Perkutut
Latber Sultan BF Surabaya, 10 Blok Tak Mampu Tampung Peserta, Rekayasa, Zam-Zam, Michat dan Proklamator Tunda Kemenangan Lawan
Membludak, itulah pemandangan yang terlihat dalam gelaran pembukaan lapangan baru Pengda P3SI Surabaya di Jalan Kenjeran Surabaya, Minggu 12 Juli 2020. Sebanyak 10 blok (6 blok kerekan dan 4 blok gantangan) penuh sesak oleh pendaftar. Dari data panitia, total perkutut yang berhasil menjadi peserta sekitar 480 ekor.
Dalam sambutannya sebelum acara dimulai, H.Djainuri, pemilik Sultan Bird Farm berharap agar lokasi ini bisa memberikan manfaat bagi kung mania. “Alhamdulillah pagi ini kita bisa hadir di lapangan Sultan dalam rangka memenuhi hajat Pengda P3SI Surabaya. Kegiatan seperti ini memang selalu dirindukan karena beberapa bulan lamanya kita libur tanpa ada kegiatan,” terang H.Djainuri.
Lebih lanjut dikatakan bahwa setelah dipertemukan kembali dalam satu lokasi, yang terpenting dan harus selalu diperhatikan adalah bagaimana menjalankan protokol kesehatan, yakni pakai masker, sering cuci tangan dan jangan terlalu berdekatan, sehingga virus yang saat ini menyerang tidak sampai mengalahkan diri sendiri.
Bahkan H.Djainuri berharap kegiatan hobi perkutut di Surabaya bisa terus berlanjut dan berkesinambunga. “Mudah-mudahan kegiatan ini bukan yang pertama, jika membutuhkan lapangan ini bisa menghubungi Pengda P3SI Surabaya,” ungkap H.Djainuri lagi. Choirul Anwar selaku Ketua P3SI Pengda Surabaya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan peserta.
“Meski kami harus menambah kerekan, namun tidak bisa menampung seluruh peserta yang hadir. Masih ada beberapa peserta yang terpaksa tidak bisa mengerek burungnya,” kata Choirul Anwar. Sukses ini diakui Choirul Anwar sebagai hasil yang patut disyukuri dan diapresiasi.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih khusus kepada bapak H.Djainuri yang telah membantu menyediakan tempat dan ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh peserta yang telah mendukung sukses penyelenggaraan acara pada hari ini. Semoga hobi perkutut lebih semarak,” jelas Choirul Anwar.
Sementara itu, persaingan perebutan posisi kejuaraan tidak bisa dihindari. Empat babak penjurian, akhirnya menentukan kemenangan. Di Kelas Dewasa Senior, Rekayasa orbitan Team MTG Indonesia yang dikerek pada nomor 16, memastikan diri sebagai juara pertama setelah meraih bendera tiga warna hitam selama empat babak berturut-turut.
Abdus Syukur sang mekanik mengaku bahwa perkutut ternakan DND ini diturunkan untuk memastikan perforomanya setelah lama tidak turun lomba. “Rekayasa belum saya utak atik, saya coba turun hari ini agar dia tidak terlalu lama berada di kandang. Saya masih optimis dengan masa depannya,” ungkap Abdus Syukur yang mengawal langsung.
Menyusul diurutan kedua Whatsapp andalan Team GM Sampang. Menempati nomor kerekan 71, perkutut ternakan Cristal ini berhasil meraih bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. Ditempat ketiga berhasil dimiliki Berkah amunisi Team GM Sampang.
Perkutut ternakan CTP ini sukses merangsek deposisi tiga besar setelah mendapatkan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. “Ini baru permulaan, tunggu saja tanggal mainnya, Whatsapp dan Berkah bisa lebih tampil semakin bagus,” janji Encung sang perawat.
