Puter Pelung
Latpres Trunojoyo Cup I Sampang, Bukti Keberanian Pengurus di Tengah Minimnya Penggemar Puter Pelung
Gelaran Latpres Seni Suara Puter Pelung Trunojoyo Cup I Sampang yang digelar pada Sabtu, 03 Agustus 2019 menjadi bukti keberania Pengurus P4SI Cabang Sampang. Betapa tidak, meski belum memiliki massa dan pengurus juga baru saja dibentuk, mereka sanggup menjadi tuan rumah penyelenggaraan even milik komunitas puter pelung.
“Sebenarnya Sampang untuk saat ini belum banyak penggemar puter pelung, apalagi saya sebagai Ketua P4SI Cabang Sampang baru dibentuk. Namun saya tetap upayaka agar Sampang menjadi tuan rumah penyelenggaraan latpres,” terang H.Hidayat.Mmenurutnya langkah ini dilakukan sebagi wujud tanggungjawab yang sudah diberikan.
Menempati lapangan di Jalan Imam Ghazali (barat Terminal Sampang), even ini diharapkan bisa menjadi awal dimulainya hobi puter pelung di Sampang. “Kegiatan ini adalah kegemaran baru, saya berharap akan banyak muncul pemain baru, sebab kalau banyak orang senang maka akan berimbas pada sektor lain,” harapnya.
Dampak dari semaraknya hobi puter pelung akan mengangkat perekonomian rakyat, perputaran ekonomi akan jalan. “Sebaliknya jika sepi, siapa yang mau beli burung, siapa yang mau beli sangkar,” imbuhnya. Jika nanti hobi puter pelugn sudah mulai semarak, maka tugas selanjutnya adalah dari Pengurus P4SI Jawa Timur.
“Sesuai dengan misinya sebagai organisasi pelestari, maka P4SI harus benar-benar memperhatikan pelestarian, yakni bagaimana melestarikan puter pelung sehingga keberadaannya benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Saya kira peternak harus dikumpulkan untuk menentukan sikap dan arah, bagaimana menghasilkan puter pelung yang berkualitas,” kata H.Hidayat lagi.
Menurutnya peternak harus bersinergi dan bukan bersaing. Lebih lanjut dirinya berharap terjadi adanya kualitas dari penyelenggaraan even. “Harapan saya lomba tetap menjadi jati diri, jangan sampai melenceng, begitu juga dengan pelaksanaan lomba kalau bisa hindari teriakan peserta karena itu sangat mengganggu juri dan juga peserta lain,” tegasnya.
Sudah saatnya berperilaku dewasa dan menyerahkan seluruh rangkaian penjurian pada juri yang bertugas. Karena dengan demikian, maka bobot dari penyelenggaraan lomba puter pelung akan memberikan nilai lebih dan kesan yang disampaikan akan lebih mengena. “Ayo kita mulai dari pribadi kita sendiri untuk memberikan contoh yang terbaik,” kata H.Hidayat lagi.
Sementara itu persaingan di dalam arena berlangsung seru dan menegangkan. Dua kelas yang dilombakan yakni Kelas Utama dan Madya, mampu menghadirkan peserta dengan peta pertarungan yang cukup imbang. Di Kelas Utama, Kirangan orbitan Deny Hanan Malang yang digantang pada nomor 39 mampu memperlihatkan performa terbaiknya.
Empat babak penjurian yang dilangsungkan, puter pelung ternakan Hanan 640 ini sanggup mengumpulkan poin terbanyak dan dinobatkan sebagai juara pertama. Disusul kemudian oleh Mahadewi andalan Adi Suryo Mahadewa Tanjung Bumi Bangkalan yang menempati nomor gantangan 16.
Puter pelung bergelang AM 148 ini akhirnya harus menerima penobatan juara diurutan kedua dan Doser milik Imam Syakir Sumenep yang menempati nomor gantangan 10, puter pelung produk SMD 112 ini meraih urutan ketiga. Di Kelas Madya, Restu Ibu orbitan Decky Sumenep yang digantang pada nomor 39 berhasil memperlihatkan kemerduan suaranya.
Para juri yang bertugas, nampaknya terpesona oleh suara puter pelung ternakan Bonekamu karena langsung ditetapkan sebagai peraih juara pertama. Disusul kemudian oleh Kirangan andalan Katon Hos Dampit Malang yang digantang pada nomor 37, ring Hanan 640 sebagai peraih juara kedua dan Kacong Jr milik Yusli Bangkalan pada gantangan 29, ternakan Hanaya 194 pada urutan ketiga. Diakhir acara H.Hidayat menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan ma’af kepada seluruh peserta. “Saya atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah bersedia hadir diacara kami dan kami memohon ma’af jika selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan,” kata akhirnya.