Derkuku
Latbernil PPDSI Pengda Bali, Ajang Perang Bintang Peternak Bali

DISADARI atau tidak, disengaja atau tidak, fenomena lomba derkuku di Bali belakangan ini kian mengerucut terjadi persaingan yang demikian hebat di antara peternak derkuku di Bali. Di setiap lomba derkuku yang digelar, deku mania Bali lebih mengedepankan hasil tetasannya sendiri untuk diturunkan.
Seperti yang tampak di ajang Latbernil PPDSI Pengda Bali yang digelar Minggu, 23 Oktober 2022 di Lapangan Tunggul Ametung Denpasar. Dari daftar juara yang tertera, nyaris tidak ada ring peternak dari Jawa atau jika ada tetapi tidak kerja sehingga tidak masuk di daftar kejuaraan.

Namun soal nilai, atau kualitas tetasan peternak Bali sudah tidak diragukan lagi. Dari dua kelas yang dibuka yakni kelas dewasa bebas dan pemula, tidak saja sederet gaco bisa tembus nilai lima warna juga ada yang berhasil mengantongi nilai enam warna.
‘’Entah gimana, kok semua kompak menurunkan gaco-gaco dari hasil kandang sendiri. Latber ini benar-benar sebagai ajang uji nyali kualitas peternak Bali,’’ terang Ketua PPDSI Bali Haryanto seraya menyebut ini membuktikan perkembangan derkuku di Bali sudah semakin meningkat karena keberanian menurunkan hasil tetasan sendiri dibarengi oleh kualitas tidak saja meraih nilai lima warna bahkan ada yang menorehkan nilai enam warna.

Selain itu, dari hari ke hari, lomba ke lomba selalu ada pendatang baru yang meramaikan lomba ke lapangan. Seperti hari ini hadir sesepuh bonsai dan perkutut AA Ngurah Bagus Jayendra yang kini terjun ke derkuku dan langung turun di kelas pemula dan dewasa bebas.
Semangat untuk menurunkan hasil tetasan sendiri, seperti Komang Prancis dari Rimba BF tidak menduga akan kualitas gacoannya yang baru berumur 4 bulan lebih diturunkan di kelas pemula. Ternyata di babak ketiga juri malah memberikan nilai lima warna sehingga Tumenggung yang diturunkan di gantangan 15 harus naik di penilaian kelas dewasa bebas.

Begitu juga gaco Saunggaling yang dikerek di nomor 39 milik Nyoman Sudiana Ubud yang sempat dua kali meraih lima warna akhirnya masuk penilaian kelas dewasa bebss dan bertengger di posisi keempat.
‘’Aturan PPDSI memang begitu, juri menilai sesuai kualitas yang ditampilkan dari burung tersebut. Jika nilainya masuk kualitas dewasa bebas maka penilaiannya akan dimasukkan di sana sehingga jelas grade dari burung tersebut dan sekaligus menjadi pembelajaran di kelas mana nanti diturunkan jika akan mengikuti event berikutnya,’’ ujar Agung Adiputra, salah satu juri derkuku PPDSI Bali.

Dari dua kelas yang dibuka panitia – kelas dewasa bebas dan kelas pemula, pertarungan sengit terjadi di kelas dewasa bebas. Tampilnya Pangeran milik H. Anang AMG bergelang AMG BF yang seringkali menggondol di posisi puncak memicu semangat deku mania untuk menampilkan gaco-gaco andalannya. Siapa tahu bisa memepet atau bisa menyalip di tikungan seperti MotoGP yang sulit ditebak.

Namun ketika babak pertama baru dimulai, Pangeran sudah terlihat ngotot bekerja. Di babak ini ada Bintang Muda milik Rais bergelang IBW yang juga tampil perfoma. Selain itu ada gantangan 64 milik Komang Prancis yang juga tampil ciamik. Ketiga gaco ini berhasil menunjukkan kualitasnya dengan menembus nilai lima warna. Bahkan gantangan 64 bergelang Rimba BF sempat mendapat usulan ke 6 warna.

Memasuki babak kedua, para kontestan mulai menunujukkan anggungannya. Selain Pangeran dan Bintang Muda yang langsung menembus lima warna juga ada Singo Barong milik Hariyanto di gantangan 58 bergelang TA. Ada juga Sepur Tua milik Ardhana yang tampil joss di gantangan 53 dan Singo Edan milik Rais.
Istirahat sejenak, babak ketiga dimulai. Pangeran semakin kokoh menunjukkan kerjanya. Nilai lima warna kembali disabet. Begitu juga Bintang Muda dan Singo Barong yang juga tampil mantap. Di babak ketiga ini ada juga gaco di kelas pemula yang berhasil meraih lima warna Tumenggung dan Saunggaling.

Babak keempat menjadi babak penentu. Seperti motto Yamaha, Pangeran semakin tak terkejar. Setelah meraih nilai lima warna bersama beberapa pesaingnya yakni Singo Barong, Sepur Tua, Raja Rimba, gantangan 72 dan Saunggaling, gantangan 77 tiba-tiba mendapat koncer 6 warna. Dengan hasil ini Pangeran ditetapkan sebagai pemenang di kelas dewasa bebas disusul Singo Barong dan Bintang Muda. ‘’Syukur saya kasi nama Singo Barong, mau dia kerja,’’ celetuk Hariyanto.

Di kelas pemula, sepeninggal Tumenggung dan Saunggaling ke kelas dewasa bebas, juara pertama disabet Sultan Agung milik H Anang AMG. Sultan Agung bergelang AMG ini berhasil meraih 4 warna berturut-turut. Di posisi kedua disabet Durgadewi bergelang GNS yang juga menyabet 4 warna berturut-turut di semua babak.

Ketua Bidang Penjurian PPDSI Bali yang baru dilantik Mr. Suripto mewakili panitia dan dewan juri yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh deku mania yang sudah berkenan hadir pada ajang Latbernil Pengda PPDSI Bali. Terimakasih juga kepada rekan-rekan yang sudah memberikan sumbangan untuk undian doorprize. ‘’Kami juga menyampaikan permohonan maaf jika selama gelaran ini ada hal-hal yang kurang berkenan,’’ ucap Suripto, pemilik Panglima bergelang JBT. (gde)
