Connect with us

Perkutut

LatNil Pengda Surabaya, H.Atro Syukuran Bangkit Kembali, Putra Grand Unjuk Kualitas dan Tiara Cinta Akhirnya Lolos di Barisan Paling Depan

Published

on

Setelah sempat libur beberapa pekan, akhirnya Lapangan Pengda Surabaya di Jalan Simorejosari Sari A, kembali dipakai untuk kegiatan kung mania. Kal ini lapangan satu-satunya yang masih bertahan di Surabaya, didatangi para penggila lomba pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Potong tumpeng syukuran kemenangan Bangkit Kembali polesan H.Atro

Mereka hadir dalam rangka memenuhi undangan gelaran LatNil Pengda Surabaya. “Hari ini lapangan Pengda kembali saya pakai untuk kegiatan LatNil, karena banyak permintaan dari teman-teman yang masih semangat untuk ngerek burung,” terang Choirul Anwar Ketua Pengda Surabaya.

Meski kegiatan ini hanya LatNil, namun dukungan yang diberikan kung mania begitu besar. Hadir dalam kegiatan ini, tokoh-tokoh perkutut Surabaya, seperti H.Riman Tomy Bird Farm,  H.Atro, H.Ribut, Benny Mintarso, Mat Rouf, Arief Bule, Cak Goendul dan beberapa nama lain. Dua partai yang dibuka yakni Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging.

Tokoh perkutut Surabaya makin solid dan kompak semarakkan hobi perkutut

“Untuk awal kami hanya membuka dua kelas dulu sambil mengevaluasi kegiatan lanjutan,” sambung Choirul Anwar. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya terbilang dadakan, karena baru Selasa sebelumnya ada rencana untuk mengadakan LatNil. Ketua Pengda Surabaya langsung melakukan persiapan.

Dari data yang masuk peserta yang masuk daftar peserta, masing-masing kelas terisi penuh. “Alhamdulillah meski acara dadakan, namun peserta masih penuh di masing-masing kelas,” kata Choirul Anwar lagi. Pada kesempatan yang sama, ada acara potong tumpeng yakni H.Atro sebagai rasa syukur atas prestasi amunisinya yakni Bangkit Kembali berhasil meraih juara pertama di gelaran Hamengkubuwono Cup Yogyakarta.

Doa bersama sebelum acara penjurian Latnil Pengda Surabaya dimulai

“Saya selamatan karena Bangkit Kembali bisa juara pertama di Yogyakarta,” terang H.Atro. Diharapkan dengan potong tumpeng ini Bangkit Kembali bisa meraih hasil yang sama digelaran berikutnya. Sementara itu cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari awal hingga akhir.

Empat babak penjurian yang diberikan berjalan tanpa hambatan. Nampak sekali kekompakan yang terjalin antar peserta. “Saya senang teman-teman bisa kompak dan guyub, semoga bisa terus berlanjut,” harap Choirul. Lebih lanjut disampaikan bahwa penjurian dilakukan secara ketat dan fair play.

Panitia bersama juri pose bareng sebelum menjalankan tugas

“Saya katakan pada juri ada bisa menilai burung sesuai kualitas, jangan memandang burung milik siapa, jika jelak jangan sampai dikasih nilai lebih, begitu sebaliknya,” ungkap Ketua Pengda Surabaya. Dari rekapitulasi akhir penjurian, akhirnya diputuskan posisi juara. Untuk Kelas Piyik Yunior, juara pertama berhasil diraih oleh Putra Grand amunisi Tim Grand Surabaya, poduk ternak Grand yang dikerek pada nomor 90.

Disusul kemudian Mawar Merah andalan H.Muhari Surabaya, ternakan Kharisma Sby yang menempati nomor kerekan 135. Dan podium ketiga berhasil dimenangkan oleh Pemula orbitan H.Sahri/Junaidi Surabaya, perkutut ternakan Hud Hud. Di Kelas Piyik Hanging podim pertama dimenangkan oleh Tiara Cinta Amunisi Tim Cak Goendul/Chelsea Surabaya.

Putra Grang berhasil meraih podium pertama Kelas Piyik Yunior

Kemenangan perkutut ternakan Cak Goendul yang menempati nomor gantangan 51 adalah sebuah kebahagiaan bagi Cak Goendul dan Tim. Pasalnya Tiara Cinta selama tarung 3 kali, yakni dalam sebuah gelaran di Bangkalan dua even dan pertarungan di even Sampang, hanya berhasil meraih podium runner-up.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Yunior

Sampai-sampai Tiara Cinta mendapatkan predikat sebagai jawara runner-up. “Tiga kali turun di Madura, Tiara Cinta hanya berhasil meraih juara kedua. Tinggal selangkah lagi bisa mencapai podium pertama, selalu gagal karena waktu penjurian sudah berakhir. Bahkan ada juri yang bilang bahwa jika saja mau bunyi satu kali lagi, maka Tiara Cinta akan dipastikan sebagai juara pertama,” ungkap Cak Goendul.

Raihan tiga warna hitam usulan, selalu berhasil didapat, namun untuk menuju ke tiga warna hitam, selalu gagal di injuri time. Cak Goendul sendiri mengaku heran dan tidak habis pikir, kenapa selalu demikian. Namun demikian Cak Goendul merasa senang dan bangga bisa turun di Madura dan meraih hasil bagus meski bersama Tiara Cinta belum berdiri di barisan paling depan daftar kejuaraan.

Cak Goendul akhirnya berhasil meraih juara pertama bersama Tiara Cinta

Kemenangan di LatNil Pengda Surabaya kali ini disambut gembira dan harapan berikutnya Tiara Cinta bisa kembali meraih hasil yang sama. Dikatakan Cak Goendul bahwa kemenangan Tiara Cinta kali ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga, serta dua watna hitam pada babak ketiga. Bahkan sempat mendapatkan tiga warna usulan untuk menuju ke tiga warna hitam, namun juga belum terealisasi.

Peserta yang berhasil lolos di Kelas Piyik Hanging

Menyusul pada urutan kedua, ada Indah Pada Waktunya andalan Mulyo Sidoarjo. Perkutut ternakan bergelang SM 78 ini sempat memberikan perlawanan dan bersaing dengan Tiara Cinta, meski akhirnya harus mengakui keunggulan sang lawan. Dan tempat ketiga ada Soulmate orbitan Choirul Anwar Surabaya, perkutut ternakan DAI.

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan sehingga pelaksanaan berjalan sesuai harapan. Dan permintaan maaf juga disampaikan, jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. Pengda Surabaya akan kembali menggelar acara yang sama. Tunggu saja tanggal mainnya.  

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.