Perkutut
Latihan Dinilai Pengcam Socah Bangkalan, Asah Kemampuan Juri Muda dan Peserta Menuju Misi Mandiri
Program Pengda P3SI Bangkalan untuk mewujudkan Pengcam yang mandiri, terus bergulir. Artinya diharapkan nantinya Pengda P3SI Bangkalan memiliki juri yang mandiri sehingga tidak lagi bergantung pada daerah lain. Program ini sebenarnya menjadi agenda lama yang sampai saat ini dirasa masih perlu untuk terus dilakukan.
Misi lain dari kegiatan ini melatih pemahaman peserta tentang kualitas suara burung, sehingga diharapkan peserta bisa lebih pintar dalam mendengar, memantau sekaligus menilai burung. Harapan kedepan tentunya kung mania Bangkalan bisa menjadi peserta yang santun, mengerti tentang penjurian dan tidak seenaknya saja ketika berada di lapangan.
“Program Latihan Dinilai ini sebenarnya selain untuk tetap menyalurkan hobi burung perkutut, kami berharap juri dan peserta bisa lebih paham dan mengerti, sehingga kedepan mereka bisa menjadi bagian dari perkembangan hobi perkutut yang benar-benar professional,” ungkap Ir.Mahmud, Ketua Pengda P3SI Bangkalan.
Latber Dinilai ini menjadi satu diantara sekian program yang sampai saat ini masih mewarnai perjalanan hobi perkutut di Bangkalan. Minggu, 26 Juli 2020 menjadi giliran Pengcam Socah untuk menjalankan program unggulan tersebut. Menempati lokasi di lapangan perkutut Nofa Bird Farm Socah Bangkalan, acara berlangsung semarak.
Tiga kelas yang dibuka, nyaris tidak menyisakan tempat kosong. “Sebenarnya agenda kami adalah latihan biasa, tetapi tetap dinilai, makanya kami mendatangkan juri sekaligus untuk lebih menambah jam terbang mereka,” terang Abdul Wahid, penanggung jawab acara. Latihan dinilai ini juga tidak dipungut biaya alias gratis.
Antusias peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut ternyata diluar dugaan. Di Kelas Hanging, ada sekitar 50 perkutut menempati nomor gantangan. Sedangkan di kelas kerekan angkanya malah lebih besar. “Saya bersyukur ternyata dukungan dari rekan-rekan kung mania diwilayah Socah dan sekitarnya cukup besar,” sambung Ir.Mahmud.
Kenyataan ini menjadi sinyal kuat bagi kami untuk lebih intens mengggelar kegiatan yang sama. Diharapkan kegiatan seperti ini terus bergulir dari satu Pengcam ke Pengcam lainnya dengan format yang lebih baik lagi. “Kami ingin Latihan Dinilai ini akan ditarik biaya untuk transport juri, jika ada sisa maka akan masuk kas Pengcam,” harap Abdul Wahid.
Usulan ini nampaknya disetujui oleh sebagian besar kung mania yang hadir dalam acara tersebut. “Saya setuju sekali dengan usulan adanya uang untuk biaya latihan dinilai, sehingga ada pemasukan untuk kas. Hal ini bisa dilakukan tiap tempat latihan yang ada di Bangkalan,” kata Abu Bakar kung mania asal Jaddih Socah Bangkalan. Sementara itu, perhelatan latihan dinilai kali ini menjadi ajang munculnya produk CTP dan Nofa yang berhasil mendominasi hasil kejuaraan. Rata-rata produk yang moncer sudah resmi menjadi milik kung mania lain. Inilah bukti bahwa Bangkalan bisa menyebar produk unggulan untuk membangun kekuatan dan kebersamaan.