Puter Pelung
Latbernil P5SI Malang, Menyalurkan Hobi dan Jalin Silaturrahmi Sambil Memanjakan Keluarga

Minggu, 05 Juli 2020 P5SI Malang menggelar kegiatan Latihan Berhadiah di Nilai (Latbernil). Menempati lokasi di lapangan Hanan Bird Farm depan GOR Ken Arok Malang. Acara berlangsung meriah dan penuh keakraban. ”Kami kembali menggelar acara kumpul-kumpul menyalurkan hobi setelah lama libur panjang akibat pandemi Corona,” terang Denny Hanan.

Sebelum wabah Corona memporak porandakan kehidupan masyarakat, kegiatan kumpul-kumpul komunitas penghobi, peternak dan pelomba puter pelung di Malang tergolong rutin. Agenda tersebut digelar dalam rangka untuk memberikan semangat pada penghobi khususnya pemula sehingga mereka lebih terakomodir.
Eksistensi hobi puter pelung memang dikenal lebih nampak dengan adanya kegiatan seperti itu. Deny Hanan sendiri mengaku bahwa rutinitas ini sebagai langkah untuk memberikan pemahaman kepada penghobi bagaimana menilai dan memilih puter pelung kualitas lomba. Tidak jarang pula kegiatan rutin yang mereka gelar, diisi juga dengan sharing seputar ternak puter pelung.

“Selama ini kami tidak sekedar kumpul-kumpul gantang burung dan silaturrahmi, kami dari panitia berusaha memberikan edukasi kepada peserta, khususnya pemula bagaimana menilai, memilih burung yang benar baik untuk lomba ataupun ternak, kami ingin mereka paham dulu sebelum benar-benar turun ke lomba sebenarnya,” jelas Deny Hannan.

Acara kali ini berhasil menghadirkan sekitar 58 peserta dari Malang sendiri, ditambah 7 peserta dari Probolinggo. Seluruh penghobi puter pelung wilayah di Malang yang meliputi Pakisaji, Lawang, Singosari, Batu, Kepanjen, Sumberpucung, Turen dan daerah sekitarnya ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Kenyataan inilah yang menyebabkan jumlah peserta dan gantangan yang tersedia tidak imbang. Imbasnya tidak sedikit peserta yang harus membatalkan burungnya untuk ikut meramaikan acara. ”Beberapa burung panitia tidak bisa naik karena jumlah gantangan yang tidak mencukupi,” terang Samsul Arifin.
Nampaknya kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi dan berkumpulnya para mania puter pelung. Pasca covid-19, setiap acara yang diadakan, banyak peserta yang membawa anak dan istri, sehingga terjalin keakraban antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Kenyataan inilah yang membuat suasana agenda P5SI Malang lain dari pada yang lain.

“Kami mencoba membuat gantangan yang ramah anak dan keluarganya, jadi ketika bapaknya sibuk dengan burungnya masing-masing, anak-anak dan istri sudah terbiasa berbaur dengan sesamanya. Kondisi ini sudah berlangsung beberapa gelaran yang selalu kami hadirkan,” ungkap Samsul Arifin Bonekamu.

