Perkutut
Latber Perkutut “Sahabat Jenewa” Jember: Panitia Tolak 50 Lebih Peserta, Jago Jago JBM Kembali Mendominasi Kejuaraan
Latber Perkutut “Sahabat Jenewa” Jember, yang dikemas oleh kung mania baru Samiudin serta dibantu Alit “Sidomukti” BF dan Teguh Jurnas. Hari Minggu 20 Desember 2020 kemarin, di lapangan Sahabat Jenewa, Gayasan, Jenggawah, Jember, benar-benar menuai sukses besar.
Bahkan menurut Teguh, 3 menjelang hari “H” panitia sampai kuwalahan menerima pesanan tiket. Karena semua tiket yang ada, baik kelas dewasa (1 blok), piyik yunior (2 blok) maupun kelas piyik hanging (2 blok) sudah ludes tak tersisa. Sementara pesanan terus mengalir deras, khusunya peserta dari luar kota.
“Betul, panitia sempat bingung dan harus bagaimana. Pasalnya untuk menambah lagi gantangan jelas tidak mungkin, karena tempatnya sangat terbatas. Ya akhirnya dengan permohonan ma’af, panitia harus menolak sekitar 50 lebih peserta yang pesan tiket,” terang Teguh.
Sebetulnya, tambah Samiudin pemilik tempat/lapangan. Awalnya acara hari ini peresmian tempat arisan perkutut, khususnya bagi kung mania yang ada di wilayah Jember selatan. Karena selama ini, teman-teman susah mencari tempat untuk kumpul-kumpul melatih burung perkututnya. Namun yang hadir diluar perkiraan panitia.
“Untuk itu, saya sebagai tuan rumah serta mewakili panitia mohon ma’af. Khususnya bagi beberapa teman-teman dari luar kota yang pesanan tiketnya kami tolak. Karena gantangannya memang sudah full dan untuk menanmbah lagi jelas gak mungkin. Soalnya tempatnya memang sangat-sangat terbatas,” tutur Samiudin.
Sementara latber “Sahabat Jenewa”, semua kelas betul-betul full gantangan. Namun persaingan seru antar jago, rupanya tidak didukung oleh kondisi cuaca di Jember. Bahkan kondisi cuaca yang tidak menentu, kadang panas lalu tiba-tiba mendung. Memang sedikit menggangu kinerja dari beberapa jago jago unggulan.
Dan meskipun cuaca tidak bersahabat, tapi jago jago jebolan JBM Bird Farm Malang. Masih mampu menunjukkan kembali dominasinya di dua kelas bergengsi dan cukup sulit untuk dibendung. Bahkan posisi 5 besar terbaik kelas dewasa, nyaris dikuasai oleh burung-burung jebolan JBM.
Lihat saja, posisi terbaik pertama berhasil direbut oleh Petir milik H.Tohir PHT Gresik. Dimana pekan kemarin, jago bergelang JBM itu sukses menjadi yang terdepan di latber Situbondo. Dan kali ini, Petir sukses bersama saudaranya. Yaitu ada Netral JBM, Rizky JBM, Gagak Rimang, dan Lenggang Kangkung yang semuanya jebolan JBM.
Di kelas dewasa, hanya Anak Sulung milik Mindra Bali yang mampu mengunci posisi ke empat. Sehingga dominasi posisi 5 besar terbaik, gagal disapuh bersih oleh burung-burung produk JBM.
Sedangkan di kelas piyik yunior, yang juga tak kalah seru persaingannya. Sejak peluit babak pertama dimulai, beberapa jago sudah terlihat langsung kerja ngotot saling melepas anggung merdu suara emasnya.
Dan diakhir babak pertama, ada 3 burung yang berhasil mendapat koncer 3 warna (nilai 43½). Yaitu Gagak Rimang Muda (kerekan 69) milik H.Tohir PHT Gresik. Lalu ada Vexana (kerekan 71) milik Team JBM Malang. Dan ada Turbo (kerekan 88) jago debutan Ach.Jasuli dari Asembagus Situbondo.
Namun memasuki babak kedua, Kelap (kerekan 63) milik Anjar Jenggawah yang tanpa diduga, mampu menunjukkan kualitas anggung suara emasnya. Dan di babak ini, hanya Kelap satu-satunya jago yang mampu mendapat koncer 3 warna hitam (nilai 43¾). Sedangkan Gagak Rimang Muda dan Turbo, hanya mentok mendapat koncer 3 warna.
Memasuki babak ketiga, persainganpun semakin panas. Kelap yang ternyata masih suadara belahan dari Petir (satu tetasan) dari JBM Kandang BMW. Setelah unggul dibabak kedua, terus melaju kencang berusaha merebut nilai tertinggi untuk mencuri kemenangan. Begitu pula dengan Gagak Rimang Muda dan juga Turbo, terus menempel ketat.
Namun setelah melalui persaingan ketat di babak ketiga dan babak keempat. Kelap kembali unggul, dengan mendapat koncer 3 warna di dua babak tersebut dan berhak merebut posisi terdepan. Sedangkan Turbo menjadi runner up setelah mendapat nilai 43¼ dan 43½. Dan Gagak Rimang Muda, menempati posisi ketiga dengan nilai 43 dan 43½.
Selanjutnya untuk kelas hanging. Dua amusini yang diusung oleh Suher dari Lekok Pasuruan, mampu merebut dua posisis teratas. Yaitu Sunami yang pekan lalu sukses di latber Mandala Situbondo, kembali berhasil mempertahakan posisinya sebagai yang terbaik pertama. Sedangkaan Lahar berhasil mengunci posisi kedua.
Dan disusul kemudian oleh Nabila milik Tayip probolinggo. Lalu Bunga Desa andalan Suharto juga dari Probolinggo. Dan Presiden milik Ikmar Aly dari Kencong, Jember, menutup posisi lima besar. Untuk melihat jago-jago siapa saja yang masuk daftar kejuraan. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara. *agrobur.