Puter Pelung
Latber Bali Gempita P4SI Bali: Peserta Ramai, Sabda Pralina makin Kokoh, Taksaka Melejit di Madya
MENYONGSONG HUT Ke-1 P4SI Bali pada Desember 2021, P4SI Bali kembali menggelar latber untuk semakin merekatkan tali silaturahmi dan menumbuhkan rasa guyub rukun hepi oye di antara penggemar puter pelung di Bali.
Latber bertajuk Bali Gempita ini digelar Minggu sore hingga malam, 14 November 2021 di Gantangan Galunggung Ubung, Denpasar. Latber yang dibuka dua kelas utama dan madya ini nyaris full peserta dihadiri penggemar puter pelung dari Denpasar, Tabanan dan Jembrana.
Ketua P4SI Bali Made Tendha mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh penggemar puter pelung yang sudah berkenan hadir sehingga Latber Bali Gempita dalam rangka menyongsong perayaan ulang tahun yang ke pertama P4SI Bali akhir Desember mendatang berjalan sukses. Tidak saja jumlah peserta yang hadir nyaris memenuhi gantangan, juga selama perjalanan lomba berlangsung tertib tanpa teriak serta juri yang bertugas berhasil menuntaskan penilaian dengan baik. Latber kali ini juga dihadiri penggemar perkutut lokal yang diwakili Ketua P4LSI Arman Solid.
‘’Kami juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung terselenggaranya latber Bali Gempita ini, khususnya yang sudah mensupport doorprize sehingga latber semakin semarak,’’ ujar Made Tendha.
Sesuai pesan yang disiratkan oleh puter pelung yang menunjukkan rasa kesabaran, ketenangan, dan keolasasihan, panitia mengemas latber Bali Gempita penuh dengan nuansa budaya. Di antaranya tanda mengawali dan mengakhiri penilaian dalam satu babak tidak menggunakan peluit tetapi menggunakan suara bambu. ‘’Terimakasih kepada Gde Yudana yang sudah menyumbangkan gambelan bambu untuk tanda bunyi ini,’’ ucap Made Tendha, seraya mengatakan pada lomba menyambut HUT Ke-1 P4SI Bali nanti kemasannya juga akan bernuansa budaya di antaranya bakal diiringi rindik.
Tepat pukul 17.00 Wita babak pertama dimulai. Detik-detik awal para kontestan masih menyesuaikan diri setelah beberapa jam berada di dalam kerodong. Namun tiga burung di kelas utama mulai unjuk suara. Di antaranya James Bond milik dr. Ardana di gantangan 11, Wasis milik Black KBA di gantangan 20 dan Sabda Pralina milik Gus Weda di gantangan 27. Pelan-pelan ketiga gaco ini berhasil meraih nilai 43 ½ atau empat warna, walau sempat naik turun karena birahi.
Di babak kedua, ketiga gaco ini kembali duel. Bendera empat warna kembali ditancapkan. Memasuki babak ketiga, Sabda Pralina semakin nagen dan kembali mempertahankan perolehan nilai empat warna. Kali ini dibuntuti Anak Manja dari P4LSI Arman Solid.
Di babak pamungkas, Sabda Pralina kembali tak terbendung melaju meraih empat warna. Ada Rahwana milik Black KBA yang sempat mengantongi tiga warna di tiga babak sebelumnya berhasil mengimbangi Sabda Pralina dengan perolehan empat warna. Namun dari hasil akumulasi poin, Sabda Pralina berhasil menduduki podium utama disusul Wasis di tempat kedua dan Bajra Sandhi di peringkat ketiga.
Sementara di kelas madya, empat burung berhasil mengantongi empat warna di babak pertama yakni Taksaka, Kebo Iwo, Sabda Alam, dan Sabda Pralina Jr. Memasuki babak kedua Taksaka milik Nesa BF kembali bertahan bersama Kebo Iwa milik Mangku Ardika. Dua nilai 43 ½ sekaligus mengantarkan Taksaka menduduki posisi puncak dipepet Kebo Iwa di tempat kedua disusul Sabda Alam dan Sabda Pralina Jr.
Seperti biasa di akhir latber dilaksanakan undian doorprize di antaranya burung puter trah jawara dari Wiana BF, jam dinding, pakan burung dan ada juga lelang burung sepasang ring Wiana BF yang sebagian disumbangkan untuk gelaran HUT P4SI Bali yang didapatkan penggemar PP dari Padangsambian. Sedangkan sebanyak 30 pemenang berhak mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari panitia. (gde)