Di Kelas Dewasa Yunior, Zam-Zam orbitan H.Djainuri Surabaya berhasil mempersembahkan kemenangan. Menempati nomor kerekan 128 perkutut ternakan Sultan ini dinobatkan sebagai pemenang setelah meraih bendera tiga warna hitam pada babak ketiga, tiga warna pada babak pertama dan kedua serta dua warna hitam diakhir babak.
“Alhamdulillah Zam-Zam masih bisa tampil meski lama tinggal disangkar. Nampaknya dia masih tahu apa yang harus dilakukan saat dikerek di lapangan. Mudah-mudahan kedepan akan semakin bagus,” harap H.Djainuri. Menyusul diurutan kedua ada Kosong andalan Team MTG Indonesia.
Menempati nomor kerekan 92, perkutut ternakan Pamolite sukses dengan raihan bendera tiga warna pada babak ketiga dan dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan keempat. Dan ditempat ketiga ada Suramadu milik Tim JBM Malang yang dikerek pada nomor 94. Kemenangan ini diraih setelah berhasil meraih bendera dua warna babak pertama, tiga warna babak kedua dan keempat serta dua warna hitam babak ketiga.
Di Kelas Piyik Yunior, Michat orbitan Ming Robert Surabaya menjadi pemenang pertama. Di kerek pada nomor 216, perkutut produk ternak Skylight berhasil mengkoleksi bendera tiga warna pada babak kedua dan keempat, dua warna hitam pada babak pertama dan tanda koncer pada babak ketiga.
“Sebenarnya burung ini rencana akan saya masukkan kandang untuk diternak, namun ada teman yang memprotes kenapa harus diternak, padahal menurut teman tersebut burung ini layak untuk di lomba, makanya saya coba-coba dan ternyata hasilnya menggembirakan dan terbukti nyata,” ungkap Ming Robert.
Menyusul diurutan kedua ada Tiger Star andalan Soni Hartanto Surabaya. Perkutut yang dikerek pada nomor 217 produk ternak Jupiter ini berhasil mendapatkan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua dan ketiga. Dan di posisi ketiga, diraih Lavida milik H.Lutfi Sumenep.
Kemenangan perkutut ternakan Madani yang dikerek pada nomor 204 berkah raihan bendera dua warna pada babak pertama, dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta tiga warna hitam pada babak keempat. Di Kelas Piyik Hanging, Proklamator orbitan Sahri Sidoarjo menjadi pemenang pertama.
Perkutut ternakan BN yang menempati nomor gantangan 165 berhasil meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna hitam pada babak kedua dan tiga warna pada babak ketiga dan keempat. Dilanjutkan kemudian oleh Bintang Fajar andalan H.Umar Faruk Bangkalan yang digantang pada nomor 61.
Kemenangan perkutut ring LY berkat raihan bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut. Dan diurutan ketiga ada Lembayung Sutra amunisi Ir.Mahmud Bangkalan ring CTP yang menempati nomor gantangan 91 dengan perolehan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, serta dua warna pada babak ketiga dan keempat.
Diakhir acara Teguh, dewan juri asal Jember mengomentari lapangan baru pengda P3SI Surabaya. “Saya kira lapangan ini sudah memenuhi syarat, namun selama saya pantau belum ada burung yang belum bisa tampil lepas, entah karena lapangan ini baru atau burung juga belum bisa adatasi,” kata Teguh.
Hal senada dikatakan Joni, dewan juri asal Probolinggo. “Kerja burung saya kita kurang maksimal, apakah karena lapangan baru. Satu hal lagi yang perlu saya katakana adalah bahwa lapangan kurang rata, masih ada titik-titik dimana bagian tanah masih ada gundukan sehingga kami tidak bisa melangkah leluasa,” ungkap Joni.
Di acara ini terjadi transaksi antara Nawang Triton Bird Farm kung mania Surabaya dengan Ming Robert Skylight kung mania Surabaya. “Saya sepakat dengan senior saya Koh Nawang untuk membawa pulang beberapa produk Triton menjadi milik Skylight,” jelas Ming Robert tanpa menyebut nilai transaksi yang dimaksudkan.