Connect with us

Lomba

Laga M1 Subdenpom BC Jember, Minggu (1/1): Jadi Persaingan Ketat 2 Murai Hebat Di Awal Tahun 2023, Siapa Yang Unggul ?

Published

on

Laga M1 Subdenpom BC Jember
LAGA M1 SUBDENPOM BC JEMBER. Jadi pembuktian jago-jagohebat di awal tahun 2023.

Memasuki awal tahun 2023, laga rutin M1 Subdenpom BC yang dihelat pada hari Minggu 1 Januari 2022 kemarin di Gantangan Subdenpom BC Jember. Benar-benar jadi ajang ujikualitas, burung-burung hebat yang ada di wilayah “tapal kuda” Jawa Timur.

Karena hampir semua jago-jago terbaik dari jenis Murai Batu, Cucak Hijau, Cendet, Kacer dan Kenari. Ngumpul satu titik di arena yang jadi “barometer” itu, untuk menunjukkan mental, kualitas irama lagu, volume suara dan durasi kerja pada tim Juri Subdenpom BC yang bertugas.

ARENA SUBDENPOM BC JEMBER. Layak disebut sebagai “barometer” burung kualitas.

Atmosfir persaingan burung-burung hebat, memang sudah terasa sejak para peserta memasuki arena lomba. Ditambah cuaca hari itu yang cukup terang bendeang tanpa ada mendung. Seakan ikut mendukung adu nyali dan kualitas jago-jago yang siap berlaga di 20 sesi/kelas yang dibuka oleh panitia.

Dan kelas Cucak Hijau BOB yang jadi sesi pembuka, langsung ramai dan mengubah suasana aren lomba. Suara berbagai macam isian lagu yang dilepas oleh masing-masing burung, terdengar lantang dan saling bersautan. Seakan semuanya tak ada yang mau mengalah untuk menjadi yang terdepan.

TIM JURI SUBDENPOM BC. Kulitas irama lagu, volume, gaya dan durasi kerja, jadi pakem mutlak.

Sementara tim Juri yang dikomandoi langsung oleh Mr. Tatang, selaku Juri senior Jember. Terus fokus memantau satu persatu kualitas dan performa jago-jago yang lagi on fire. Kualitas irama lagu, volume, gaya dan durasi kerja, benar-benar jadi pakem mutlak penilaian, tanpa melihat burung itu milik siapa.

Akhirnya disesi pembuka ini, nama Hyper Sonic milik H. Faiq dari Pasirian, Lumajang. Dipilih sebagai yang terbaik pertama, setelah semua tim Juri menancapkan bendera koncer favorit A pada nomor gantungan yang ditempati Hyper Sonic.

JUARA CUCAK HIJAU BOB. Milik Hyper Sonic.

Menurut Mr. Tatang, Hyper Sonic memang layak menjadi juara 1. “Betul, itu setelah semua burung saya amati satu persatu dan saya bandingkan. Baik irama lagu, volum, gaya maupun durasi kerjanya sesuai fakta lapangan. Dan saat itu Hyper Sonic memang lebih bagus dari yang lain,” tuturnya.

JUARA CUCAK HIJAU-B. Panglima sukses merebutnya.

Selanjut disesi kedua yaitu kelas Cendet BOB, atmosfir persaingan antara jago juga masih terlihat ramai dan seru. Apalagi wilayah “tapal kuda” blok timur, yaitu Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Asembagus dan Banyuwangi sebagai gudangnya jago-jago Cendet hebat. Jelas setiap sesi Cendet nyaris full gantangan.

JUARA CENDET BOB. Predator mampu unggul.

Dan disesi ini, nama Predator yang diusung oleh Mr. Rio Putra owner dari Santet SF Banyuwangi, berhasil merebut podium satu. Setelah sepanjang waktu penilaian, bersaing ketat denagan Sadis milik Deny K Asembagus dan Cengker andalan Mr. Zacky dari Sheriff Sangkar.

