Perkutut
Latber Bali Bangkit, Minak Jinggo dan Maharaja Duel di Dewasa, Sayonara dan Mahkota Raja Jr. Moncer
MESKI sepanjang hari hujan lebat mengguyur Kota Denpasar, namun tidak mengurungkan niat kung mania Bali untuk meramaikan Latber Bali Bangkit yang diprakarsai Pengda P3SI Kota Denpasar yang digelar Minggu, 12 September 2021 di Lapangan Semar Denpasar. Dari data panitia, tiket dewasa bebas dan piyik yunior ludes terjual dan hanya menyisakan beberapa lembar untuk dua blok kelas piyik hanging.
Antusias kung mania untuk menggantang burung kesayangannya ke arena tidak terlepas dari kerinduan yang selama pandemi Covid-19 dengan penerapan PPKM Daruratnya, penghobi perkutut di Bali tidak bisa menggelar lomba dan tidak bisa melatih burung ke lapangan. Latber Bali Bangkit ini menjadi obat kerinduan walaupun latihan yang digelar ketat menerapkan protokol kesehatan.
‘’Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania Bali yang sudah berkenan hadir meski cuaca agak kurang mendukung karena sejak kemarin hujan mengguyur Kota Denpasar hingga pagi hari ini. Kami dari panitia dan mewakili dewan juri memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan,’’ terang Ketua Pengda P3SI Denpasar H Sugik yang sekaligus sebagai ketua panitia lomba.
Setelah panitia menggelar teknikel meeting bersama juri yang bertugas, pukul 09.15 Wita peluit tanda babak pertama dimulai. Menit-menit awal para gaco yang digantang nyaris kurang berbunyi, terlebih lagi masih dalam cuaca mendung. Namun pelan-pelan Maharaja yang dikerek di nomor 22 kelas Dewasa Bebas langsung memanggung. Satu demi satu bendera ditancapkan. Di sebelah baratnya ada Minak Jinggo yang juga menunjukkan suara emasnya. Saling kejar nilai terjadi. Maharaja yang diusung H Anang AMG bergelang Arista ini berhasil lebih awal meraih bendera tiga warna. Minak Jinggo jelang menit-menit terakhir mulai panas, pelan-pelan debutan Susanto bergelang HDL juga berhasil meraih tiga warna.
Di babak kedua, Maharaja dan Minak Jinggo kembali duel. Dalam hitungan 15 menit, Maharaja sudah mengantongi dua warna hitam. Minak Jinggo yang bersuara besar mulai terpancing, dan satu demi satu bendera ditancapkan hingga meraih tiga warna. Bahkan beberapa detik jelang peluit berakhir Minak Jinggo mendapat koncer hitam.
Di babak ketiga, dua kandidat juara ini sama-sama meraih poin yang sama dan di babak keempat Minak Jinggo benar-benar meninggalkan Maharaja. Dengan kembali meraih tiga warna, Minak Jinggo akhirnya ditetapkan sebagai sang juara di kelas Dewasa Bebas disusul Maharaja dan Krispati.
Di kelas Piyik Yunior, Sayonara milik Ansori bergelang Al Jamali sukses memetik poin sempurna di babak pertama dengan nilai tiga warna. Sayonara sempat dibuntuti oleh Trigaju debutan Gede Abdi yang meraih dua warna hitam sepanjang empat babak. Namun Sayonara yang sempat memetik nilai 3 1/2 ditetapkan sebagai pemenang pertama disusul Trigaju bergelang Rock Art.
Dua blok di kelas Piyik Hanging membuat persaingan demikian ketat. Beberapa gaco berhasil meraih dua warna hitam di babak pertama. Namun Mahkota Raja Jr. sedikit berbeda dari lawan-lawannya. Dengan tipikal suara piyiknya yang ciamik, debutan Mr. Yoga bergelang Manik Mas BF ini berhasil menduduki podium utama. Di posisi kedua disabet Scorpio milik Mang Ir dari Tibubeneng bergelang Wira’s BF. Scorpio konsisten empat babak mengantongi dua warna hitam.
Panitia selain menyediakan undian doorprize baik berhadiah sembako dan barang elektronik juga mengapresiasi para juara dengan hadiah sembako dan piagam eksklusif.
Tidak saja para juri fokus memberikan penilaian kepada para kontestan, para peserta juga fokus memantau burung-burung khususnya di kelas piyik hanging. Seperti yang dilakukan Made Mindradjaja yang tidak beranjak sejak babak pertama sampai terakhir di pinggir blok piyik hanging. Ternyata, di akhir latihan, Mindradjaja mentake over salah satu gaco yang ternyata milik H Salim Andriyanto yang serah terimanya dilakukan di lapangan melalui perawatnya M Toha. (gde)