Lomba
Laga M3 Subdenpom BC Jember, Minggu (18/2): Kelas Bursa Jadi Perhatian, Jago Milik Siapa Saja Yang Juara ?
Tak dipungkiri, laga rutin M3 Subdenpom BC Jember yang membuka kelas bursa memang banyak ditunggu-tunggu. Baik oleh peserta biasa atau pemain yang memang mengejar prestasi juara. Maupun para penjual burung-burung kualitas lomba serta sang pemandu bakat yang memang sering hadir untuk mencari jago-jago lomba.
Seperti yang terlihat dilaga M3, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Empat kelas bursa, yaitu dua kelas bursa Murai Batu A dan B dan dua kelas bursa Cendet A dan B. Benar-benar ramai dan jadi pusat perhatian mereka yang hadir.
Terbukti, saat sesi pertama dimainkan yaitu kelas bursa Murai Batu A. Baik para bakul/penjual maupun pemandu bakat, langsung merapat satu titik di pedok-pedok sisi arena/gantangan yang memang sudah disediakan oleh panitia. Untuk memantau langsung kerja burung yang dikawal maupun yang diincar oleh sang pemandu bakat.
Dan sesuai aturan main yang sudah ditentukan oleh panitia, selain tiket semua kelas bursa hanya Rp 20 ribu. Burung wajib dijual dan nilai jual untuk kelas bursa Murai Batu A maupun B yang masuk juara, ditentukan maksimal Rp 15 juta. Sedangkan untuk kelas bursa Cendet A maupun B, nilai jual maksimalnya Rp 5 juta.
“Ya penentuan nilai jual segitu, memang sudah pertimbangkan matanng oleh panitia. Karena sebelum ada kelas bursa, burung yang juara di sini mintanya terlalu mahal, meski baru pertama juara. Sehingga banyak dari pemandu bakat yang merasa berat untuk membeli. Akhirnya panitia sepakat untuk membuka kelas bursa dengan aturan main seperti itu, biar sama-sama jalan,”terang Mr. Wawan mewakili panitia.
“Dan lagi, panitia tidak mengambil keuntungan di kelas bursa ini. Laku berapapun burung tersebut, panitia tidak akan minta bagian sepeserpun. Semua kita serahkan kepada penjual dan pembeli, panitia hanya sebatas memberi wadah atau menjembatani saja,” tambah Mr. Wawan.
Di kelas bursa Murai Batu kali ini, juara 1 berhasil dimenangkan oleh Thor Jr milik Mr. Junaidi. Sedangkan juara 2 berhasil direbut oleh Ok Gas milik Mr. Yudha dan juara 3 sukses diraih oleh Gemoy milik Mr. Ahyar. Dan saat ketiga pemilik burung juara ini ditanya minta berapa, semuanya sepakat minta Rp 15 juta.
Selanjutnya panitia memberi waktu sekitar 10 menit, untuk dijadikan ajang tawar menawar. Dan banyak dari para pemandu bakat yang mengajukan tawaran dibawah harga tesebut. Namun setelah waktu yang diberikan habis dan tidak ada kesepakatan harga antara penjua dan pembeli (pemandu bakat). Ahirnya sesi bursa Murai Batu ini dianggap selesai tanpa ada transaksi.
Bagitu pula saat dimainkan sesi kedua, yaitu kelas bursa Cendet A. Baik pemenang juara 1 yaitu Hokky milik Mr. Sendi, juara 2 Ridho milik Mr. Pajajaran maupun Argon milik Mr. Puji Raya. Ketiganya minta harga jual maksimal yaitu Rp 5 juta.
Sama halnya dengan sesi bursa Murai Batu pertama. Di sesi bursa Cendet A ini antara penjual dan pembeli juga tidak ada kesepakatan harga. Pasalnya, si penjual tetap bertahan dengan harga Rp 5 juta sedangkan pembeli mau dibawah harga Rp 5 juta.
“Ya untuk kali ini, kelas bursa tidak tidak ada transaksi. Tapi biasanya sering terjadi transaksi diluar sesi bursa atau sehari dua hari setelah lomba selesai. Tapi itu ya monggo saja, semua kita serahkan kepada kedua belah pihak. Karena panitia memang tidak ada bagian apapun,” tegas Mr. Wawan.
Sementara diluar kelas bursa, persaing untuk merebut tropy juara juga cukup ramai, ketat dan seru. Karena masing-masing jago yang turun dengan kondisi siaptempur. Namun ada aturan yang harus diikuti oleh semua peserta, saat sudah di dalam arena gantangan (terutama peserta yang baru main di gantangan Subdenpom BC Jember).
