Connect with us

Derkuku/Puter Pelung

Latbernil Eco Wisata Cup 2023, Lendir Joged dan Mario Pol Awali Kemenangan di Lapangan Baru

Published

on

derkuku
Kolase Suasana lapangan, jawara pertama di kelas Dewasa Bebas dan Dewasa Pemula.

SEMANGAT Panitia, pengurus PPDSI Bali dan deku mania Bali yang pantang menyerah untuk mewujudkan gantangan permanen yang representatif akhirnya terealisasi dibangun di Subak Sembung Peguyangan Denpasar. Dengan jumlah kerekan sekitar 180 gantangan, lapangan TA Sembung Peguyangan ini diuji coba dalam gelaran Latbernil bertajuk Eco Wisata Cup 2023.

Luar biasa, dihadiri hampir 80-an peserta itu lomba berjalan lancar sejak babak pertama hingga babak keempat (terakhir). Suasana lapangan tampak asri di pinggir sawah yang menghijau dengan beberapa bangunan tempat berteduh. Nyaris tidak terdengar suara bising kendaraan karena berada jauh di depan pintu masuk Eco Wisata (Jogging Track) Subak Sembung Denpasar. Tak hanya itu, lapangan ini juga didukung dua warung kopi dengan dilengkapi kudapan camilan serta ada spesial jual kelapa muda untuk memanjakan cuaca terik yang kurang bersahabat.

Terlepas ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, deku mania Bali tumpah ruah hadir untuk mengikuti latbernil Eco Wisata Cup 2023 pada Minggu, 26 November 2023 sekaligus menandai dibukanya gantangan TA Subak Sembung Peguyangan Denpasar.

Di antara yang hadir ada sesepuh Wayan Suka, Made Tendha, Nyoman Sudiana, Agung Darmawan, dr. Ardhana, Rais Sugiyanto, H Anang AMG, Hariyanto, dari CBC seperti Kadir Van Vani, juga pendatang baru yang penuh semangat ke arena yakni Wayan Miasa, dan seluruh deku mania yang tidak bisa disebutkan satu per satu.  

Undian doorprize, semarak.

Dua gaco berhasil menduduki podium utama di laga perdana lapangan TA Sembung. Yakni Mario Pol milik dr. Ardhana di kelas Dewasa Pemula bergelang Wiana BF dan Lendir Joged milik Wayan Miasa di kelas Dewasa Bebas bergelang GNS.

Tidak mudah bagi Lendir Joged untuk bisa menduduki singgasana Dewasa Bebas. Pasalnya ada sederet gaco yang juga punya kualitas yang sama. Ada 4 gaco yang stabil mengantongi nilai lima warna di empat babak yang diikutinya. Namun Lendir Joged sempat mendapat bendera usulan ke enam warna menjadi kunci kemenangannya di kelas Dewasa Bebas. Gaco lainnya yang tak kalah eboh yakni Sarbomba milik Komang Rimba bergelang Rimba BF yang menduduki posisi runner up, Maharaja milik H Anang di posisi ketiga bergelang AMG, dan Beli Bagus milik dr. Ardhana bergelenag B2W yang menduduki posisi keempat.

Jawara di kelas Dewasa Bebas

Baru posisi kelima disabet Kidung Dewa yang sempat tertinggal di babak pertama tetapi di tiga babak berikutnya berhasil meraih nilai lima warna. Kontestan lainnya yang juga sempat meraih nilai lima warna di antaranya Bima milik Hariyanto dengan dua bendera lima warna, Sultan Agung milik H Anang dan Felagon milik Komang Rimba masing-masing satu kali bendera lima warna.

Perawat Lendir Joged Lukman bersama Ketua PPDSI Bali Hariyanto.

Di kelas Dewasa Pemula, dua gaco antara Mario Pol milik dr. Ardhana dan Sencaki milik H Anang  bersaing ketat sepanjang empat babak yang diikutinya. Babak pertama keduanya kurang bunyi. Namun memasuki babak kedua Mario Pol dan Sencaki langsung tancap gas meraih bendera lima warna. Persaingan terus berlanjut hingga babak keempat keduanya mengumpulkan poin yang sama. Namun Mario Pol unggul dengan iramanya yang ciamik sehingga berhasil terdepan di kelas Dewasa Pemula disusul Sencaki di tempat kedua.

Jawara Kelas Dewasa Pemula

Juara tiga disabet Jatayu milik Gede Suartika dengan meraih dua kali lima warna di babak ketiga dan keempat. Nilai yang sama juga disabet Zero milik Yan Seli yakni berhasil menyabet bendera lima warna di babak kedua dan keempat, namun Zero bertengger di posisi keempat.

Made Tendha, dr. Ardhana, dan Hariyanto tunjukkan koncer lima warna di Pemula.

Ketua PPDSI Bali Hariyanto mewakili segenap pengurus PPDSI dan panitia latbernil mengucapkan terimakasih kepada seluruh deku mania Bali yang telah memberikan dukungan sehingga gantangan PPDSI Bali bisa berdiri di Subak Sembung. Kerja keras pantang menyerah yang dilakukan panitia akhirnya membuahkan hasil dengan hadirnya lapangan PPDSI Bali yang diperuntukkan buat penggelar derkuku klantan, derkulu lokal, perkutut lokal dan juga perkutut P3SI.

Melalui kesempatan ini Hariyanto juga menyampaikan permohonan maaf jika selama persiapan pembangunan gantangan hingga berakhirnya latbernil perdana di gantangan ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Ditegaskan, dalam sebuah organisasi yang mengedepankan hobi selalu ada dinamika. Namun dengan komunikasi yang baik dan saling memahami maka semuanya akan berakhir dengan kegembiraan. ‘‘Bikin burung kerja di lapangan itu susahnya setengah mati, angel. Maka mari nikmati paguyuban penggemar derkuku ini dengan kegembiraan,‘‘ ujar Hariyanto.  

Pemiik Tunggul Ametung BF ini mengatakan, dengan adanya lapangan permanen yang representatif ini, PPDSI Bali siap bakal menggelar LDI 2024. Kemungkinan besar akan mengambil jadwal bulan Juli 2024. (gde)

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.