Lomba
Launching GLL Mahendradata, Sadewa Borong Murai, SR Indo Dominasi Cucak Ijo
LAUNCHING Gantangan Lege Liang (GLL) Mahendradata yang dimeriahkan dengan Latber Minggu Ceria, Minggu 10 Oktober 2021 bersama juri Lege Liang Independent berjalan sukses. Selain jumlah peserta yang membludak di kelas murai batu, cucak ijo, dan LB fighter juga diluberi komunitas branjangan, hwamei, SRDC dan konin. Panitia pun memenuhi sesuai janji hadiah utama seluruh kelas tanpa potongan tanpa syarat.
Suasana latber pun berjalan penuh keakraban. Walau persaingan begitu ketat di masing-masing kelas, namun panitia memberi kesempatan untuk bisa menikmati jalannya latber dari jarak dekat. Juri menyadari kinerja penilaian akan terganggu, tetapi dengan mendekatkan peserta ke arena akan semakin membuktikan bahwa juri Lege Liang Independent tidak main-main dalam mengeksekutor setiap kontestan yang bertarung. Setiap keputusan memberikan koncer, juri siap untuk mempertanggungjawabkan akan kualitas burung tersebut ketika bertarung di lapangan saat itu.
Karena itu, dari sesi pertama kelas branjangan, sampai sesi terakhir kelas love bird fighter C, nyaris tidak ada komplin yang berarti dari peserta. Setiap gaco yang mendapat koncer A paling banyak dan memenangkan kelas itu selalu menunjukkan kualitas tarungnya dan tidak bisa dibantah oleh peserta.
Seperti di kelas partai neraka murai batu. Ketika murai batu sesi A dibuka dengan jumlah peserta yang membludak, sejak detik pertama para kontestan sudah mulai beraksi memainkan rolingan, sesekali memuntahkan tembakan membuat juri fokus mengamati setiap kerja burung.
Seperti penampilan Redbull milik C’di yang digantang di nomor 16. Redbull tampil garang memainkan lagu-lagu rambatan, rio-rio yang ditutup dengan tembakan cililin yang melengking. Rata-rata para kontestan menampilkan perfomanya sesuai lagu yang dibawakan sehingga panitia memberikan penghargaan dengan memilih 7 burung terbaik.
Di sesi kedua yang kembali ramai, Sadewa milik Kawok di gantangan 47 begitu mencolok mengumbar lagu-lagu kenariannya yang ngeban. Sadewa piawai mengkombinasikan lagu kenariannya dengan tembakan cililinnya yang tajam menyengat. Sadewa sontak mendapat nilai sempurna dari dewan juri. Di kelas ini ada Tyson milik Mahendra LBB yang juga tampil dahsyat yang akhirnya menempati posisi runner up. Di posisi ketiga disabet Redbull yang turun dari posisi puncak di sesi A.
Ketika sesi ketiga dibuka, Sadewa kembali unjuk kebolehan. Lagu-lagu kenariannya masih cantik dimainkan yang diselingi tembakan cililin. Dengan hasil akhir double winners, Sadewa dinobatkan sebagai murai batu terbaik.
Tak kalah eboh di kelas cucak ijo yang juga dengan jumlah peserta melebihi ekspektasi. Diawali kelas cucak ijo A, Rojer milik Mr. Kawok dari EH BC tampil terdepan setelah tampil dengan tonjolan-tonjolannya yang ngeban.
Namun di leg kedua, debutan SR Indonesia mulai unjuk gigi. Seperti Barakuda milik Mr. Made yang digantang di nomor 37. Tampil ngotot dengan tembakan-tembakannya yang panjang, Barakuda berhasil naik podium utama disusul Platinum yang juga tampil apik. Ada juga amunisi SR Indonesia yang bertengger di posisi ketiga bernama The Rock.
Di leg ketiga Barakuda kembali mempertahankan posisinya di puncak. Kali ini dipepet The Rock yang naik satu tingkat ke posisi runner up. Sedangkan Platinum milik Riky turun ke posisi ketiga. Dengan dua kali mengantongi poin A, Barakuda milik Mr. Made berhasil menyabet cucak ijo terbaik sebagai kado akan segera kembali bertugas ke Norwegia, sekaligus SR Indonesia mendominasi perolehan poin di kelas cucak ijo.
Di laga love bird fighter, Cinta Pertama milik Rudi KD dari Tim Besok Bubar tampil dengan nilai tertinggi. Cinta Pertama bersaing dengan Chong Daifi dan Lesty yang juga dengan nilai besar.
Namun di leg kedua, Salbut milik Pak Topo melaju terdepan bersama Sinar di posisi kedua. Lesty yang kembali perfoma akhirnya memenangkan di laga ketiga sekaligus menempatkan sebagai love bird fighter terbaik.
Di gelaran Minggu Ceria dalam rangka launching Gantangan Lege Liang Mahendradata ini juga diramaikan oleh komunitas penggemar burung. Di antaranya yang hadir dari komunitas branjangan yang mendapat kesempatan turun di sesi awal disusul komunitas hwamei, SRDC, dan konin.
Di kelas branjangan tercatat Lascarya milik Pageh A sukses memetik sebagai burung branjangan terbaik setelah unggul dua poin. Di kelas hwamei Lemo milik Mr. Adi dinobatkan sebagai hwamei terbaik. Di kelas SRDC ada Genji milik Mr. Tito yang menyapu bersih kelas SRDC sekaligus dinobatkan sebagai SRDC terbaik.
Ada juga dua kelas anis merah yang disabet Maharatu dan Kabuto, dimana Maharatu berhasil sebagai yang terbaik dan ada kelas konin disabet Samsal serta LB paud menampilkan Cuan milik Angga.
Gus De Agus mewakili panitia dan juri Lege Liang Independent menyampaikan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir di acara launching Gantangan Lege Liang Mahendradata. ‘’Jika dalam penyelenggaraan latber ini ada hal-hal yang kurang berkenan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,’’ ucap Gus De Agus. (gde)