Perkutut
Latber Perkutut Bondowoso Rabu (27/11): Duet Jatuh Bangun dan HT Sulit Dibendung, Premium Curi Podium Piyik Hanging
Semarak dunia perkutut di Pengda P3SI Bondowoso terus menggema. Dan ini semua tak lepas dari kepedulian tokoh-tokoh perkutut maupun kungmania setempat yang punya semangat tinggi untuk meramaikan kembali hobi burung klangenan ini sampai ke pelosok-pelosok Desa. Baik lewat kelompok arisan perkutut maupun gelaran latber rutin.
Seperti yang terlihat pada hari Rabu, 27 Nopember 2019 kemarin. Untuk kedua kalinya, H.Hari pemilik Maradona BF yang dibantu oleh Pak Sis Margono dan beberapa kungmania lainnya, sukses mengemas gelaran latber di Desa Glindung, Kecamatan Wonosari, Bondowoso.
Latber yang membuka tiga kelas lomba, yaitu kelas dewasa bebas, kelas piyik yunior dan kelas piyik hanging itu, ramai bukan saja dihadiri oleh kungmania setemapat. Tapi beberapa kungmania dari luar kota, seperti Panarukan, Situbondo, Asembagus dan Jember, juga hadir ikut menyemarakan acara terserbut.
“Alhamdulillah, meski acara ini hanya latihan, tapi teman-teman dari luar kota juga mau hadir. Saya atasnama panitia dan juga mewakili kungmania Bondowoso, mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan partisipasi semuanya. Mudah-mudahan dengan hadirnya teman-teman dari luar kota, bisa menambah ramai perkututan di Bondowoso,” tutur H.Hari, selaku ketua penyelenggara.
Memang dengan ikut nimbrungnya beberapa peserta dari luar kota yang mengusung jago-jago terbaiknya. Bukan saja suasana latber kemarin menjadi ramai, tapi persaingan antara gaco juga terlihat seru. Baik di kelas dewasa bebas, kelas piyik yunior maupun kelas piyik hanging.
Terbukti, begitu peluit babak pertama dimulai, semua jago langsung ngejoss, saling bergantian untuk memamerkan anggung suara emasnya. Di kelas dewasa bebas, jago-jago tuan rumah nampak mendominasi. Lihat digantangan 12 ada Putri Ayu milik H.Misbah Tapen, lalu di gantangan 16 ada Jatuh Bangun andalan Pak Sis dan di gantangan 26 ada Jatayu milik Marjito Tapen.
Sementar jag-jago tim tamu yang terus menguntit dibelakang, ada Tak Terduga milik H.Sofyan Sukowono dan ada Bintang Surya yang diusung oleh Agus Situbondo. Namun sampai babak ke empat berakhir, jago-jago tuan rumah masih masih mampu mempertahankan dominasinya.
Dimana akhirnya Jatuh Bangun perkutut bergelang Galih ini berhasil merebut kemenangan sebagai terbaik pertama. Dan disusul kemudian oleh Putri Ayu begelang Mustika. Sedangkan Tak Terduga hasil produk Ulya dan Bintang orbitan NGR harus puas menempati posisi 3 dan 4. Baru kemudian Jatayu mengunci posisi lima besar.
Begitu juga di kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek, juga terjadi persaingan ketat. Namun kembali, jago-jago tuan rumah betul-betul susah untuk dihadang. Bahkan HT, jago yang jadi andalan Pak Sis juga mampu menunjukkan dominasinya seperti seniornya yaitu Jatuh Bangun.
Sehingga tak keliru, kalau hari itu duet HT dan Jatuh Bangun benar-benar sulit untuk dibendung. Karena terbukti, keduanya mampu menjadi yang terbaik pertama di kelasnya masing-masing.
Namun untuk kelas piyik hanging, kali giliran Premium milik Hendra Golf Jember yang berhasil merebut podium pertama. Setelah empat babak penuh, jago bergelang Atlas itu mampu menahan ambisi Indah, piyik muda andalan H.Hari sebagai wakil tuan rumah. Baru disusul kemudian oleh Pesona milik Nurhasin Sukowono dan Kanjeng milik Imam Cerme.
Dikesempatan terakhir, H.Hari tak lupa mohon ma’af kepada semua yang hadir jika masih banyak kekurangan. “Betul, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih dan mudah-mudahan kita semua masih diberi kesempatan untuk berjumpa lagi di latber berikutnya,” pungkas H.Hari yang diamini oleh semua kru panitia. *agrobur2.