Perkutut
Latihan Dinilai “Azzam Cup 2” Sumberbaru, Jember: Jadi Ajang Uji Nyali dan Kualitas Jago Jago Perkutut Muda

Latihan Dinilai (LaDinil) Seni Suara Alam Burung Perkutut, bertajuk Azzam Cup 2. Yang dikemas oleh Kholil ditunjuk sebagai Ketua Panitia bersama H. Badri selaku penanggung jawab acara. Pada hari Minggu 27 April 2025 di Lapangan Desa Jatiroto Lor, Sumberbaru, Jember. Rupanya mampu mendapat respon positif dari Kung Mania Jember, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.

Bahkan Panitia yang awalnya hanya menyiapkan total tiket 3 blok saja. Dengan rincian 1 blok kelas Piyik Yunior, 1 blok kelas Piyik Hanging A (untuk peserta umum) dan 1 blok kelas Piyik Hanging B (khusus peserta pemula). Karena animo peserta yang begitu tinggi, Panitia harus menambah 1 blok lagi tiket, khususnya untuk kelas Piyik Yunior.
“Betul, setelah melihat animo peserta yang pesan tiket piyik Yunior terus bertambah. Akhirnya beberapa hari menjelang hari “H”, panitia sepakat untuk menambah lagi jumlah gantangan dan tiketnya. Dan alhamdulillah, semuanya bisa teratasi,” tutur H. Badri yang juga motor Pengcam Sumberbaru.

Lebih lanjut H. Badri menjelaskan, tujuan digelarnya Ladinil ini. Selain untuk meramaikan dunia perkutut di wilayah Sumberbaru dan sekitarnya. Ladinil ini juga untuk melatih mental dan kualitas jago-jago debutan, sebelum jago tersebut turun di lomba yang lebih besar. Serta memberi kesempatan kepada Juri Yunior maupun Senior untuk meningkatkan kemampuannya.

“Dikesempatan ini saya Bersama kru panitia lainnya, mengucapkan banyak terima kasih. Khususnya kepada Pengda Jember. Juga kepada Kung Mania Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Jember sendiri, yang sudah hadir ikut meramaikan ladinil ini,” tambah H. Badri, saat membuka acara.
Memang tak dipungkiri, ladinil Azzam Cup 2, betul-betul dijadikan ajang untuk menguji nyali maupun kualitas jago-jago debutan atau jago perkutut muda. Buktinya, dari tiga kelas yang dibuka oleh panitia. Nyaris semua yang turun didominasi oleh jago-jago muda yang memang perlu pengalaman untuk menambah jam terbang.

Cuaca cerah hari itu, seakan ikut mendukung aksi jago-jago perkutut muda untuk bersaing, menguji mental maupun kualitas anggung merdunya. Sementara tim Juri yang bertugas, siap menilai burung sesuai dengan kualitas dan aturan main P3SI yang sudah disepakati.

Dan tepat pukul 08.00 WIB, peluit pun dibunyikan sebagai tanda ladinil dimulai. Seketika itu juga, Lapangan Desa Jatiroto Lor pun berubah menjadi ramai oleh suara merdu jago-jago perkutut muda. Baik yang ada dikelas Piyik Yunior, kelas Piyik Hanging A maupun yang ada dikelas Piyik Hanging B.
Persaingan antar jago muda untuk mendapat nilai tertinggi, terjadi sejak babak pertama dimulai. Bahkan memasuki babak-babak berikutnya, persaingan untuk menjadi yang terbaik makin seru dan ketat. Karena hampir semua jago, sama-sama ngotot menunjukkan kualitas anggung merdunya dihadapan tim Juri yang bertugas.

Namun setelah melalui persaingan ketat selama empat babak penuh penilaian. Akhirnya tim Juri dan perumus, menetapkan beberapa jago perkutut muda yang dinilai layak untuk masuk daftar kejuaraan sesuai dengan anggung kualitasnya di masing-masing kelas.

Untuk kelas Piyik Yunior, ditetapkan ada 15 jago perkutut muda yang masuk daftar kejuaraan. Dimana untuk posisi pertama berhasil direbut oleh Black Magic yang jadi debutan Abdul Rahman S dari Lumajang. Setelah mendapat nilai 43¼ (dua warna hitam), 43 (dua warna), 43¼ dan 43½. (tiga warna) di babak terrakhir.
Sedangkan posisi kedua, berhasil diaget oleh New Maker andalan Masdar Jember dengan nilai 42½, 43¼, 43¼ dan 43¼. disusul kemudian oleh D’Lufi milik Candra AF Jember dengan nilai 43¼, -, 43¼ dan 43¼. Lalu ada Black Golden juga milik Abdul Rahman S Lumajang. Dan ada Putra Jaya milik Amir Probolinggo yang mengunci posisi lima besar.

Sedangkan untuk kelas Piyik Hanging A, tim Juri dan perumus menetapkan 10 jago perkutut muda yang layak masuk daftar kejuaraan. Dimana untuk posisi tiga besar berhasil di tempati pertama oleh Romantika milik Cak Sis Jember. Setelah jago muda bergelang Grand ini mampu mengoleksi nilai 43¼, 43¼, 43½ meski dibabak terakhir tidak mendapat nilai.
Posisi kedua berhasil direbut oleh Mercuri, jago bergelang Palem milik Hendra Jaya Jember dengan nilai 43¼ rata empat babak. Posis ketiga mampu dicuri oleh Kresno milik H. Supaidi Sumberbaru, setelah mendapat nilai 43¼ rata 4 babak.

Kemudian untuk kelas Piyik Hanging B, tim Juri dan Perumus juga menetapkan 10 jago perkutut muda yang dinilai layak masuk daftar kejuraan. Dimana tempat pertama mampu diboyong oleh Tembak Dalam ring PND milik Santo Lumajang. Dengan nilai 43¼, 43¼, 43 dan 43¼.
Dan disusul kemudian oleh Gaul andalan M. Zuhri Sukowono dengan nilai 43¼, 43¼, 43¼ dan 43. Di tempat ketiga ada Sayang Sayang rign Al Kausar milik Yoyok Jember dengan nilai 43¼, 43¼, 43 dan 43¼. Di tempat keempat ada Babin Riziq milik Rohman Sumbersari dan posisi lima besar ada Anak Ajaib yang diusung oleh H. Jono Jatiroto.

Itulah jago-jago perkutut muda yang sukses meraih prestasi juara di Azzam Cup 2. Dan untuk mengetahui nama-nama jago perkutut muda lainnya yang masuk daftar kejuraan. Selengkapnya bisa di klik link Daftar Juara Azzam Cup 2 di bawah ini.
“Sekali lagi, saya atasnama panitia dan mewakili tim juri yang bertugas. Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang hadir. Dan tak lupa panitia mohon ma’af, jika di ladinil ini masih ada kekurangan. Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk bertemu di lomba berikutnya,” tutup H. Badri. *agrobur.
