Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai Malza BF Burneh Bangkalan, Aturan Diskualifikasi Berlaku Buat Burung Gacor, Setengah Dewa Menjelma Jadi Jawara

KONBUR Tayang

:

Rabu, 22 Juni 2022, lapangan perkutut Borneo Burneh Bangkalan kembali ramai oleh kehadiran kung mania. Kali ini mereka hadir dalam rangka bukan untuk sekedar ngerek bareng dan nongkrong sambil mantau burung, namun kedatangan mereka untuk mengikuti gelaran Latihan Dinilai yang digagas KH.Abd.Malik pemilik Malza Bird Farm.

Para pegiat hobi perkutut di Bangkalan yang selalu eksis di lapangan

Moh.Saluki selaku pihak yang diserahi tugas untuk menjadi pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan dari agenda yang sudah dilakukan Rabu sebelumnya yang juga menggelar kegiatan yang sama meski kelas yang dibuka tidak sama seperti pada acara minggu lalu.

“Lapangan Borneo Burneh memang ada rencana untuk terus menggelar kegiatan secara rutin tiap Hari Rabu menyesuaikan dengan waktu latihan yang kami lakukan setaip minggu dengan harapan agar semangat rekan-rekan kung mania di Burneh dan sekitarnya bisa terus bangkit,” terang pria yang akrab dipanggil Suki.

Suasana penjurian Latihan Dinilai Malza BF Burneh Bangkalan

Lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini murni untuk terus mengasah kepekaan kung mania dalam mengorbitkan perkutut miliknya, juga memberikan kesempatan kepada juri untuk terus menambah jam terbang sehingga bisa lebih maksimal dalam menunaikan tugas sebagai juru vonis perkutut peserta lomba.

Seperti biasa, lapangan ini hanya mengandalkan 1 blok kerekan. Kesempatan kali ini kelas yang dilombakan adalah Piyik Yunior atau Setengah Kerekan. Bang Jamal, salah satu penggiat perkutut di Burneh mengatakan bahwa lapangan Borneo memang sengaja akan menghadirkan gelaran rutin. Soal kelas, diupayakan bisa gantian.

Hanya membuka 1 blok Kelas Piyik Yunior (Setengah Kerekan)

“Rabu sebelumnya kerekan full menjadi kelas yang dilombakan, kali ini gantian kelas Piyik Yunior untuk memberikan kesempatan pada pemilik burung di usia tersebut,” urai Bang Jamal. Untuk menentukan peserta yang berhak menjadi juara, panitia menurunkan dua orang juri yakni Moh.Sholeh dan Ari serta dibantu 1 orang penancap bendera.

Drs.Amirullah, salah satu panitia mengatakan bahwa aturan main dalam kegiatan kali ini tetap sama, yakni waktu penjurian 45 menit untuk babak pertama dan kedua serta 40 menit untuk babak ketiga dan keempat. Panitia juga melakukan kesepakatan soal penjurian untuk kelas Piyik Yunior.

Setengah Dewa menjelma jadi juara pilihan juri

Menurut Drs.Amirullah, ada dikualifikasi bagi burung yang tidak masuk kategori Piyik Yunior. “Jika ada burung gacor, bunyi pertama ke bunyi berikutnya kurang dari hitungan 20, maka itu artinya burung tersebut sudah tidak bisa dianggap piyik dan kami sepakat untuk melakukan diskualifikasi,” ungkap Amirullah.

Itu artinya bahwa burung tersebut hanya mendapatkan nilai bendera dua warna. “Cara ini dilakukan untuk terus memberikan pemahaman kepada peserta sehingga mereka nantinya akan tau betul bagaimana tata cara berlomba. Cuaca cerah mengawal proses penjurian dari awal sampai akhir.

Para peserta yang berhasil ditetapkan sebagai juara

Waktu yang dipakai sama seperti gelaran sebelumnya yakni 45 menit untuk babak pertama dan kedua serta 40 menit untuk babak ketiga dan keempat. Penentuan kejuaraan dihasilkan usai babak keempat berakhir. Untuk posisi pertama berhasil menjadi milik Setengah Dewa orbitan Edi Permata Bangkalan ring Permata yang dikerek pada nomor 29.

Dilanjutkan kemudian Suara Hati andalan Abu Bakar Jaddih ternakan Harmonis yang menempati nomor kerekan 35. Dan ditempat ketiga ada Baja Mas milik H.Alamsyah Tlagah ring ALS yang dikerek pada nomor 24.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.