Connect with us

Perkutut

Ladinil Pocan Kobra Waru Sidoarjo, Banyak Calon Peserta Masuk Daftar Cadangan, Podium Pertama Jadi Milik AW Spektakuler, Daytona dan AW Lambo

KONBUR Tayang

:

Komunitas Perkutut Pondok Candra Kompak Bersatu dan Bersahaja (Pocan Kobra) didukung penuh Pengcam Waru Sidoarjo, kembali menggelar hajatan pada Rabu, 28 Februari 2024 bertempat di lapangan perkutut Pondok Candra Waru Sidoarjo. Even bertajuk Ladinil Pocan Kobra dihadiri sekitar 262 ekor perkutut dari berbagai usia.

Panitia Ladinil Pocan Kobra bersama Pengcam Waru Sidoarjo

Konkurs ini terbagi atas tiga kelas yakni Dewasa Bebas (90 ekor peserta), Piyik Yunior (84 peserta) dan Piyik Hanging (88 peserta). Kang Ibink selaku Ketua Pengcam Waru menuturkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk keinginan mereka untuk terus menyemarakkan hobi perkutut, khusus di Sidoarjo.

“Kami ingin agar hobi perkutut bisa tetap jalan, kebetulan juga ada lapangan yang bisa kami manfaatkan untuk menyalurkan hobi,” terang Kang Ibink. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini maka semangat rekan-rekan untuk terus menyalurkan hobinya semakin tinggi.

Ketua Pengda Bangkalan (kaos merah) bersama Benny Mintarso dan tokoh lintas kota

Kegiatan ini nampaknya juga mendapatkan dukungan dari peserta. Hal ini terbukti dari membludaknya peserta di setiap kelas. Aming Alexander, panitia di bagian tiket mengaku bahwa saat pendaftaran dibuka, kung mania langsung menyatakan ikut. Seiring perjalanan waktu, ternyata kouta yang disediakan panitia tidak sebanding dengan serbuan kung mania.

Ladinil Pocan Kobra sukses menghadirkan peserta lebih besar

“Puji syukur antuasias peserta untuk ikut kegiatan kami, luar biasa. Kami sampai kewalahan dalam memenuhi permintaan, antara jumlah tiket yang kami sediakan, tidak sebanding dengan jumlah peminat” papar Aming Alexander. Bahkan panitia sempat menambah jumlah tiang kerekan untuk bisa memasukkan semua pendaftar, namun semua itu bukan jalan terbaik. ada beberapa calon pendaftar yang masuk cadangan.

“Kami sudah nambah kerekan agar bisa memenuhi permintaan, namun tetap saja masih ada yang belum tertampung,” ungkap Aming. Sedangkan di Kelas Piyik Hanging yang hanya menyediakan 2 blok, tidak bisa menambah peserta lagi, karena kondisi lapangan yang tidak memadai.

Membludak, banyak peserta tidak kebagian tiket

Masih menurut Aming, di Kelas Dewasa Bebas, ada sekitar 20 peserta cadangan, di Kelas Piyik Yunior ada 30 peserta cadangan dan di Kelas Piyik Hanging ada sekitar 15 ekor yang tidak bisa masuk. Kondisi ini tidak bisa dicarikan solusi karena lokasi memang tidak memungkinkan.

AW Spektakuler jadi yang terbaik di Kelas Dewasa Bebas

“Panitia tidak bisa menambah kouta peserta karena lokasi memang tidak ada,” ungkap Aming Alexander. Untuk itulah panitia memohon ma’af atas semua ini. “Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran rekan-rekan peserta dan permintaan ma’af juga kami sampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan, terutama yang tidak kebagian tiket,” sambung Kang Ibink.

Wawan dan Arif masih menyumbangkan juara

Rutinitas seperti biasanya, ketika lomba akan dimulai, juri duduk bareng untuk mendapatkan brefing. Benny Mintarso yang hadir dalam kegiatan tersebut langsung memberikan beberapa wejangan. “Saya berharap juri tetap fokus, agar peserta merasa puas dengan perhatian yang kalian berikan,” jelas Benny Mintarso.

Duet maut Wawan dan Arif berhasil meraih juara

Juri juga diharapkan tidak pelit untuk memberikan bendera koncer agar peserta tidak teriak. Gwan, salah satu panitia mengatakan setuju dengan apa yang disampaikan Benny Mintarso. “Tolong burung yang bunyi langsung dikasih bendera, karena kadang mereka protes dan bikin ramai pada saat burungnya bunyi tapi tidak mendapatkan bendera,” kata mantan juri.

Disampaikan juga oleh Benny Mintarso bahwa penjurian kali ini menggunakan 3-5-7. Tujuannya jelas agar membiasakan peserta dengan sistem yang sudah berjalan selama ini. Namun demikian 3-5-7 bisa berubah melihat kondisi di lapangan. Cuaca lumayan sejuk karena mendung dan sesekali cerah serta panas, mengawal acara dari pertama sampai akhir.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Dewasa Bebas

Empat babak penjurian berlangsung lancar dan sukses. Sampai akhirnya penentuan kejuaraan diumumkan. Untuk Kelas Dewasa Bebas, podium pertama berhasil menjadi milik AW Spektakuler amunisi Awong Surabaya, produk ternak WA yang menempati nomor kerekan 131.

nawang Triton (kanan) berhasil membawa Daytona pada podium pertama

Disusul kemudian Raja Ikan andalan Tim BN Surabaya, ternakan WDT yang dikerek pada nomor 161 dan posisi ketiga dimenangkan Lenggang Kencana orbitan H.Hasan Porong Sidoarjo, ring Jupiter yang berada di nomor kerekan 98. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama dimenangkan Daytona amunisi Nawang Triton Surabaya, produk ternak Jupiter yang di kerek pada nomor 64.

H.Jatim TIm Tiger masih membawa oleh-oleh juara

Disusul kemudian Gong Agung andalan Jatim Tim Tiger Sepanjang Sidoarjo, ternakan MSM yang berada di nomor kerekan 47 dan tempat ketiga diraih oleh Tegek orbitan Arifin Simo Surabaya, ternakan Skylight yang berada di nomor kerekan 01. Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik AW Lambo amunisi Awong Surabaya, ternakan Atlas yang menempati nomor gantangan 73.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Yunior

Disusul kemudian Suryanaga andalan Tim Chelsea & Cak Goendul Surabaya, produk ternak Cak Goendul yang berada di nomor gantangan 35 dan tempat ketiga diraih oleh Si Temon orbitan Unirace Surabaya, ring Unirace yang digantang pada nomor 23.

Peserta yang sukses merebut podium di Kelas Piyik Hanging

Brawijaya, andalan Supa’i Kodam yang berusaha untuk mengejar podium, belum bisa mencapai harapan Perkutut ternakan Jihan yang digantang pada nomor 16 akhirnya bisa merebut podium kesembilan pada tarung perdananya. “Alhamdulillah, tarung perdana, masih diberikan kesempatan masuk daftar juara, mudah-mudahan kedepan Brawijaya masih bisa terus berprestasi,” harap Supai Kodam.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.