Perkutut
Latber New Normal Bersama Nofa BF Bangkalan, Sepuluh Blok Disesaki Peserta, Performa Mr.Black, Lavida dan Mahardika Terlalu Tangguh Bagi Lawan
Latber New Normal Bersama Nofa Bird Farm Bangkalan yang dihelat pada Minggu, 9 Agustus 2020 di Lapangan Nofa jalan Handoko Jaya Keleyan Socah Bangkalan berhasil mendulang sekitar 478 peserta yang terbagi dalam 10 blok, pada tiga kelas yang dibuka yakni Dewasa Bebas, Piyi Yunior dan Piyik Hanging.
Kelas Dewasa Bebas dibuka 3 blok dengan jumlah peserta 144, Kelas Piyik Yunior 4 Blok dengan jumlah perkutut 192 ekor dan Kelas Piyik Hanging 4 blok yang disesaki sebanyak 164. Dari jumlah tersebut Kelas Piyik Hanging menjadi partai yang dibanjiri peserta karena tidak ada tiket satupun yang tersisa.
“Alhamdulillah dukungan dan kerjasama yang telah diberikan peserta pada gelaran kami sangat besar, sehingga apa yang menjadi keinginan kita bersama bisa terealisasi. Saya atas nama panitia dan Pengda Bangkalan mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kung mania yang hadir,” terang Abdul Wahid selaku ketua panitia.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Pengwil P3SI Jawa Timur, H.Kamil Ali Makki, Ketua Pengda P3SI Bangkalan Ir.R.Moch Mahmud dan beberapa pengurus lain. Dalam sambutannya Ketua Pengda P3SI Bangkalan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang diberikan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Wakil Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur yang sudah menyempatkan hadir, juga kepada beberapa Ketua Pengda dan Pengurus yang kebetulan ikut melombakan burungnya, terima kasih juga kepada Muspika dan Pihak Kepolisian atas ijin yang diberikan,” tegas Ir.Mahmud.
Lebih lanjut dikatakan bahwa gelaran ini harus dijadikan sebagai ajang untuk percontohan even yang selama ini diinginkan dan diimpikan serta sesuai dengan harapan bersama. Ir.Mahmud berharap agar semua yang terlibat dalam evean kali ini seperti juri dan peserta bisa menunjukkan dirinya sebagai pelaku hobi perkutut yang profesional.
“Lomba ini adalah seni, bukan emosi. Jadilah peserta yang santun dan profesional, tunjukkan bahwa kita semua bisa berlaku tertib dan damai. Saya juga berharap juri bisa menilai seadil-adilnya, nilai burung yang obyektif sesuai kualitas dan jangan sampai menilai burung secara subyektif karena itu tidak dibenarkan,” harap Ir.Mahmud.
Untuk menjaga fair play, maka panitia menghadirkan Dewan Pengawas yang terdiri atas RB.Abdul Halim Sumenep dan Ir.Moh.Arifin,MM Bangkalan. Tugas mereka berdua adalah mengawasi kinerja juri dan juga mengatur peserta agar bisa berlaku baik. Acara ini juga diterapkan aturan dalam melakukan komplain atau ketidakpuasan.
“Bagi peserta yang tidak puas dengan kinerja juri, bisa langsung ke Pak Siswoko. Juri juga bisa menghubungi Dewan Pengawas jika ada peserta yang berperilaku kelewat batas. Siswoko sendiri ketika dikonfirmasi siap menjadi pihak yang akan membantu peserta jika ada yang diperlakukan dan mendepat perlakuan tidak benar.
“Silahkan lapor saya jika ada yang kurang benar dan diperlakukan tidak benar, jika apa yang silaporkan sesuai, maka saya tidak akans egan-segan untuk melakukan tindakan. Ini semua demi etrtib dan berjalnnya acara. Saya tidak akan pandang bulu untuk memberikan sanksi bagi siapa saja,” papar Siswoko.
Sementara itu perjalanan penjurian berlangsung lancar dan sukses. Cuaca cerah semakin menambah semarak suasana. Empat babak penjurian berlangsung lanar tanpa kendala. Di Kelas Dewasa Bebas, Mr.Black berhasil menghalau lawan. Perkutut orbitan Tim Wins Banjarmasin ring Wins sukses menjadi yang terdepan.
Keberhasilan perkutut yang dikerek pada nomor 86, berkat raihan bendera tiga warna hitam empat babak berturut-turut. Disusul kemudian Siapa Dia andalan H.Iwan Jombang ring TS yang menempati nomor kerekan 47 sebagai juara kedua dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta bendera tiga warna hitam babak kedua dan ketiga.
Ditempat ketiga ada Sultan milik Tim AZ Pamekasan ternakan Sangkuriang pada kerekan 38 dengan total raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga. Di Kelas Piyik Yunior, Lavida, orbitan H.Lutfi Sumenep ditetapkan sebagai juara pertama.
Perkutut produk Madani yang menempati nomor kerekan 37 sukses meninggalkan lawan-lawan setelah meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga sampai babak keempat. Di urutan kedua ada Pandawa orbitan H.Ahmad Pamekasan.
Perkutut bergelang Ababil yang menempati nomor kerekan 97 ini meraih bendera dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak pertama dan keempat. Bintang Madura milik Rusdi Tanah Merah produk BN sukses menempati nomor urutan ketiga.
Perkutut yang dikerek pada nomor 85 berhasil mengkoleksi nilai dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, serta tiga warna pada babak ketiga dan keempat. Sedangkan di Kelas Piyik Hanging, Mahardika orbitan anyar Tim Natural Bangkalan merangsek keurutan pertama.
Menempati nomor gantangan 27, perkutut ternakan CTP ini sukses meninggalkan lawan-lawannya sejak babak kedua. Dengan perolehan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga sampai babak keempat, rasanya mustahil bagi lawan untuk memburunya.
Urutan kedua diraih oleh Benhur, andalan Didik Sumenep ring NST yang digantang pada nomor 55 dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua, ketiga dan bendera tiga warna pada babak keempat. Ditempat ketiga ada Borjuis milik Ir,Mahmud Bangkalan.
Perkutut ternakan CTP ini berhasil merangsek pada urutan ketiga seelah pada babak keempat berhasil meraih bendera tiga warna, meski dibabak ketiga hanya bisa mendapatkan bendera dua warna. Kegiatan kali ini panitia tetap memberlakukan aturan main bagi juri dengan menitipkan alat telekomunikasi.
“Semua HP milik juri saya simpan jadi satu agar mereka bisa lebih konsentrasi terhadap kerjanya,” jelas Siswoko. Wismilak Diplomat pimpinan Sholikan masih setia dijalur sponsor. “Inilah bentuk kepdulian dan dukungan kami pada hobi perkutut,” kata Sholikan.