Perkutut
Latber Perkutut Bondowoso Sabtu (19/10): Rimba, Meteor dan Premium Rebut Podium Utama
Rupanya semarak lomba perkutut di tahun 2019 ini, bukan hanya di kota-kota besar saja. Tapi hingar-bingar tersebut juga sudah sampai di pelosok-pelosok kota. Seperti hari Sabtu, 19 Okotober 2019 kemarin, Kecamatan Cerme Bondowoso yang biasanya sepi, mendadak ramai diserbu kungmania dari berbagai kota.
Gelaran latber perdana yang dikemas oleh Budi bersama panitia lainnya, bukan saja mampu menarik perhatian kungmania Bondowoso saja. Namun beberapa kungmania/peserta dari luar kota, seperti Jember, Sukowono, Panarukan, Situbondo dan Asembagus, juga hadir ikut meramaikan acara tersebut.
“Alhamdulillah dan terima kasih, berkat partisipasi serta dukungan teman-teman kungmania. Baik dari Bondowoso sendiri maupun yang dari luar kota. Latber pertama ini bisa terlaksana dengan baik, ramai dan sukses. Dan insya Allah, latber ini akan kami agendakan setiap 3 bulan sekali. Sekali lagi terima kasih dan mohon ma’af bila ada kekurangan,” tutur Budi, selaku ketua panitia.
Dan meskipun gelaran ini hanya latberan, namun jago-jago yang turun punya kualitas mumpuni. Terbukti, dari tiga kelas yang dibuka oleh panitia, yaitu kelas dewasa senior, kelas piyik yunior atau setengah kerek maupun kelas piyik hanging, semuanya berjalan cukup seru, ramai dan ketat.
Di kelas dewasa senior, begitu peluit babak pertama dimulai, beberapa jago unggulan langsung fight untuk bisa mencuri nilai tertinggi. Dari babak ke babak, pertarungan terlihat makin panas dan seru. Tapi kali ini jago-jago wakil tuan rumah, mampu mendominasi perolehan nilai.
Lihat saja, Rimba milik P. Sis yang dikerek di nomor 06 terus melaju kejang berusaha meninggalkan semua pesaingnya. Di belakangnya menyusul Talang Mas milik H.Junaidi, Luna Maya andalan H.Imam dan Bejo milik Sunarya yang terus menempel ketat. Namun Tak Kuduga andalan H.Supyan dari Sukowono, terus mengejar dan tak mau menyerah.
Dimana akhirnya, setelah empat babak penialain usai. Rimba rupanya mampu lolos sebagai yang terbaik pertama. Sedangkan Tak Terduga, meski terus dihadang oleh 4 wakil tuan rumah, ternyata berhasil merebut tempat kedua. Sementara Talang Mas, Luna Maya dan Bejo, harus puas menempati posisi tiga, empat dan lima besar.
Selanjutnya untuk kelas piyik yunior, persaingannya juga tak kalah seru. Dari babak pertama sampai babak ke empat, terlihat masing-masing jago saling unggul menggungguli perebutan nilai. Ada dua jago wakil tuan rumah yang terus ngotot untuk bisa menjadi yang terbaik, yaitu Meteor dan Mustika yang keduanya andalan dari H.Misbah.
Sedangkan jago tim tamu, ada duet Bidan dan Bidan Leter milik P.Jumana Situbondo. Serta ada Purnama milik Nur Husen Sukwono, yang terus menempel ketat jago wakil tuan rumah. Tapi akhirnya, Meteor yang memang kerjanya cukup stabil dari babak ke babak, rupanya berhasil lolos untuk merebut podium pertama. Dan disusul kemudian oleh duet Bidan dan Bidan Leter, lalu Mustika serta Purnama mengunci posisi ke lima besar.
Namun untuk kelas piyik hanging, kali ini jago-jago muda tim tamu mampu mendominasi posisi teratas. Bahkan Primium, yang jadi besutan anyar Hendra Golf dari Jember. Sejak peluit babak pertama sampai babak terakhir, mampu menunjukkan kualitasnya sebagai jago muda masadepan.
Lihat saja, meski bersaing ketat dengan Putra Taliban milik H.Mahmud Asembagus, serta Romangun andalan Agus Budianto, Mut Mut milik Darmawan Tapen dan Surya andalan Aping Kediri. Premium gaco bergelang Atlas itu mampu lolos dan berhasil merebut podium terbaiknya.
Inilah adalah bukti kalau Premium punya kualitas dan talenta juara yang bakal jadi pesaing berat bagi gaco-gaco muda lainnya. “Ini pertama kali Premium saya ajak jalan-jalan di luar kota untuk menguji mentalnya. Ya mudah-mudahan kedepan, Primum bisa tambah bagus lagi dan tetap stabil dijalur juara,” terang Hendra.
Akhirnya dipenghujung acara, seluruh kru panitia serta tim juri yang bertugas. Selain mengucapakan terima kasih kepada semua peserta yang hadir. Juga mohon ma’af jika disepanjang gelaran latber ini masih banyak kekurangan. “Ya hanya itu yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan agenda berikutnya bisa ramai kembali,” tutup Budi yang diamini oleh semua panitia dan juga juri. *agrobur2.