Latber New Normal Sesama Ke-2 Situbondo: Jago Jebolan JBM Mendominasi, HM Jaya Rebut Juara Hanging

Setelah cukup lama vakum akibat pandemi Covid-19. Hari Minggu 26 Juli 2020 kemarin, aktifitas kungmania Situbondo mulai bangkit kembali. Lihat saja latber bertajuk “New Normal Sesama” ke-2 yang menempati lapangan Sesama di belakang SPMN 5 Situbondo. Sampai tak mampu menampung antusias kungmania yang hadir.

Bahkan panitia mengaku kuwalahan dengan membludaknya peserta. Karena peserta yang hadir bukan hanya dari Situbondo dan sekitarnya saja. Tapi peserta dari luar kota, seperti Malang, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Bondowoso. Juga hadir ikut menyemarakan dunia perkutut di Situbondo.

Dan untuk mengantisipasi melubernya peserta, panitia yang memang terbilang baru. Mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi jumlah peserta yang hadir diluar perkiraan. Tapi tetap saja, banyak peserta yang harus gigit jari atau terpaksa pulang. Karena tak kebagian kerekan untuk menggantang jagonya.

“Terus terang, banyaknya peserta yang hadir ini diluar perkiraan panitia. Dan panitia sudah berusaha maksimal, tapi gimana lagi tempatnya memang terbatas. Sehingga untuk menambah lagi kerekan dewasa maupun setengah jelas tak mungkin,” tutur salah satu panitia.

Untuk itu lanjutnya, saya atasnama panitia mohon ma’af. Khusunya kepada teman-teman peserta dari luar kota yang tak kebagian tempat. Karena terus terang, kru panitia yang semuanya kungmania pemula, memang baru pertama kali ini menggelar latber.

Latber “New Normal” yang digagas oleh kelompok arisan “Sesama”, hari itu bukan saja full gantangan. Namun latber ini juga sukses dihadiri perkutut handal yang punya kualitas mumpuni untuk bersaing di level yanglebih tinggi. Sehingga persaingan untuk berebut posisi terdepan, terlihat ramai dan seru.

Seperti di kelas dewasa, begitu peluit tanda babak pertama dimulai. Hampir semua jago yang dikerek langsung on fire, berlomba-lomba saling memamerkan anggung suaranya dihadapan juri dan koordinator juri. Tapi ada jago yang menarik perhatian juri maupun koordinator karena kualitas anggungnya yang memang ciamik.

Adalah Mutiara, burung yang dikerek dinomor 52. Jago milik H.Amir wakil tuan rumah itu sejak babak pertama memang mendominasi. Baik kerjanya, kualitas anggungnya maupun nilai yang didapat. Dan benar, dengan mendapat nilai 43¾ (tiga warna hitam) dua kali serta nilai 43½ dan 43¼ dibabak terakhir. Gaco bergelang JBM itu layak merebut posisi puncak.

Hari itu jago-jago produk JBM memang cukup mendominasi posisi terbaik daftar kejuraan. Lihat saja, selain ada Mutiara diposisi puncak. Juga ada Sultan Muda, Radar JBM dan Sentral yang mengunci posisi 3, 4 dan 5. Hanya Bintang Sumo yang berhasil merebut posisi runner up, di kelas dewasa.

Begitu pula untuk kelas setengah kerek atau kelas piyik yunior. Burung-burung jebolan farm JBM juga mampu mendominasi dua posisi teratas. Duet Demokrasi dan Buroq, betul-betul sulit untuk dihadang oleh pesaingnya. Demokrasi yang mendapat nilai 43¾, 43¾, 43½  dan 43½, berhak menjadi yang terbaik pertama. Sedangkan Buroq dengan nilai 43¼,43¼, 43¾ dan 43½  mengunci posisi kedua.

Tapi untuk kelas piyik hanging. Posisi terdepan kali ini berhasil direbut oleh HM Jaya milik Anam dari Lekok Pasuruan. Setelah bersaing ketat melawan Kharisma andalan Nanang Probolinggo, Jati Waseso milik Hernomo Situbondo, Putri Ayu milik H.Saiful Situbondo dan Maradona andalan Jumana juga dari Situbondo.

Itulah jago-jago yang sukses merebut tropy juara di latber perdana “New Norma” Situbondo. Untuk melihat jago-jago yang lainnya yang berhasil masuk nominasi kejuraan, selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.  *agrobur2.