Namun sesi yang paling seru, ketat dan panas, terjadi disemua kelas Murai Batu, baik kelas  BOB atau kelas lainnya. Pasalnya, selain Murai Batu sekarang lagi jadi primadona baru. Wilayah timur juga sudah banyak muncul jago-jago Murai Batu kualitas. Sehingga tak keliru kalau kelas burung ekor klewer makin ramai.

JUAWRA MURAI BATU BOB. Si Boy memang layak.

Di laga M1 kali ini, ada 2 jago Murai Batu hebat yang bersaing ketat untuk bisa menjadi yang terbaik. Yaitu Si Boy yang jadi andalan Mr. Baim dari Genteng, Banyuwangi. Dan Rojo Koyo milik Mr. Yoga Kharisma punggawa dari G2K BC Jember.

ROJO KOYO. Sukses memboyong tropy burung terbaik.

Di sesi Murai Batu pertama yaitu kelas BOB. Si Boy yang memang mampu kerja stabil dengan didukung oleh materi kualitas irama lagu mewah, volum tembus plus gaya sujud-sujud. Berhasil mencuri tropy juara 1. Namun sayang, saat turun disesi kedua, kelas Murai Batu B, Si Boy gagal masuk kejuaraan. Dan kesempatan ini berhasil direbut oleh Rojo Koyo dengan masuk juara 2.

JUARA MURAI BATU-B. Milik Bhirawa.

Persaingan keduanya pun berlanjut disesi ketiga, yaitu kelas Murai Batu C. Disesi ini, keduanya sama-sama kerja ngotot dengan menunjukkan performa terbaiknya dihadapan tim Juri yang bertugas. Namun setelah melaui persaingan sengit selama waktu penilaian. Rojo Koyo mampu merebut tropy juara 1. Sedangkan Si Boy harus puas sebagai runner up-nya.

Dengan melihat tropy kemenangan yang mampu diraih oleh keduanya. Baik Si Boy maupun Rojo Koyo, sama-sama berhasil mengoleksi tropy juara 1 dan juara 2 alias draw. Namun kali ini Rojo Koyo yang berhasil memboyong tropy burung terbaik. Setelah panitia melakukan undian tos, bagi keduanya.

JUARA KACER-A. Crossover mampu lolos dari kepungan pesaingnya.

Selanjutnya, di kelas Kacer A yang juga tak kalah seru persaingannya. Di kelas ini, nama Crossover milik H. Danang komandan dari SJ Fighter. Berhasil merebut tropy juara 1, setelah beradu kualitas dengan Sabu Sabu milik Mr. Wawan HnH Jember.

JUARA KELAS KENARI BEBAS-A. Gajah Oleng sukses meraih podium pertama.

Dan di kelas Kenari Bebas A, nama Gajah Oleng juga sukses mencuri juara 1. Jago milik Mr. Sucep punggawa dari Modal Perih ini berhasil masuk podium pertama setelah bersaing ketat dengan Anak Santri yang diusung oleh Dua Bersudara.

Itulah beberapa jago yang sempat terekam oleh awak mediaagrobur.com. Namun untuk mengetehui jago-jago milik siapa saja yang juga sukses masuk nominasi kejuaraan. Selengkapnya bisa di klik link Daftar Juara di bawah ini.

Dikesempatan terakhir Mr. Tatang selaku penanggung jawab penjurian menyampaikan kepada semua peserta. Bahwa burung yang tidak masuk juara, bukan berarti tidak dipantau oleh tim juri yang bertugas. Namun semuanya ditentukan sesuai dengan kualitas dan kerja masing-masing burung saat itu.

“Betul, semua burung yang turun pasti dipantau oleh tim juri. Namun untuk menentukan juara, juri benar-benar sangat selektif untuk memilih burung yang memang punya kualitas irama lagu, volum, gaya dan durasi kerjanya diatas yang lain. Jadi itu yang jadi pakem penjurian di sini,” terang  Mr. Tatang.

Dikesempatan yang sama, Mr. Yudi mewakili panitia. Tak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang hadir serta mohon ma’af jika masih ada kekurangan. “Dan panitia masih berharap kehadiran semua Kicaumania tanpa terkecuali, digelaran lomba berikutnya,” tutup Mr. Yudi. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.