Perkutut
Latber Sultan BF Surabaya, Perblok Diisi 36 Peserta, Basah Lagi, Cinta-Cinta, Bintang Fajar dan Aura Kasih Berada di Barisan Depan
Seperti yang disampaikan dan diinginkan oleh H.Djainuri perihal pelaksanaan Latber Sultan Bird Farm Surabaya, Minggu 22 November 2020 bahwasanya akan menerapkan jumlah kerekan dan gantangan dalam setiap bloknya hanya berjumlah 36 peserta, nampaknya benar-benar direalisasikan.
“Sudah saatnya juri diberikan kesempatan untuk memaksimalkan kinerjanya dengan cara mengurangi jumlah peserta dalam setiap bloknya yang awalnya 42 di Kelas Kerekan dan 50 di Kelas Gantangan menjadi 36 untuk semua kelas yang dilombakan,” tegas Penasehat Pengwil P3SI Jawa Timur.
Untuk itulah panitia Latber Sultan Bird Farm Surabaya akhirnya memenuhi keinginan tersebut. “Latber kali ini saya ingin memenuhi permintaan H.Djainuri untuk memakai 36 peserta setiap bloknya, hal ini sebagai bentuk terobosan yang ingin kami lakukan dengan harapan bisa meringankan beban juri,” jelas Choirul Anwar Ketua Pengda Surabaya.
Penerapan ini langsung diapresiasi oleh H.Djainuri. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Pengda Surabaya dan pengurus yang mulai melakukan sistem penjurian dengan menggunakan 36 setiap bloknya,” terang pemilik Sultan Bird Farm Surabaya.
Lebih lanjut diharapkan agar sistem ini bisa menjadi awal penjurian yang lebih baik dan berkualitas. “Ayo gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menunjukkan bahwa seluruh komponen yang ada bisa melakukan hal lebih baik,” lanjut H.Djainuri. Hadir dalam kesempatan tersebut H.Gunawan Ketua Pengwil P3SI Jawa Timur.
Dalam sambutannya H.Gunawan mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan panitia Latber Sultan Bird Farm Surabaya sudah terbilang bagus. “Even kali ini sudah bagus namun harus didukung oleh prestasi juri dalam menilai burung, saya juga sampaikan pada peserta untuk lebih tertib. Kalau bisa jangan berteriak, jika mau teriak jangan keras-keras,” harap pemilik Amuse Bird Farm Bangkalan.
Sudah waktunya seluruh komponen yang ada untuk mendukung terciptanya lomba yang lebih berkualitas. “Mudah-mudahan apa yang kita cita-citakan bersama menciptakan lomba yang fair play bisa menjadi kenyataan. Caranya dengan bahu membahu untuk terus memperbaiki yang belum baik.
Berkurangnya jumlah kerekan dan gantangan disetiap bloknya mendapatkan perhatian dari beberapa juri yang bertugas. Aldin Koordinator Juri asal Probolinggo mengatakan bahwa pengurangan jumlah peserta disetiap bloknya menjadikan kinerja juri makin ringan.
“Juri bisa lebih fokus dalam memantau burung sehingga kerja bisa lebih maksimal karena tidak terlalu banyak burung yang dipantau,” kata Aldin. Hal senada dilontarkan Kusno, Juri asal Sumenep. “Yang pasti kerja juri jadi ringan karena hanya memantau 35 burung,” jelas Kusno yang menjuri di Kelas Piyik Hanging.
Sueb Dewan Juri asal Blega Bangkalan mengatakan senang dengan adanya pengurangan jumlah peserta di setiap bloknya karena beban yang harus dihadapi lebih sedikit. “Jumlah burung yang tidak banyak membuat saya bisa kerja lebih enteng sehingga hasilnya bisa lebih maksimal dan akurat,” lontar Sueb.
Joni, Dewan Juri asal Probolinggo memiliki pendapat sendiri. Menurutnya berkurang tidaknya jumlah peserta dalam setiap bloknya tidak menjadi masalah karena sudah terbiasa dengan kondisi apapun. “Mau 36 ataupun 42 bagi saya itu tidak jadi masalah karena saya siap menghadapi kondisi apapun di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu dari empat babak penjurian yang dilakukan, akhirnya memutuskan posisi kejuaraan di masing-masing kelas. Untuk Kelas Dewasa Senior, Basah lagi orbitan Budi SP Semarang yang dikerek pada nomor 127 berhasil mengunci kemenangan.
Keberhasilan perkutut bergelang Trimurti ini berkat raihan bendera tiga warna hitam sejak babak pertama hingga babak kedua. Di babak ketiga meraih tiga warna dan babak keempat hanya meraih bendera bunyi. Menyusul berikutnya Pepikat andalan Andre Gonadi Banjarmasin yang menempati nomor kerekan 124.
Perkutut ternakan Win’s memastikan diri setelah meraih bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut. Dan diurutan ketiga ada Mega Merdeka amunisi Dekky Purwanto Sumenep. Perkutut produk ternakViolis ini sukses dengan raihan bendera sama yakni tiga warna selama empat babak berturut-turut.
Sukses yang diraih Dekky Purwanto nampaknya diikuti pula oleh keberhasilan amunisi kung mania Sumenep dalam menembus urutan kejuaraan pada kelas yang mereka ikuti. “Alhamdulillah kami dari kung mania Sumenep masih memiliki kenyakinan untuk bisa terus berpretasi di arena, tinggal memaksimalkan kinerja burung sehingga prestasi tersebut bisa terus kamid apat,” tegas anggota DPRD Sumenep.
Di Kelas Dewasa Yunior, perkutut tanpa tanding yakni Cinta-Cinta orbitan Koko Solo pada kerekan 113 kembali memastikan diri pada podium pertama. Perkutut produk ternak Batu Sangkar ini berhasil meraih posisi tersebutu berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta dua warna pada babak akhir.
Menyusul kemudian Subaida andalan H.Hatip Surabaya. Perkutut ternakan LK yang menempati nomor kerekan 55 sukses mengkoleksi bendera tiga warna pada babak pertama, tiga warna hitam babak kedua dan ketiga serta tanda bunyi pada babak keempat. Dan Zulfikar amunisi Akhmadi/Tim AKS Pamekasan yang menempati kerekan 91.
Kemenangan perkutut ternakan Mandiri ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, tiga warna hitam babak ketiga dan dua warna pada babak ke empat. Di Kelas Piyik Yunior, Bintang Fajar andalan H.Leman Surabaya mengunci kemenangan pertama.
Menempati kerekan 258, perkutut ternakan LY ini sukses mengkoleksi nilai bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. Menyusul berikutnya AW Narwastu orbitan Awong Surabaya pada kerekan 144. Ternakan AW ini sukses meraih kemenangan tersebut dengan modal bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna hitam pada babak ketiga.
Dan Sakera amunisi H.Kamil Pamekasan yang dikerek pada nomor 246 ring ST dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga, dua warna hitam pada babak kedua dan tiga warna hitam pada babak keempat. Di Kelas Piyik Hanging, Aura Kasih andalan H.A.Toha Krian Sidoarjo.
Menempati nomor gantangan 55 perkutut ternakan HDL/PA berhasil mengumpulkan modal bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, tiga warna hitam pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak keempat. Marimas orbitan Team Kujang Bangkalan pada gantangan 38.
Perkutut produk Tianli ini sukses dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, tiga warna pada babak ketiga dan dua warna pada babak keempat. Dan diurutan ketiga ada Alexandria amunisi CTP Group Bangkalan pada gantangan 127, perkutut ternakan CTP ini menuntaskan penjurian dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama, dua warna hitam pada babak ketiga.