Perkutut
Latber Gotong Royong Blitar 2020 Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak, New Brahma, Tebar Pesona dan Tiger Mengawali Kemenangan

Latber Gotong Royong 2020, sudah dikumandangkan pada Minggu, 09 Februari. Blitar menjadi tuan rumah penyelenggaraan even perdana di tahun 2020. Bertempat di lapangan Kelurahan Bendo Kota Blitar, latber yang digelar secara bergiliran mulai Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Jombang dan Nganjuk sukses menghadirkan peserta sebanyak 240 perkutut.

Angka ini menjadi catatan sejarah atau rekor terbesar jumlah peserta Latber Gotong Royong yang sudah tergelar selama bertahun-tahun. “Alhamdulillah, Latber Gotong Royong Blitar sukses diikuti oleh 240 peserta. Jumlah ini adalah catatan sejarah sebagai peserta terbesar sepanjang perjalanan Latber Gotong Royong,” jelas Anton WDN sang ketua pelaksana.
Lebih lanjut Anton mengaku bahwa kegiatan kali ini mampu membuka tiga kelas meliputi Dewasa Bebas 2 blok, Piyik Yunior 1 blok dan Piyik Hanging 2 blok. Jumlah ini mengalami pembengkakan dari target sebelumnya. Dimana panitia awalnya hanya membuka 1 blok untuk masing-masing kelas yang dilombakan.

Namun seiring perjalanan waktu, ketika panitia membuka pendaftaran, jumlah yang menyatakan ikut, dari hari ke hari semakin bertambah. Demi memenuhi keinginan kung mania yang sudah meluangkan waktu, akhirnya panitia membuka blok lagi demi memenuhi kouta pendaftaran.
“Selama saya mengikuti Latber Gotong Royong, peserta hanya berkisar pada jumlah kurang lebih 100 burung dengan tiga kelas yang sama, cuma kadang tiap-tiap kelas pesertanya tidak penuh. Sedangkan latber di Blitar 5 blok yang kami sediakan semua terisi penuh oleh peserta,” papar Anton WDN.

Membludaknya peserta berkat dukungan kung mania dari berbagai wilayah yang ada di Jawa Timur. Anton menyadari bahwa semua ini berkat kerjasama yang baik antara panita, peserta dan pihak-pihak yang selama ini peduli pada perkembangan hobi perkutut, khususnya Latber Gotong Royong.
Sementara itu, membludaknya peserta berimbas pada ketatnya persaingan perebutan di masing-masing kelas yang dilombakan. Satu sama lain seakan ingin menunjukkan kelasnya sebagai perkutut tanpa tanding. Namun demikian, keputusan juri berdasarkan performa burung pada saat berada di lapangan menjadi hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu.

Untuk di Kelas Dewasa Bebas, New Brahma orbitan Budi S Surabaya berhasil mengawali kemenangan. Menempati nomor kerekan 93 perkutut ternakan BN ini melaju tanpa terkejar lawan. Di susul kemudian oleh Basmi andalan Pudji Oscar Blitar. Dikerek pada nomor 106, perkutut produk Rafi ini mampu mempersembahkan trophy juara bagi majikannya.
Di tempat ketiga ada Patriot, milik Endro Blitar. Menempati nomor kerekan 63, perkutut bergelang SP ini melaju ingin menjadi yang terdepan, namun nampakanya harus menunda keinginan tersebut karena ada lawan yang lebih baik dan harus menjadi pemenangnya. Setidaknya Patriot telah melakukan perlawanan meski harus tertunda untuk menjadi jawaranya.

Untuk di Kelas Piyik Yunior, Tebar Pesona orbitan Aliong/Naga Sakti BF Surabaya ditetapkan sebagai juara pertama. Menempati nomor kerekan 15, perkutut produk Jupiter mampu menunjukkan performa sebagai bintang lapangan. Juri yang bertugas tidak mungkin membiarkannya untuk berlalu tanpa ada mahkota juara.
Ditempat kedua, ada Londo andalan H.Taufik TJM Surabaya. Berada pada nomor kerekan 21, perkutut bergelang BN ini awalnya sempat memberikan perlawanan, namun tidak mampu meneruskan perjuangan yang sudah dilakukan. Trophy juara runner up kali ini harus menjadi miliknya. Dan urutan ketiga ada A Satu milik Budi The Mars Sidoarjo. Dikerek pada nomor 47 perkutut ternakan ASW ini harus menerima keputusan juri sebagai juara ketiga.

Untuk Kelas Piyik Hanging, Tiger orbitan Djunaidi Mojokerto berhasil menunjukkan kelasnya sebagai piyik masa depan. Digantang pada nomor 76, perkutut ternakan DND ini mampu menyingkirkan lawan-lawannya yang berusaha memberikan perlawanan. Dua blok musuh yang mencoba berebut juara, dipatahkannya.

Menyusul sebagai urutan kedua ada Senopati andalan M.Syahri Mojokerto, menempati nomor gantangan 74, perkutut produk SIN ini berhasil menyusul ketinggalan yang sempat dialaminya. Juara kedua nampaknya sudah cukup bagus baginya untuk tanding perdana yang dilakukannya.
Dan tempat ketiga diraih oleh Bomerang milik Choir Joyokusumo, kung mania Nganjuk. Digantang pada nomor 82, perkutu bergelang KBR ini harus puas ditetapkan sebagai juara tiga besar oleh juri yang bertugas. Keputusan ini sudah bulat berdasarkan performa burung yang tampil pada saat penjurian.

Di akhir acara, Anton WDN mengucapkan banyak terima kasih dan minta ma’af kepada seluruh peserta. “Saya ucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan yang diberikan peserta dan saya juga meminta ma’af jika selama penyelengaraan masih ada hal-hal yang kurang berkenan,” ungkap Anton.

