Puter Pelung
Latbernil Puter Pelung P5SI Probolinggo Bersatu, Diserbu Mania Luar Kota, Dua Puluh Peserta Gagal Gantang

Gelaran Latbernil Puter Pelung P5SI Probolinggo Bersatu, Minggu, 13 September 2020 ternyata berlangsung di luar ekpektasi panitia. Agenda rutin untuk komunitas puter pelung Probolinggo ini sebenarnya diadakan hanya untuk kalangan sendiri agar hobi bisa tetap jalan dan tidak sampai berhenti, makanya panitia hanya berharap peserta daerah ini saja yang hadir.

Namun kenyataan yang terjadi, peserta dari luar kota berhamburan datang. Dari data yang didapat panitia, mania puter pelung Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo dan Ponorogo masuk daftar peserta. “Terus terang saya tidak menyangka peserta dari luar Probolinggo ikut serta,” terang Huda Kresek, selaku panitia.
Kenyataan inilah yang membuat panitia kalang kabut menyambut kehadiran mereka. “Kami hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi rekan-rekan dan saudara-saudara yang mau bersilturrahmi ke tempat kami,” lanjut Huda. Kondisi inilah yang membuat acara sempat terjadi rebutan tiket.

Target panitia yang hanya menyediakan 45 gantangan masing-masing untuk Kelas Utama dan Kelas Madya, ternyata tidak sesuai harapan. Panitia harus putar otak agar tidak ada yang merasa dirugikan, salah satunya adalah dengan memberikan tiket milik panitia kepada peserta luar daerah dengan harapan mereka bisa tetap ikut.
Namun cara itu belum bisa memberikan solusi tepat karena masih ada burung milik peserta yang tidak bisa digantang. “Ada sekitar 20 sangkar yang tidak bisa diikutkan lomba karena tiket sudah habis terjual. Kami atas nama panitia mohon ma’af, kami sudah berusaha semampu agar semua bisa ikut lomba,” ungkap Huda.

Gantangan Mandala SF Patoan Kraksaan Probolinggo yang diset untuk 45 gantangan nampaknya tidak mampu menampung melubernya peserta. Membludaknya peserta selain menolak banyak peserta, persaingan yang terjadi di dalam lapangan semakin memanas. Juri harus menentukan siapa yang layak jadi pemenang.
Saat akhir penjurian dan di meja rekap, untuk Kelas Utama dimenangkan oleh Kinanti orbitan Rendra Surabaya ring Mr.Star yang digantang pada nomor 18. Disusul kemudian pada podium dua dan tiga, andalan Mahadewa BF Tanjung Bumi Bangkalan, masing-masing Putra Dewa ring Syaf 59 pada gantangan 09 sebagai juara kedua.

Dan Bintang Probolinggo produk ternak Syaf 74 yang digantang pada nomor 39. “Alhamdulillah jago Mahadewa BF kali ini berhasil memboyong dua kemenangan sekaligus pada urutan kedua dan ketiga, hasil yang harus saya syukuri dan mudah-mudahan bisa terus berprestasi,” harap Adi Mahadewa.
Untuk di Kelas Madya, Brawijaya orbitan Nuy BF Ponorogo ring Nuy 229 yang digantang pada nomor 27, ditetapkan sebagai peraih podium pertama. Disusul oleh Gema Aura andalan Ustadz Ubaidillah Pamekasan produk B2W pada gantangan 42 sebagai peraih juara kedua dan juara ketiga Candy milik Rendra Surabaya ternakan Mr.Star pada gantangan 30.

Pada kesempatan kali ini, hadir Ketua Pengda P5SI Jawa Timur Bambang Supriyanto yang menyerahkan langsung sertifikat dan piagam penghargaan juri kepada juri-juri Probolinggo yang sudah mengikuti diklat sehari sebelumnya di Tumapel Gedangan Sidoarjo. “Saya berharap juri yang sudah ikut diklat bisa terus mengasah kemampuannya digelaran agar semakin cakap,” tegas Bambang Supriyanto.

