Perkutut
Latber Perkutut Super Premium Jember: Ole Olang Masih Bertahan, Bintang Samudra dan Pandalungan Rebut Tropy Bergilir

Untuk kedua kalinya, latber “Super Premium” yang dikemas beda oleh Hendra Jaya bersama Alit Sidomukti dan Wayan Surata. Hari Kamis, 5 September 2019, di lapangan permanen Super PremiumTegal Besar Jember. Jadi ajang bergengsi untuk memperebutkan dua tropy bergilir yaitu tropy bergilir khusus untuk kelas piyik coklat (umur maksimal 3,5 bulan).

Dan satu tropy bergilir yang diperebutkan untuk tiga kelas, yaitu kelas piyik hanging (umur maksimal 5 bulan), kelas piyik yunior (setengah kerek) dan kelas dewasa bebas. Syaratnya di setiap latber burung/jago tersebut harus bisa mendapat nilai tertinggi diantara empat babak penilaian (tidak harus semua babak).

Dan apabila jago tersebut mampu mengantongi nilai tertinggi sebanyak tiga kali setiap turun latber (tidak harus berturut-turut). Maka tropy bergilir tersebut, bisa langsung diboyong pulang atau menjadi hak milik dari peserta yang jagonya sudah berhasil tersebut.

“Betul, intinya bila setiap latber ada jago yang mampu mendapat nilai tertinggi akan dicatat satu poin. Dan apabila ada jago yang berhasil mengumpulkan tiga poin lebih dulu, meskipun poin yang didapat itu tidak berturut-turut. Maka tropy bergilir tersebut bisa menjadi hak miliknya,” terang Hendra, sang penggagas latber Super Premium.

Dengan adanya perebutan tropy bergilir tersebut itulah, menjadikan persaingan di setiap latber “Super Premium” cukup ramai dan ketat. Buktinya, di latber pertama Ole Olang andalan Kumoro Atmaja berhasil mengoleksi 1 poin. Setelah jago bergelang Jupiter itu mampu mendapat nilai tertinggi dan berhasil merebut podium pertama di kelas dewasa bebas.

Di latber kali inipun Ole Olang juga mampu mempertahankan keperkasaannya sebagai yang terbaik di kelas dewasa bebas. Setelah tarung all out meredam ambisi rival beratnya yaitu Goyang Jember selama empat babak penuh. Dan dengan mendapat nilai 43¼, 43½, 43½, 43½, Ole Olang kembali berhasil merebut podium pertama.

Namun sayang, nilai tertinggi 43½ yang didapat oleh Ole Olang di latber kali ini, ternyata belum mampu menambah koleksi pundi-pundi poinnya yang sudah didapat di latber pertama lalu. Pasalnya di latber kali ini, nilai tertinggi berhasil direbut oleh Bintang Samudra milikHari Suyanto (Isen) Bondowoso yang turun di kelas piyik hanging.

Bintang Samudra hari itu betul-betul tampil dengan performa terbaiknya. Bahkan sejak peluit babak pertama dimulai, jago bergelang HIKL itu langsung ngejoss untuk bisa mendapat nilai tertinggi. Dan benar, dengan mendapat nilai 43¼, 43½, 43¾ dan 43½, Bintang Samudra bukan saja mampu merebut podium pertama. Tapi Bintang Samudra juga berhasil merebut tropy bergilir, karena berhasil mendapat nilai tertinggi.

Pun demikian dengan Pandalungan, talenta muda yang jadi andalan Eko HariyantoJember. Turun di kelas piyik bulu coklat, jago bergelang Anak Manja yang masih berumur 2 bulan lebih itu, berhasil lolos dari kepungan rival-rivalnya. Dan dengan mendapat nilai 43, 43¼, 43½ dan 43, Pandulangan mampu merebut podium pertama dan tropy bergilir khusus piyik bulu coklat.

Sementara untuk kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek. Anak Sulung milik Made Mindraja Bali yang dikawal oleh tim Anak Manja, hari itu juga sukses merebut podium pertama. Setelah empat babak penuh, bersaing ketat untuk meladeni gempuran duet Scoopy dan Scorpio milik Yudo Minarto.

Secara keseluruhan, latber “Super Premium” ini boleh dibilang sukses untuk meremaikan dunia perkutut di wilayah Jember dan sekitarnya. Karena sesuai tujuan dari Hendra Jaya penggagas sekaligus pemilik lapangan. Bahwa agenda latber “Super Premium” ini memang untuk menggugah kembali semangat kung mania.

Bahkan dengan dibukanya dua kelas piyik, yaitu piyik bulu coklat dan piyik hanging. Tujuannya tak lain, hanya untuk merangsang para peternak untuk mencetak piyik-piyik kualitas. “Ya ini adalah sarana untuk menjajal mental dan kualitas hasil dari kadang para peternak. Kalau bagus yang untung ya peternak itu sendiri dan kalau masih kurang, biar cepat diketahui dan di otak-atik lagi materi indukannya,” tegas Hendra.
Yang jelas, lanjut salah satu tokoh perkutut Jember itu. Adanya latber “Super Premium” murni untuk memberi kesempatan kepada kung mania, baik peternak maupun penghobi perkutut sejati. “Betul karena saya sendiri penghobi berat perkutut sejak dulu. Terima kasih atas kehadiran teman-teman dan mohon ma’af bila masih ada kekurangan,” pungkas Hendra Jaya yang diamini oleh Alit Sidomukti serta Wayan Surata. *agrobur2.

