Puter Pelung
Latber Bali Valentine Pelita Hati, Ring MDK Dominasi, CRV Mulai On Fire
SEPERTI tajuk latber yang digulirkan panitia dari P4SI Bali yakni Bali Valentine Pelita Hati, bahwa ajang ini semakin menguatkan apa yang disiratkan dari burung puter pelung yang memiliki karakter kasih sayang yang luar biasa kepada setiap anakan burung yang dieramnya. Entah anakannya sendiri maupun anakan burung jenis lain, puter pelung akan mengeram dengan baik, menyayangi dengan ngeloloh hingga tumbuh dewasa.
Begitulah harapan panitia pada latber P4SI Bali awal tahun 2022 ini yang bertujuan ingin merekatkan tali silaturahmi di antara penggemar puter pelung, begitu juga dengan penggemar derkuku, dan juga perkutut. ‘’Kami bisa bersyukur dan berterima kasih kepada rekan-rekan puter pelung yang sudah berkenan hadir. Demikian juga penggemar derkuku klantan dan lokal yang sudah ikut berpartisipasi sehingga latber ini bertambah guyub,’’ terang Ketua P4SI Bali Made Tendha.
Pemilik Ganesa BF ini lanjut mengatakan, latber Bali Valentine Pelita Hati ini mengawali lomba puter pelung yang digelar P4SI tahun 2022. Selanjutnya akan segera digeber Liga Puter Pelung Bali, dimana setiap seri akan ada nilai poin yang dikumpulkan para juara. ‘’Kami bersyukur meski digelar mendadak karena keterbatasan jadwal agar tidak berbenturan, latber bisa berjalan lancar,’’ ujar Made Tendha.
Dari dua kelas yang dibuka, tercatat tetasan MDK BF sukses mendominasi juara. Di kelas Utama, diwakili oleh Sabda Pralina sedangkan di kelas Madya diwakili oleh Sabda Nusantara.
Namun untuk bisa bertengger di podium utama, para kontestan harus bersaing ketat. Sabda Pralina mendapat lawan tangguh dari CRV yang lagi on fire milik Rimba BF yang sama-sama mengantongi 4 warna di babak kedua, ketiga dan keempat. Sementara juara tiga disabet Bandit milik ABF yang dua kali meraih 3 warna dan dua kali mengantongi 4 warna. Hardtop milik Rimba BF meraih posisi keempat dengan dua kali meraih empat warna dan di babak pertama dan kedua masing-masing dapat dua warna dan tiga warna. Juara lima disabet Mayor yang juga memiliki nilai yang sama debutan Mr. Suripto.
Sedangkan pertarungan di kelas Madya, Sabda Nusantara berhasil unggul setelah meraup tiga kali empat warna dan di babak pertama mendapat tiga warna. Lawannya Taksaka milik Nesa BF berhasil meraih dua kali tiga warna dan dua kali empat warna. Nilai yang sama juga disabet Paku Beton milik I Nyoman Sudarsana yang menduduki posisi ketiga.
Komang Prancis yang hadir bersama para sesepuh derkuku seperti Nyoman Sudiana, Wayan Suka, Suripto, Agung Darmawan, dr. Ardhana dan lain-lain merasa bersyukur bisa berkumpul bersama rekan-rekan penggemar sekaligus bisa memantau puter pelung memanggung. Di tengah virus Omicron yang pemberitaannya menakutkan di media sosial, ajang seperti ini cukup menghibur untuk meningkatkan imun tubuh. Tentu dalam aktivitas lomba ini tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menjaga diri dan juga orang lain.
‘’Imun tubuh tambah meningkat setelah burung yang digantung ternyata mau bunyi dan mendapat nilai yang pantas sehingga meraih juara,’’ ujar pemilik Rimba BF yang dua gaconya bertengger di posisi runner up dan keempat kelas utama.
Suripto yang membawa Mayor di kelas Utama juga mengaku puas dengan hasil hari ini. Walau hanya duduk di posisi kelima, pemilik JBT BF ini bisa mendengarkan suara Mayor mengalun tembus keluar arena hingga dua kali menyabet empa warna.
Rasa syukur juga disampaikan Made Suta asal Padangsambian Denpasar yang berhasil mengantarkan tiga gaconya meraih juara. Selain mengantarkan Nurlela dan Pesona di kelas Utama juga Julaiha di kelas Madya. Pensiunan polisi yang kini terjun beternak ini siap untuk turun lagi di Liga Puter Pelung yang akan digulirkan nanti.
Di akhir latber panitia menyerahkan piagam dan trofi seraya Made Tendha mewakili panitia memohon maaf jika dalam penyelenggaraan latber ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)