Perkutut
Latihan Dinilai Sangra Agung Bersatu Bangkalan, Terhenti Dibabak Keempat Akibat Hujan, Raja Baru Tetap Berkuasa
Hobi perkutut di Bangkalan kembali dimeriahkan oleh gelaran Latihan Dinilai Sangra Agung, pada Selasa 14 Juni 2022, tepat jam 08.00 wib. Menempati lokasi Lapangan Sangra Agung Jaddih Socah Bangkalan, panitia hanya membuka 1 kelas yakni Dewasa Bebas dengan jumlah peserta 50 ekor.
“Acara ini kan hanya untuk melatih burung milik teman-teman di Bangkalan agar terbiasa saat dikerek,” terang Abu Bakar selaku ketua panitia. Jumlah kerek juga menyesuaikan dengan yang ada dilokasi. “Tidak ada penambahan jumlah kerekan karena kami sesuaikan dengan jumlah yang biasa kami pakai setiap Selasa untuk latihan rutin,” sambung Abu Bakar.
Meski hanya berupa Latihan Dinilai, namun aturan permainan tetap mengacu pada aturan yang berlaku di P3SI. Perbabak memberikan waktu 45 menit untuk babak pertama dan kedua, serta 40 menit untuk babak ketiga dan keempat. Penilaian menggunakan sistem 3-5-7. Pilihan ini didasarkan oleh pertimbangan agar kung mania terbiasa dengan aturan yang selalu dipakai dalam setiap agenda.
Siswanto Raharjo, Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan menerangkan bahwa Bangkalan selalu menerapkan aturan meski kegiatan skala kecil seperti Latihan Dinilai. “Saya berharap kung mania di Bangkalan terbiasa dengan aturan main, sehingga ketika mereka berlomba dengan level lebih tinggi, sudah bisa memahami sistem penjurian,” ungkap Siswanto Raharjo.
Dengan cara ini maka kung mania Bangkalan semakin paham sampai seberapa jauh kualitas perkutut orbitannya. Dua orang juri yakni Rudi Darmawan dan Wawan diturunkan untuk memilih mana peserta yang berhak masuk sebagai pemenang. Ditambah dua orang penancap bendera yang membantu memudahkan juri menancapkan bendera yang harus didapat peserta.
Cuaca panas dan sesekali terasa mendung, mewarnai perjalanan penjurian. Empat babak yang diberikan untuk menilai burung milik peserta, awalnya berjalan tanpa hambatan. Dibabak ketiga, cuaca mendung semakin menunjukkan intensitasnya menuju pada turunya air dari langit. Bahkan diakhir babak ketiga sempat gerimis.
Namun itu tidak menyurutkan peserta untuk mengakhiri penjurian. Masuk babak keempat, setelah berjalan seperempat waktu, gerimis semakin besar. Dan akhirnya keputusan untuk menghentikan acara langsung dilakukan. Peluit panjang sebagai tanda diakhirnya penjurian lansung dibunyikan olehh Drs.Amirullah bagian waktu.
Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Raja baru orbitan H.Nawawi Bangkalan perkutut ternakan Amuse yang dikerek pada nomor 07. Kemenangan sebelumnya terjadi dalam gealaran Latihan Dinilai Borneo Burneh Bangkalan dua minggu sebelumnya.
Dilanjutkan kemudian Rindu andalan Heri Kamal ring Sawunggaling yang menempati nomor kerekan 14. Ditempat ketiga ada Siliwangi amunisi Abd Hafid Kamal produk ternak Sinar Pagi pada kerekan nomor 48. Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan.