Perkutut
Kualitas Produk Ternak Makin Meningkat, Asol Bird Farm Sidoarjo Kewalahan Memenuhi Permintaan
Perjalanan H.Sholeh menekuni hobi dan ternak perkutut dilalui dengan tidak mudah dan gampang. Kendala dan hambatan menghiasi catatan perjalanan yang akhirnya menjadi sebuah pengalaman berharga untuk terus berbenah. Perjuangan yang tidak mengenal putus asa akhirnya berlalu meninggalkan dirinya.
Berkat ketulusan, kesabaran, ketekunan dan ketelatenan dalam menghadapi setiap kondisi yang kurang menguntungkan, mengantarkan H.Sholeh menjadi peternak yang kini bisa menikmati manis atas hasil yang sudah didapat. Produk ternak perkututnya, kini laris manis tidak pernah meninggalkan sisa.
Terlebih ketika melakukan metamorphosis pada pertengahan 2019, mengganti nama DBM Bird Farm awal miliknya menjadi Asol Bird Farm sekarang ini, aura kesuksesan semakin mendekatinya. Kini, Asol Bird Farm Kahirupan Sidoarjo, menjadi satu diantara sekian peternak yang berhasil menyediakan produk harapan kung mania.
“Dulu saya harus menjual produk ternak perkutut dengan cara borongan, sebab jika tidak maka sulit untuk menjual. Alhamdulillah sekarang saya bisa menjual produk dengan lancar tanpa lagi diborong pembeli tetapi cukup perekor sudah bisa laku,” ungkap H.Sholeh. Lebih lanjut dikatakan bahwa produk kandang ternak laris manis.
“Sampai saat ini saya tidak pernah kebagian produksi ternak karena harus berebut dengan pembeli, saya terpaksa harus mengalah demi memenuhi keinginan mereka untuk memiliki perkutut harapannya. Sebenarnya saya ingin berlomba dari hasil ternak sendiri, namun itu tidak mungkin karena tidak ada burung,” tutur Ketua P3SI Pengda Sidoarjo.
Bahkan H.Sholeh mengaku menolak beberapa pembeli yang ingin mendapatkan hasil ternakan Asol Bird Farm miliknya. Mereka yang ingin tetap mendapatkan produk, akhirnya sepakat untuk masuk daftar booking. Adapun kandang yang kini sudah mendapatkan bookingan adalah A.1 (AW New Paragon x Cristal DDD).
Kandang bookingan lain adalah Kandang A.3 lama (AD 37 x Cristal B2) yang kini berganti indukan menjadi (Cristal DDD x Cakrawala Messi 9) dan Kandang A.4 (Cristal A.17 x AW K.9). Pengalaman yang pernah dirasakan ketika diawal-awal kesuksesan, sempat mengorbitkan burung lomba dengan prestasi bagus, sebut saja Mawar Merah.
Prestasinya juga sudah terbukti di lapangan. Beberapa kali turun lomba selalu membawa pulang trophy juara. Sukses Asol Bird Farm mencuri perhatian kung mania, memang tidak lepas dari pengembangan kandang ternak yang menjadi trend saat ini yakni volume besar, irama dan ujung panjang.
Volume besar diakui ambil dari trah Cristal dan AW, sedangkan irama dan ujung panjang saya didapat dari Talenta Malang. “Saya banyak dibantu Koh Asen, Koh Awong dan Koh Yohanes serta beberapa peternak lain dalam mengembangkan indukan untuk materi kandang Asol Bird Farm,” jelas H.Sholeh.
Beberapa kanang miliknya diakui merupakan formasi indukan yang ideal, semisal Kandang B2 (NIF A2. X Cakrawala 111.E), Kandang B.4 (Cakrawala K.8 x FDR B.1) dan Kandang C.1 (Cristal BBB x Cristal G.6). Dari kandang B.2 muncul produk bernama Kaypang yang sudah malang melintang di dunia konkurs.
Ada juga Kandang AAA (Talenta K.2 x Talenta K.10). Untuk kandang AAA H.Sholeh sudah mendapatkan 4 strip anakan. Namun sampai saat ini belum satupun dilepas. “Kandang AAA adalah hasil racikan Koh Yohanes, saya belum mau melepas karena ingin memantau kualitasnya dulu,” kata H.Sholeh.
Dari 18 kandang yang dimiliki Asol Bird Farm Sidoarjo, mayoritas anakan kandang dinilai rata berkat in breed yang dilakukan dengan mengandalkan trah TL.444. “Mudah-mudahan apa yang sudah saya lakukan bisa terus memberikan kepuasan, baik bagi saya pribadi ataupun mereka yang sudah mendapatkan produk Asol Bird Farm,” harap H.Sholeh.