Perkutut
Langkah Kongkret Ketua P3SI Pengda Sumenep Tambah Jumlah Penggemar Perkutut, Bidik dan Bantu Pemula Tekuni Ternak
Banyak cara dilakukan Ketua P3SI Pengda Sumenep untuk menyemarakkan hobi perkutut di wilayahnya. Salah satu yang dilakukan saat ini adalah dengan membidik pemula agar mau menekuni ternak. Karena dengan semakin bertambahnya jumlah peternak, diharapkan bisa memberikan manfaat yang besar.
Lewat ternak, siapa tahu bisa menghasilkan anakan bagus dan bisa mendatangkan keuntungan. “Saya ingin perkutut bisa dirasakan dan ditekuni oleh semua kalangan yang ada di Sumenep, mulai dari perkotaan sampai pedesaan, mulai dari yang berkantong tebal sampai yang tidak memiliki dana pas-pasan,” terang Achmad Fauzan Kamil.
Bagi mereka yang berkantong tebal, mungkin tidak ada masalah ketika harus memulai ternak perkutut, namun bagaimana dengan mereka yang bermodal dana pas-pasan bahkan tidak ada yang bisa dijadikan jalan untuk memulai ternak.
“Saya sudah memulai membantu masyarakat yang sebenarnya ingin punya ternak perkutut, tetapi tidak punya dana. Saya bantu merealisasikan keingian mereka dengan cara mensuplai indukan,” sambung pemilik Sekarwangi Bird Farm Matanair Sumenep. Lebih lanjut disampaikan saat ini Sekarwangi sudah memiliki tiga anak cabang.
Satu ada di Mandala Rubaru dengan jumlah kandang mencapai 7 petak. Satu lagi di Dasuk dengan jumlah kandang sebanyak 5 petak dan di Kolpoh Batang-Batang yang sudah berjumlah 4 petak. Sementara di Sekarwangi di Matanair masih bertahan dengan jumlah 11 petak. Semua yang menjadi anak cabang adalah peternak pendatang baru.
Ternyata langkah yang dilakukan dampaknya begitu luar biasa. Ada salah satu daerah yakni di Kolpoh Batang-Batang. Disana selama ini hobi perkutut belum begitu populer. Sejak adanya peternak baru hasil bantuan Ketua Pengda Sumenep, perubahan terjadi, muncul beberapa pemain yang semakin hari mengalami peningkatan.
“Saya melihat perkembangan hobi perkutut di Kolpoh Batang-Batang begitu luar biasa, dulu tidak ada yang namanya hobi perkutut, sekarang mulai semarak dan benar-benar luar biasa,” sambung pria yang juga seorang Ustadz. Cara yang dilakukan Ketua Pengda Sumenep ketika ada masyarakat yang ingin ternak namun kesulitan dana adalah dengan memberikan bantuan.
Awalnya satu indukan dulu, kemudian dikembangkan. Jika sudah ada hasil, maka artinya ada peluang untuk menambah jumlah kandang. Begitu seterusnya. Soal keuntungan dari ternak yang dilakukan pemula, Ustadz Fauzan tidak pernah mempersoalkan. Jika memang belum memungkinkan untuk bagi hasil, maka tidak ada paksaan.
“Cara yang saya lakukan adalah dengan memberikan indukan, kemudian diternak, nanti kalau sudah berapa lama kasih kabar dan produksi, kalau mau pergi ke lomba atau latihan, saya persilahkan. Begitu juga jika burungnya ada yang nawar, saya serahkan kepada pemilik untuk memutuskan apakah mau dijual atau tidak,” ungkap Fauzan Kamil.
Biasanya ketika burung tersebut sudah laku, peternak pemula tersebut mengunjungi kediaman sang Ketua. Jika memang keuntungan yang didapat tidak banyak dan kebetulan dibutuhkan oleh peternak tersebut, maka Sang Ustadz bilang bahwa belum waktunya bagi hasil karena baru memulai. Uangnya buat beli pakan saja.
Kecuali kalau ada burung yang ternyata memiliki kualitas unggulan dan dijual lumayan untung banyak, maka juga tidak ada paksaan untuk bagi hasil. Mau ngasih terserah dan mau tidak ngasih juga tidak apa-apa. “Segala apa yang saya lakukan dan itu baik, maka saya yakin pasti akan dapat gantinya. Makanya saya menjalani dengan santai,” sambung pencetak Manohara dan Angin Ribut, perkutut berprestasi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dari tiga peternak pemula hasil binaan Ketua Pengda Sumenep, tidak menutup kemungkinan untuk mengalami penambahan. Bahkan jumlah kandang ternak yang sudah mereka miliki, juga bisa bertambah pula, semua bergantung dari hasil pembincaraan mereka berdua.
“Sebenarnya sudah ada 1 pertenak baru, tapi saat ini masih sebatas satu indukan. Masih berproses, jika memang lancar dan mau menambah lagi, maka saya akan memberikan dukungan dan akan terus mengembangkan perkutut untuk yang lain, sehingga akan banyak peternak yang bermunculan,” kata sang Ustadz lagi.