Latbernil P4SI Bali Gita Larasati, Persaingan Ketat Minim Lima Warna

AJANG Latbernil P4SI Bali bertajuk Gita Larasati yang digeber Minggu, 23 Juli 2023 di Gantangan Gunung Galunggung (G3) Denpasar berlangsung seru dan menegangkan. Terlebih lagi hadirnya Pak Yan Miasa dari Ubung yang berhasil mendominasi perolehan juara.

Di tengah peserta yang sungguh-sungguh serius menurunkan gaco puter pelungnya, para juri yang bertugas pun juga tidak berani gegabah memberikan penilaian. Alhasil, dari puluhan gaco yang bertarung di kelas utama hanya empat ekor yang berhasil menembus nilai lima warna.

Memasuki babak pertama Petir milik Raja Dewata BF dan Ayang Bebh milik Pak Yan langsung tancap gas memainkan suaranya yang spesial ditambah kinerjanya yang nyaris full membuat juri memberikan nilai lima warna. Sedangkan 8 gaco lainnya hanya sanggup mencapai nilai empat warna.

Di babak kedua sebagian gaco hanya sampai di nilai empat warna. Baru setelah istirahat siang, Petir dan Ayang Bebh kembali unggul dengan nilai lima warna. Kali ini diikuti oleh Anak Tiri dan Kubah milik Pak Yan.  Di babak keempat petir bersanding dengan Kubah dan Anak Tiri kembali meraih nilai lima warna. Dengan perolehan tiga kali menyabet lima warna Petir akhirnya dinobatkan sebagai  juara pertama disusul Kubah dan Anak Tiri masing-masing sebagai runner up dan ketiga.

Demikian juga di kelas madya, sebagian gaco hanya sanggup menembus nilai empat warna. Namun memasuki babak kedua, Anak Manja yang digantang di nomor 51 berhasil mencapai lima warna sedangkan yang lainnya di antaranya hanya sanggup mencapai empat warna. Di sesi ketiga usai istirahat Anak Manja kembali on fire dengan nilai lima warna. Memasuki babak terakhir Anak Manja milik Pak Yan kembali menunjukkan perfoma terbaiknya dengan menembus lima warna. Kali ini ada Gang Swara dan Anak Muda yang mengikuti jejak Anak Manja.

Dengan akumulasi dari empat babak yang diikuti Anak Manja berhasil menduduki posisi puncak disusul Gang Swara milik Dharma Sasana dan Anak Muda milik Pak Yan.

Ketua P4SI Bali Made Tendha mewakili panitia Gita Larasati mengucapkan terimakasih kepada seluruh pelung mania yang sudah meramaikan ajang Latbernil Gita Larasati yang bermakna nyanyian hati, dimana identik dengan suara puter pelung yang menyayat dan menyentuh hati sehingga membuat hati tenteram. Selain itu pihaknya juga mengucapkan selamat kepada para pemenang dan bagi yang belum beruntung, semoga di lain hari dalam lomba berikutnya bisa moncer.

‘‘Kami juga mohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ini ada hal-hal yang kurang berkenan,‘‘ ujar Made Tendha. (gde)