dan Gajah Mada Tembus Enam Warna, Gaco Maestro Silih Berganti Naik Podium
Denpasar, mediaagrobur.com – Liga Derkuku Bali (LDB) seri III kolaborasi antara Rimba BF, Sakti BF dan Tunggul Ametung BF yang digelar Minggu, 20 Juni 2021 di Lapangan Semar Denpasar berlangsung panas. Tidak saja panas oleh sengatan sinar matahari, juga panas oleh pertarungan yang begitu menegangkan menunggu juri dan korlap menancapkan koncer yang silih berganti saling kejar-kejaran poin.
Paling eboh terjadi di kelas dewasa senior, dimana gaco-gaco papan atas Bali numplek hadir bersama sang pemiliknya yang dengan setia nongkrongin di pinggir lapangan sambil mengingatkan juri akan gacoannya berbunyi. Di antaranya ada Hendro Prayitno, Haryanto, dr. Ardhana, H Salim Andriyanto, Nyoman Sudiana, Komang Prancis bersama pasukan Trio Rimba, Made Tendha, Wayan Suka, Agung Darmawan, IB Wirawan, Saptono, Rais Sugiyanto. Sementara di kelas Dewasa Yunior ada Yoga Manik Mas, Edy Cahyanto, Kadir Van Vani, Gus Dira, Mr. Nyoman yang mengawal gaco Agung Astawa yang ikut berpartisipasi, serta deku mania yang lain.
Di babak pertama, suasana masih rada tenang. Namun 15 menit berjalan, saling kejar poin terjadi. Sapujagat mendahului mendapat bendera lima warna. Kemudian disusul King Dragon di nomor 66, Sultan Agung di gantangan 55, Beli Bagus di gantangan 73 dan Gajah Mada di gantangan 87 akhirnya juga mendapat lima warna.
Babak kedua kembali memanas. Lagi-lagi Sapujagat mendahului meraih lima warna, disusul Beli Bagus. Setelah istirahat siang, Sapujagat bergelang YNT milik H Salim Andriyanto ini semakin nagen memanggung. Begitu juga King Dragon bergelang Rimba milik Hendro mulai perfoma, Beli Bagus debutan Ardhana juga semakin stabil sedangkan Raja Rimba di gantangan 71 mulai bangkit setelah sempat tertinggal. Sesuai kualitas suaranya, gaco-gaco itu mendapat lima warna.
Memasuki babak keempat peta kekuatan berubah. Sapujagat yang begitu fighter kembali unjuk kualitas. Daya tarungnya yang stabil dengan cepat meraih lima warna dan bahkan langsung menembus enam warna. Namun berselang beberapa menit, Gajah Mada milik Komang Prancis yang mulai unjuk taring di arena juga berhasil menyusul dengan nilai 44 atau enam warna. Beberapa gaco yang lain hanya berada di lima warna seperti Beli Bagus, Raja Rimba, Sultan Agung, dan King Dragon.
Babak keempat menjadi penentu pertarungan antara Sapujagat dan Gajah Mada. Sapujagat langsung tancap gas dan berhasil meraih 44, disusul Beli Bagus, Raja Rimba, King Dragon dan Sultan Agung.
Dengan hasil itu, Sapujagat tak terkejar dan ditetapkan sebagai pemenang di kelas senior disusul Gajah Mada dan Beli Bagus.
Sementara itu di kelas dewasa yunior, babak pertama para kontestan masih belum panas. Baru beberapa di antaranya meraih empat warna. Hanya Panglima milik Suripto di gantangan 17 yang berhasil meraih nilai lima warna. Memasuki babak kedua, Sutasoma di gantangan 27 tetasan Wiana BF mulai tunjukkan perfomanya. Sutasoma menembus lima warna bersama Irama Agung milik Yoga Manik Mas di gantangan 15. Memasuki babak ketiga Sutasoma semakin ciamik, kembali perfoma dengan torehan lima warna. Begitu juga Irama Agung dan Panglima yang juga melaju ke 43 ¾.
Di babak keempat, Sutasoma semakin kokoh. Kembali mengoleksi lima warna dan ditetapkan sebagai pemenang di kelas dewasa yunior. Sementara netara Irama Agung bergelang Maestro BF yang mengantongi tiga kali lima warna menduduki posisi runner up. Di tempat ketiga disabet Panglima dan Cakra Bali milik Ida Bagus Wirawan menduduki posisi keempat setelah lima warna ditorehkan di babak terakhir.
Ada beberapa kejutan yang terjadi di Liga Derkuku Seri III kali ini. Di antaranya Maestro Team yang silih berganti menampilkan gacoannya naik podium di kelas senior seperti Sapujagat setelah sebelumnya mengorbitkan Legendaris. Selain itu juga sukses mencetak anakan jawara di kelas yunior bernama Irama Agung.
Sementara Komang Prancis bersama Trio Rimbanya (Mr. Kumis, Mr. Jhon dan Komang Prancis) juga berhasil mengantarkan Gajah Mada mau memanggung di lapangan menembus enam warna. Selain itu, juga banyak mengorbitkan tetasan Rimba. Di kelas senior sebanyak tiga gaco sedangkan di kelas yunior mengorbitkan dua gaco bergelang Rimba.
Sedangkan, Wiana BF tidak saja mengorbitkan Beli Bagus di kelas senior menduduki posisi ketiga juga sukses melejitkan tetasan sendiri di kelas yunior dan tak tanggung-tanggung bertengger di posisi puncak.
Di balik kemeriahan dan guyub rukun LDB seri III, ada kabar duka yang menimpa deku mania Bali. Hariyanto, mewakili panitia dan juga PPDSI Bali mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya putri dari bapak Triyasa Kusuma Negara. Hariyanto juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh deku mania yang sudah berkenan hadir. ‘’Kami menyampaikan permohonan maaf jika selama lomba ada hal-hal yang kurang berkenan,’’ ujar Hariyanto seraya menyampaikan untuk seri selanjutnya, beberapa peternak sedang mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari Liga Derkuku Bali di seri-seri berikutnya. (gde)