Ayam Bekisar
Lapangan Sartika Burneh Bangkalan Makin Diminati, Jumlah Kerekan dan Sangkar Tak Mampu Tampung Peserta Latihan
Lapangan Sartika yang berlokasi di Tunjung Burneh Bangkalan, saat ini rutin menggelar kegiatan latihan atau kerek bareng. Agenda latihan digelar setiap Sabtu pagi. Awalnya lokasi tersebut dibangun hanya untuk memberikan wadah bagi penggemar dan penghobi disekitar wilayah tersebut.
“Kami membuat kerekan awalnya agar rekan-rekan penghobi bisa latihan bareng, sehingga mereka bisa menyalurkan hobinya,” tegas KH.Farouq Alkomy sang pencetus ide pembangunan lapangan. Ketika pertama kali dibangun, kerekan yang dipakai masih menggunakan bambu.
Namun, seiring perjalanan waktu, ketika banyak penghobi yang menjadikan lokasi ini sebagai pilihan untuk melatih ayam peliharaannya, ada pendatang baru yakni H.Fatkurrahman yang mengambil inisiatif untuk mengganti kerekan bambu menjadi kerekan berbahan besi.
Sampai akhirnya berdirilah 30 kerekan besi dengan warna cat hijau. “Saya atas nama Paguyuban Sartika mengucapkan banyak terima kasih kepada Kak Tuan Fatkurrahman yang telah banyak memberikan perhatian dan bantuan demi kemajuan lapangan Sartika,” sambung pimpinan Paguyuban Sartika.
Semangat mereka semakin bertambah. Tidak hanya penghobi dari wilayah sekitar yang hadir saat acara latihan, namun peserta dari luar kota ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Seperti pada acara latihan Sabtu, 31 Juli 2021. Nampak jelas, lapangan Sartika seketika penuh sesak oleh para mania.
Bukan saja ayam bekisar yang dihadirkan disana, ayam buras dan ayam hutan menjadi peserta yang siap untuk naik kerekan. Peserta yang hadir juga dari luar kota, seperti Ketapang, Sampang dan Surabaya. Achmad Fauzi, salah satu peserta latihan asal Ketapang mengaku baru pertama kalinya hadir di lokasi tersebut.
“Saya penasaran datang kesini untuk latihan, makanya saya usahakan bisa sampai untuk melihat langsung bagaimana suasananya,” terang mania yang popular dengan nama Fauzi Bekam. Nasir, yang menjadi satu diantara sekian peserta latihan dari Surabaya mengaku sudah lama ingin datang ke lokasi tersebut.
“Selama ini saya hanya bisa melihat suasana latihan di lapangan Sartika lewat group WA, makanya hari ini saya usahakan datang langsung menyaksikan sendiri,” tegas Nasir. Ada juga peserta asal Bali yang juga tidak ketinggalan meramaikan acara tersebut. Witso, salah satu mania senior juga terlihat hadir di lapangan.
“Saya baca berita di group WA dan juga mediaagrobur.com soal lapangan Sartika, kayaknya heboh. Ada berita tentang latihan dan uga transaksi ayam bekisar dengan harga fantastic, makanya saya ingin menyaksikan sendiri apa sebenarnya yang bisa dirasakan ketika latihan di tempat ini,” ungkap pemilik ayam bekisar andalan bernama Luna Maya.
Meski hanya membawa satu ekor ayam bekisar, setidaknya Witso telah menjadi bagian dari peserta yang ikut mendukung semarak hobi perkutut di Bangkalan, khusunya Paguyuban Sartika. Lebih lanjut Witso mengaku sudah lama tidak pernah lagi ngerek ayam, sehingga ada perasaan kangen untuk bisa kembali ke lapangan.
Membludaknya dukungan mania terhadap lapangan Sartika direspon sang tuan rumah. “Alhamdulillah hari ini peserta yang ikut latihan banyak, mudah-mudahan menjadi berita bagus bagi perkembangan hobi di Bangkalan,” jelas KH.Farouq Alkomy yang juga pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustofa Tunjung Burneh Bangkalan.
Kenyataan inilah yang berimbas pada kurangnya kerekan dan juga sangkar. Tiga puluhan kerekan yang tertancap, tak mampu memenuhi serbuan pada peserta latihan. Tidak ada yang bisa dilakukan, karena kondisi tersebut berada di luar kendali tuan rumah. Akhirnya mereka gantian untuk menaikkan ayam miliknya ke tiang kerekan.
Begitu juga sangkar juga mengalami hal serupa. “Saya sudah menyediakan sangkar lebih dari cukup, tapi masih saja kurang. Memang jumlah yang hadir kali ini lebih banyak dari biasanya,” kata KH.Farouq lagi. ada keinginan untuk menambah lagi sangkar, sehingga seluruh peserta latihan bisa menempatkan ayam miliknya.