Perkutut
LatNil Piyik Bulu Coklat Tommy BF Surabaya, Peserta Makin Dimanja dengan Kemasan Menyenangkan, Shanom Maju ke Podium Pertama

Memasuki kegiatan yang kelima kali, LatNil Piyik Bulu Coklat Tommy Bird Farm Surabaya masih terus menjadi daya tarik kung mania. Lapangan P3SI Pengda Surabaya di Jalan Simorejo Sari A yang dijadikan lokasi acara, tetap mendapatkan kunjungan dari peserta yang ingin terus mengikuti kegiatan tersebut.

Agenda yang digagas Pengda P3SI Surabaya dan didukung penuh Abah Riman Tommy BF, biasanya digelar setiap Kamis, kali ini dimajukan pada Selasa, 27 Juni 2023, dikarenakan bertepatan dengan hari hari Idul Fitri, sehingga tidak mungkin even ini dipaksakan untuk tetap digelar pada hari biasanya.
“Kamis, 29 Juni 2023 yang harusnya menjadi agenda kegiatan LatNil Piyik Bulu Coklat Tommy BF, terpaksa harus kami majukan karena bersamaan dengan hari Raya Idul Adha, karena pasti tidak ada yang bisa hadir,” terang Abah Riman. Hal senada disampaikan Choirul Anwar selaku Ketua Pengda Surabaya.

“Sesuai kesepakatan akhirnya LatNil Piyik Bulu Coklat Tommy BF harus maju pada Selasa karena bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha dan semua peserta telah setuju,” tegas Choirul Anwar. Terlihat dengan jelas betapa antusiasnya peserta untuk mengikuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan jumlah peserta yang tidak mengalami perubahan dari kegiatan sebelumnya.

Semangat luar biasa ini ternyata diikuti juga oleh persaingan para perkutut usia piyik dalam merebut posisi juara. Performa yang dipertontonkan perkutut yang berada di atas gantangan, menjadikan seru perebutan juara. Raihan bendera tiga warna yang diraih beberapa peserta menjadi sinyal bahwa mereka ingin benar-benar berada pada posisi aman dalam meraih juara.
Dari empat babak yang dibuka, ada sekitar 6 peserta yang berhasil meraih bendera tiga warna, baik pada babak pertama, kedua, ketiga dan keempat secara bergantian. Hal ini tentu menjadi kabar bagus bahwa saat ini para peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini sudah mengalami peningkatan mutu dan kualitas hasil ternakan.

“Kabar seperti ini yang kami harapkan. Artinya bahwa kegiatan ini bisa memberikan efek dan manfaat bagi peserta. Selain mereka lebih paham, juga akan membuat mereka lebih meningkatkan mutu dan kualitas burung hasil ternakan, sehingga nantinya persaingan akan semakin seru,” ungkap Abah Riman.

Seperti dalam agenda sebelumnya, bahwa panitia tetap menyediakan menu makan secara prasmanan. Meski tiket yang dibandrol hanya Rp 10 ribu, namun peserta tetap mendapatkan makan pagi. Menu yang disajikan setiap even bergantian, sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada peserta itu sendiri.
Empat babak penjurian yang diberikan kepada juri akhirnya menentukan siapa yang berhak untuk menjadi jawara pada gelaran kali ini. Dari hasil rekapan nilai juri, untuk podium pertama berhak menjadi milik Shanom amunisi H.Hatip Surabaya, perkutut ternakan NET yang digantang pada nomor 32.

Disusul pada urutan kedua Viral andalan Benny Mintarso Surabaya, produk ternak BN yang berada di nomor gantangan 46 dan tempat ketiga dimenangkan Putri Ariani orbiran Achmad Farouq Surabaya, ring Pesona yang ada di nomor gantangan 24. Usai acara penjurian, dilakukan pengundian doorprize berupa uang.

Acara ini cukup menyita perhatian peserta karena merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka. Secara bergantian, nomor tiket dikocok untuk menentukan siapa yang berhak untuk mendapatkan. Suasana yang awalnya lengang, berubah menjadi heboh karena mereka menunggu dan berharap bisa membawa pulang hadiah tersebut.

Sepertinya pengundian doorprize menjadi hiburan tersendiri dan menghibur dan nampaknya membuat mereka semangat. Diakhir acara segenap panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan support dari peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika dalam acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.

