Lomba
Latpres Spesial Radja SF Tanah Merah Bangkalan Dijenguk Sang Panglima, Peraih Juara Pertama Semua Kelas Dapat Bonus Tambahan
Gelaran Latpres Radja Single Fighter Tanah Merah Bangkalan yang dihelat pada Sabtu 12 Oktober 2019, terasa istimewa dan luar biasa. Betapa tidak, sang Panglima Radjawali Indonesia yakni Sofyan Djuandi hadir langsung menemui pars panitia, juri yang bertugas dan menyapa beberapa peserta.
“Kebetulan saya ada acara di Sampang hari Minggu, makanya saya sempatkan hadir memenuhi undangan Bapak Zainal Arief selaku ketua panitia,” tegas Sofyan Djuandi. Bersama tiga rekannya, Sofyan mengaku salut dengan apa yang dilihat dan dirasakannya. “Warga Madura khususnya Bangkalan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan hobi burung berkicau, saya lihat mereka begitu semangat ikut gantang burung,” imbuhnya.
Zainal Arief ketika dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya sengaja mengajak sang Panglima untuk melihat langsung bagaimana kondisi hobi burung berkicau ditempatnya yang kebetulan juri Radjawali Indonesia menjadi sang pengadil lapangan tersebut agar mengetahu secara pasti kondisi dibawah.
“Alhamdulillah undangan saya kepada Pak Sofyan Djuandi untuk bisa hadir di gantangan Radja SF Tanah Merah disambut dengan baik, makanya kami sangat senang dan bangga bisa menghadirkan Panglima Radjawali Indonesia dihadapan kicau mania dan kekek mania peserta Latpres Radja SF,” papar Zaibal Arief.
Lebih lanjut dirinya mengatakan sangat berterima kasih atas kehadiran Panglima Radjawali Indonesia ke markas Radja SF. Selama berada dilokasi, Sofyan Djuandi sempat bertemu dengan beberapa kerabat lama, salah satunya H.Asid Tanah Merah Bangkalan. “H.Asid adalah teman lama saya, baru kali ini saya ketemu dan saya sangat senang,” ungkapnya.
H.Asid sendiri mengaku kaget ketika tahu sang rekan lama ini berada di Bangkalan dan dekat dengan lokasi kediamannya. “Terus terang saya adalah orang yang pertama kali membawa Radjawali Indonesia masuk Madura, namun sayang ternyata belum ada respon lanjutan yang diberikan Pak Sofyan, makanya saya sempat bertanya-tanya,” jelas H.Asid yang ditanggapi senyuman dari Sofyan Djuandi.
Namun demikian, pertemuan tersebut menjadi awal terhubungnya komunikasi yang pernah terputus. Sementara itu, persaingan dalam perebutan posisi kejuaraan dimasing-masing kelas berlangsung seru dan menegangkan. Tidak hanya partai kekekan yang menjadi kelas yang dilombakan, partai kicauan juga menjadi kelas yang masuk daftar lomba.
Para petarung yang ambil bagian dalam partai yang dibuka, seakan tidak mampu memberikan kesempatan kepada lawan untuk dikalahkan. Juri Radjawali Indonesia yang ditunjuk menjadi pengadil seakan dituntut untuk memastikan siapa yang layak jadi juara. Tidak heran jika para jawara yang sudah ditetapkan sebagai juara diganjar oleh panitia bonus berupa beras selain hadiah yang sudah mereka dapatkan.
“Kali ini saya sengaja memberikan hadiah bonus kepada para juara pertama dikelas yang kami buka sebagai bentuk apresiasi kami kepada mereka yang sudah bersusah payah menjadikan burungnya sebagai juara,” lanjut Zainal Arief.