Perkutut
Latber Pro Pemula Jember, Minggu (15/12/24]: Leonardo, Bintang Tamu, Panah Asmara dan Dahlia Tampil Joss

Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk “Latber Pro Pemula” Jember, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Desember 2024 di Lapangan Kampus 2 UNIPAR, jalan Kaliurang, Jember. Acara yang juga dibarengi dengan Penganugerahan Nominasi Perkutut Terbaik hasil Liga Hanging Pro Pemula 2024. Rupanya mampu dilaksanakan dengan cukup meriah dan berbuah sukses.

Padahal beberapa hari sebelum hari “H”, panitia mengaku sedikit cemas. Pasalnya, kondisi cuaca di Jember tidak bersahabat sama sekali. Dan hampir setiap hari, kota Tembakau selalu diguyur hujan. Bahkan 2 hari menjelang lomba, beberapa titik di kota Jember tergenang air cukup tinggi akibat derasnya hujan. Hal ini-lah yang membuat kru panitia mengaku cemas dan pasrah.

“Betul, bahkan hari Sabtu saat panitia memasang gantangan untuk piyik hanging. Mulai pagi sampai malam, hujan masih turun meski tidak sederas pada hari Jum’at yang sampai di beberapa titik tergenang banjir. Tapi alhamdulillah, pada hari ini mulai pagi sampai lomba selesai, cuaca sangat mendukung sekali,” terang Holik yang dipercaya sebagai koordinator lapangan.

Minggu pagi itu, cuaca kota Jember tidak seperti hari sebelumnya. Matahari yang biasanya bersembunyi dibalik mendung, namun kali ini kembali membagi sinarnya. Seakan ikut mendukung acara lomba akhir tahun 2024 dan pemberian Topy Penghargaan kepada 24 nomintor.

Dan tanpa menunggu lama, tepat pukul 08.00 WIB pelaksanaan “Latber Pro Pemula” pun dimulai. Empat kelas yang disiapkan panitia, yaitu 1 blok kelas Piyik Bebas, 1 blok kelas Piyik Yunior, 1 blok kelas Piyik Hanging A (untuk peserta umum) dan 1 blok kelas Piyik Hanging B (khusus pemula). Langsung ramai oleh suara anggung para jago-jago yang dikerek maupun yang digantung.

Persaingan untuk meraih nilai tertinggi disetiap babak, berlangsung cukup ketat dan seru. Karena masing-masing jago, terlihat sama-sama on fire untuk menunjukkan performa terbaiknya dihadapan tim juri yang bertugas.

Sementara untuk memberi nilai, juri terus fokus mendengar burung yang benar-benar punya suara anggung mewah. Serta didukung kestabilan bunyi ke bunyi, tanpa ada penurunan kualitas sesuai dengan aturan P3SI dan hasil rapat koordinasi, rekonsiliasi di Bangkalan, Madura beberapa bulan lalu.

Dan setelah melalui persaingan panjang selama empat babak penuh penilaian. Akhirnya juri bersama perumus, menetapkan 10 burung yang dinilai layak masuk nominasi kejuaraan di tiap-tiap kelasnya. Dimana urutannya sesuai dengan total nilai yang didapat oleh masing-masing burung.

Di kelas Piyik Bebas. Untuk nominasi pertama berhasil direbut oleh Leonardo milik Made Mindrajaja, Bali yang tampil joss. Jago bergelang Amuse BF ini sukses menjadi yang terbaik pertama setelah mendapat nilai 43¼, 43¾, 43½ dan 43½.
Sedangkan Bento yang diusung oleh Yudo Minarto, Jember, harus puas mengekor di belakangnya dengan nilai 43¼, 43½, 43¼ dan 43½. Dan disusul kemudian oleh Bajak Laut milik Hendy S Jember, dengan nilai 43¼, 43½, 43¼ dan 43¼.

Selanjutnya untuk kelas Piyik Yunior, yang persaingannya juga tak kalah seru. Nama Bintang Tamu yang jadi andalan Kumoro Atamja, Jember. Burung hasil kebun sendiri yaitu Rubicon BF ini juga tampil joss diempat babak penilaian. Dengan mendapat nilai 43¼, 43¼, 43½ dan 43½, Bintang Tamu berhasil menjadi yang terbaik pertama.
Namun yang menjadi perhatian juri maupun penonton adalah persaingan di kelas Piyik Hanging A. Karena di kelas ini ada burung muda yang benar-benar punya kualitas anggung mewah. Yaitu Panah Asmara, jago muda hasil oplosan salah satu kandang X-SP BF Jember.

Jago muda masadepan yang kini sudah jadi milik Cak Sis “Sari Laut”, Kung Mani pemula Jember. Hari itu memang layak menjadi yang terbaik pertama di kelas ini. Karena di dua babak pertama, Panah Asmara berhasil mendapat nilai tetinggi, yaitu 43¾, 43¾, 43¼ dan 43¼.

Sedangkan Suar Suir milik H. Aidil Wallad Medan yang dikawal oleh Tim Chelsea dan Cak Goendul dari Surabaya. Harus puas menenpati posisi runner up, setelah mendapat nilai 42½, 43¼, 43 dan 43¾. Dan disusul kemudian oleh Zamoro andalan Valentino Bossi Lumajang dengan nilai 43½, 43¼, 43½ dan 43½.
Berikutnya untuk kelas Piyik Hanging B. Jago muda yang berhasil tampil joss dan sukses merebut podium adalah Dahlia. Perkutut muda bergelang SHD milik Syuhadak dari Jatiroto, Lumajang ini sukses merebut posisi terbaik pertama. Setelah mendapat nilai 43¼, 43¼, 43 dan 43¼.

Sedangkan Mandala milik Artasim Tanggul, meski mendapat nilai sama dengan Dahlia. Namun burung hasil produksi kendang H.G (Haji Gufron), Klatakan, Tanggul ini harus rela menempati posisi kedua, karena kalah dipenempatan salah satu kreteria penilaian.
Itulah beberapa nama jago yang berhasil masuk posisi 3 besar terbaik di masing-masing kelas. Namun untuk mengetahui nama-nama jago lainnya yang juga sukses masuk nominasi kejuaraan 10 besar. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.
“Saya atasnama panitia dan juga sebagai penanggungjawab acara. Mengucapkan banyak terim kasih kepada semua Kung Mania yang hadir ikut mensukseskan acara ini. Serta mohon ma’af jika masih banyak kekurangan. Mudah-mudahan tahun depan, kami masih bisa menggelar acara yang lebih baik lagi,” tutup Indra AM. *agrobur.