Dimana waktu 30 detik yang diberikan oleh panitia kepada peserta untuk segera menggantang jagonya. Dan petunjuk waktu itu bisa dilihat langsung lewat timer digital yang dipasang di sisi barat gantangan atau depan pedok tiket panitia.
Dan jika ada peserta menggantang atau menaikkan jagonya melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. Maka kru juri yang bertugas akan langsung mencatat nomor gantangan peserta tersebut. Dengan sangsi, jago peserta tersebut tidak akan bisa masuk juara tiga besar. Meski jago tersebut sebetulnya layak masuk juara 1, 2 atau 3.
“Betul dan ini mohon dipahami oleh semua peserta tanpa terkecuali. Siapapun itu, baik teman, saudara mapun boss besar, jika menaikkan burungnya sudah melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. Jangan berharap burungnya dapat koncer A, B atau C, meksi kerjanya bagus dan layak. Karena aturan ini berlaku untuk semuanya,” terang Mr. Tatang juri senior Subdenpom BC.
Rupanya aturan maupun suasana lomba di Subdenpom BC Jember jadi pengalaman yang sangat menarik khususnya bagi Mr. Gigi Kribo. Komandan Kribo SF Bali yang baru pertama kali hadir di laga M3. Ia mengaku puas dan terkesan dengan Subdepom BC. Selain lombanya benar-benar tanpa teriak dan aturannya tegas dijalankan tanpa pandang bulu. Tim jurinya juga bekerja fair play saat menentukan burung yang layak juara.
“Betul, itu yang saya rasakan hadir di Subdenpom BC. Arenanya enak, lombanya sangat kondusif tanpa teriak, aturanya tegas dijalankan dan jurinya juga fair play. Tadi saya tau sendiri saat ada peserta yang protes, semua dijawab sesuai dengan fakta lapangan. Dan yang protespun menerima penjelasan juri. Saya salut, Subdenpom BC memang oke,” bilang Mr. Gigi yang mengaku sudah lama ingin merasakan lomba di Subdenpom BC.
Dan inilah beberapa jago yang sukses memboyong tropy juara, setelah dinilai layak oleh tim juri yang bertugas. Di kelas Murai Batu A, nama Pinu yang jadi andalan Mr. Dharma berhasil membawa pulang tropy juara 1. Setelah jago ini lolos dari hadangan Simba milik Mr. Felix Lariso.
Selanjutnya di kelas Cucak Hijau A, nama Ocol yang diusungn oleh Mr. Dimas Hendrik juga sukses meraih tropy juara 1. Setelah bersaing ketat dengan Semar milik Mr. Dedy Bedor, Kliwon andalan Mr. Dedy TB dan Kodrat milik H. Arif.
Kemudian di kelas Cendet A, tropy juara 1 berhasil direbut oleh Kasih Ibu. Jago milik Mr. Pajajaran ini sukses menjadi yang terbaik pertama setelah berhasil meredam ambisi Raja milik Mr. Deky dan Iorn Man, jago muda besutan Mr. Lohan Maulana dari Seniman Djimbe.
Di kela Kacer A, nama Merapi milik Abah Yusuf Jember, juga sukses memboyong tropy juara 1. Setelah sepanjang waktu penilaian, bersaing ketat dengan Manalagi milik Mr. Iqbal Medan dan Miras yang jadi andalan Mr. Riski.
Sedangkan di kelas Kenari Bebas A. Proklamasi milik Mr. Leorus Canary punggawa dari G2K, juga berhasil membawa pulang tropy juara 1. Setelah burung ini mampu menahan laju Mini Cooper milik Mr. J77 dari DKS’86 BC dan Neymar andalan Mr. Adi Lemuru.
Itulah beberapa jago yang berhasil terekam kamera awak mediaagrobur.com. Namun untuk mengetahui jago-jago lainnya yang juga berhasil masuk nominasi kejuraan. Selengkapnya bisa di klik link daftra juara di bawah ini.
Dan dikesempatan terakhir. Mr. Yudi mewakili panitia, tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, partisipasi dan kehadiran Kicaumania di laga M3 ini. “Betul hanya itu yang bisa panitia sampaikan. Dan tak lupa seluruh kru panitia juga mohon ma’af, jika masih ada kekurangan,” tutup Mr. Yudi. *agrobur.