Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai Trunojoyo Karangpanasan Sumenep, Nobatkan Sangkuriang dan New Abozz di Podium Pertama

KONBUR Tayang

:

Rabu menjadi agenda rutin latihan di Lapangan Trunojoyo Karangpanasan Sumenep. Anggota Paguyuban Trunojoyo yang kebetulan tidak memiliki aktifitas lain, biasanya nongkrong sambil mendengarkan suara burung perkutut di atas kerekan ataupun gantangan yang memang sudah tersedia di lokasi tersebut.

Formasi juri yang bertugas di Latihan Dinilai Trunojoyo

Namun kali ini, Rabu 09 Maret 2022, lokasi yang berada di Jalan Karangpanasan Sumenep, kung mania yang hadir di lapangan jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Karena pada saat itu, Paguyuban Trunojoyo punya hajatan, mengundang kung mania disekitaran Karangpanasan untuk bersama-sama menyemarakkan acara Latihan Dinilai.

“Hari ini Rabu, 09 Maret 2022, kami dari Paguyuban Trunojoyo Karangpanasan Sumenep lagi menggelar kegiatan Latihan Dinilai, kami mengundang beberapa rekan-rekan kung mania untuk hadir bersama-sama,” terang Moh.Sugianto, Ketua Paguyuban Trunojoyo. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini adalah rutin agenda agar kung mania tetap semangat.

Suasana penjurian di Kelas Dewasa Bebas

“Setiap bulan kami berusaha untuk menggelar kegiatan berupa Latihan Dinilai dengan tujuan memberikan semangat pada rekan-rekan agar tetap eksis menekuni hobi perkutut. Mungkin dengan cara seperti ini, setidaknya mereka tahu perkembangan dan kualitas burung miliknya yang rutin di kerek,” sambung Ketua Pengcam Kota Sumenep.

Dua blok Kelas Piyik Hanging penuh sesak peserta

Masih menurut Moh.Sugianto, tidak banyak kelas yang dibuka, karena memang keterbatasan lokasi. “Kami hanya membuka Kelas Dewasa Bebas dan Piyik Hanging karena yang ada hanya kerekan dan juga hanging,” ungkap Moh.Sugianto. Terbatasnya jumlah kelas dan blok yang disediakan panitia berimbas pada peserta yang tidak semua bisa terakomodir.

Dari data yang masuk ke panitia, untuk Kelas Dewasa Bebas,jumlah peserta sebanyak 45 burung dan Kelas Piyik Hanging 60 peserta. Angka ini sebenarnya bisa saja bertambah, andai masih ada tiket yang tersedia. Ada beberapa kung mania yang akhirnya batal untuk menjadi peserta karena tidak kebagian tiket.  

Juri begitu fokur dalam memperhatikan performa burung peserta

“Saya mohon ma’af kepada peserta yang tidak kebagian tiket, karena peserta lebih banyak dari tiket yang kami sediakan,” lanjutnya. Moh.Sugianto berharap peserta yang batal ikut acara Latihan Dinilai bisa memaklumi dan tetap mendukung kegiatan tersebut. Sementara itu, dari dalam lapangan diinformasikan bahwa acara berlangsung lancar tanpa masalah.

Peserta yang sukses menembus urutan juara di Kelas Dewasa Bebas

Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal proses penjurian dari babak pertama sampai berakhirnya acara. Empat babak yang diberikan untuk menilai perkutut, berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Artinya pula bahwa penentuan posisi kejuaraan di masing-masing kelas bisa berjalan tanpa hambatan.

Untuk di Kelas Dewasa Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Sangkuriang, orbitan Daryo Sumenep, ring Riang yang dikerek pada nomor 28. Menyusul kemudian Mama Muda andalan H.Sunahwi Talango ternakan Jawi yang berada di kerekan 15. Posisi ketiga dimenangkan Pertama Nusantara andalan Mat Gareng Saronggi perkutut bergelang 365 pada kerekan 20 .

Peserta yang berhasil masuk juara di Kelas Piyik Hanging

Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama New Abozz amunisi H.Fandi Marengan ring SKAD yang digantang pada nomor 27. Menyusul kemudian Lap palap milik Anwar Sumenep ring NHK/Nahkoda yang menempati nomor gantangan 15 dan tempat ketiga ada Jarot orbitan K.Moh.Zainal Abidin Kalianger ring SRF yang digantang pada nomor 25.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.