Perkutut
Ladini Bintang Surya BF Bluto Sumenep (Selasa,20/02), Kapasitas Lapangan Tak Mampu Menampung Serbuan Peserta, M250 dan Jet Matic Sulit Dikejar
Untuk yang kesekian kalinya gelaran Latihan Dinilai (Ladinil) yang terselenggara di Sumenep masih menolak calon peserta. Jumlah peminat yang lebih besar dari tersedianya tiket menjadi alasan yang sampai saat ini belum terpecahkan. Bisa dipastikan bahwa setiap ada gelaran, maka akan ada kung mania yang batal untuk menjadi peserta.
Seperti kejadian lanjutan di Ladinil Bintang Surya Bird Farm Bluto. Kapasitas lapangan Tak Nyana Bird Farm yang dipilih menjadi lokasi acara, nampaknya tak mampu menampung besarnya antusias mania untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kades H.Matsin selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa tiket yang tersedia tidak bisa memenuhi seluruh kung mania yang hadir.
“Alhamdulillah, respon rekan-rekan terhadap kegiatan ini begitu luar biasa, sampai-sampai tiket habis tapi masih ada yang belum dapat,” terang Kades H.Matsin. Dampaknya mereka harus mengikhlaskan tidak bisa meneruskan keinginan untuk menjadi peserta. Tiket yang ludes terjual terjadi pada kelas yang dibuka yakni Kelas Dewasa Bebas dan Piyik Hanging.
“Kapasitas lapangan masing-masing memang hanya 1 blok, makanya panitia tidak bisa menambah jumlah peserta meski masih ada yang belum masuk daftar,” ungkap Ketua Pengda Sumenep. Tidak ada yang bisa dilakukan selain meminta ma’af kepada peserta yang batal masuk lapangan.
“Saya atas nama panitia meminta ma’af kepada peserta yang tidak kebagian tiket, kami tidak bisa melakukan apa-apa karena lokasi memang terbatas,” sambung pemilik Bintang Surya Bird Farm Bluto. Harapan ke depan, tidak ada lagi peserta yang ditolak, sehingga semua bisa hadir meramaikan kegiatan.
Meski kegiatan ini hanya sebatas Latihan Dinilai, namun peserta yang hadir ada yang membawa amunisi level nasional. Mereka mengaku untuk memastikan kesiapan sang orbitan ketika nanti gelaran yang lebih besar, sudah mulai dimulai. Setidaknya ajang ini menjadi wadah bagi mereka untuk bisa terus melanjutkan hobi.
Ada juga peserta pendatang baru yang ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka mengaku sengaja hadir untuk meramaikan hobi dan ingin sekali menikmati bagaimana rasanya berada di antara para kung mania. Setidaknya cara ini dilakukan sebelum mereka turun pada even yang lebih besar, seperti LPJT dan liga lainnya.
Sementara itu, dari dalam lapangan diinformasikan bahwa kegiatan berjalan lancar dan sukses. Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal kegiatan dari pertama sampai akhir. Empat babak penjurian berjalan sesuai harapan, sampai akhirnya penetapan posisi kejuaraan di dua kelas diumumkan.
Untuk podium pertama Kelas Dewasa Bebas, berhasil diraih M250 amunisi H.Masdar Talango, perkutut ternakan SKAD yang berada di nomor kerekan 35. Dilanjutkan kemudian ditemapt kedua dan ketiga, masing-masing andalan H.Lurfi yang merupakan produk Lavida Bird Farm Bluto.
Mereka adalah Susi Susanti yang berada di nomor kerekan 11 sebagai peraih podium kedua dan RIndu di nomor kerekan 18 sebagai pemenang ketiga. “Alhamdulillah tampil perdana, produk ternak sendiri bisa meraih juara dua dan tiga. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih bagus lagi,” harap H.Lutfi.
Sedangkan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama brehasil menjadi milik Jet Matic amunisi H.Fathor Talango, produk ternak H< PJR yang berada di nomor gantangan 08. Disusul oleh Joko tarub andalan Holis Kades Dasuk, ternakan Istana yang berada di nomor gantangan 16 dan Marlboro orbitan Harut Batang-Batang, ring Marlboro pada gantangan nomor 20.