Perkutut
Konkurs Piala CakraAdiningrat Bangkalan 2024, Bukan Sekedar Ajang Adu Gengsi, Ada Moment yang Patut Kita Bangga dan Apresiasi, Apa Itu ?
Usai sudah gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut memperebutkan Piala Bergilir CakraAdiningrat Bangkalan yang dihelat selama dua hari mulai Sabtu sampai Minggu, 03 – 04 Agustus 2024, di lapangan Amuse Bird Arena Tragah. Konkurs yang sukses menghadirkan peserta dengan jumlah total 26 blok.
Dengan rincian (6 blok Kelas Piyik Bebas, 6 blok Kelas Piyik Yunior, 5 blok Kelas Piyik Hanging, 4 blok Kelas Dewasa Senior dan 5 blok Kelas Dewasa Yunior), menjadi even yang tidak akan pernah terlupakan oleh masyarakat di Madura, panitia dan juga pihak-pihal yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Bukan saja gelaran konkurs yang patut untuk dibanggakan, tetapi ada rangkaian acara di sela-sela kegiatan akbar, yang akan menjadi langkah awal bagi perkembangan hobi perkutut yang luar biasa. Mengapa demikian, pertama, acungan jempol diberikan Ketua Umum P3SI, Mayjend TNI (Purn.) H.Zainuri Hasyim.
“Baru kali ini ada konkurs yang menyediakan piala dengan kualitas super bagus,” terang Ketua Umum P3SI. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan adanya trophy kualitas bagus ini tentu akan menjadi daya tarik sebuah penyelenggaraan konkurs tanah air. Apalagi banyak pihak yang mendukung agar kegiatan tersebut bisa terus digelar setiap tahun.
Tentu hal ini akan menjadi pertanda bagus bagi kemajuan hobi perkutut, khususnya di Madura. Program besar Sentra Perkutut Nasional, akan menjadi sebuah kenyataan seiring perjalanan hobi perkutut itu sendiri. Banyak pihak yang mendukung agar kegiatan ini bisa dilaksanan rutin tiap tahun.
Keinginan tersebut nampaknya mendapatkan respon positif dari Ketua Umum P3SI. “Jangankan setahun sekali, kalau Piala CakraAdiningrat Bangkalan digelar setiap bulanpun, saya sangat mendukung,” ungkap Mayjend TNI (Purn.) H.Zainuri Hasyim. Kedua, apresiasi banyak diberikan peserta terkait sistem penjurian yang sudah terlihat fair play, transparan dan berkeadilan.
Hal ini sesuai keinginan dari panitia untuk menjadikan even ini sebagai percontohan konkurs yang mengedepankan dan menerapkan sistem penjurian yang sesuai dengan ketentuan atau AD/ART. Komentar positif diberikan oleh kalangan yang selama ini aktif turun lomba. Mereka benar-benar merasakan sistem penjurian yang selama ini menjadi harapan dan keinginan kung mania.
“Sistem penjurian yang diterapkan sudah benar-benar sesuai dengan keinginan kami kung mania yang selama ini berharap ada perbaikan dalam sistem penjurian yang lebih obyektif dan tidak memihak,” jelas Kades H.Matsin Bluto Sumenep. Hal senada disampaikan Roy kung mania Sumedang.
“Hari ini sistem penjurian benar-benar menerapkan 3 – 5 – 7. Penjurian hari ini adalah yang terbaik. Mudah-mudahan ke depan bisa terus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi,” harap kung mania yang tergabung dalam Team Primarasa Bandung Jawa Barat. Ketiga, Rapat Konsolidasi dan Rekonsiliasi Tingkat Nasional untuk Juri dan Perumus, berhasil dilakukan dan menghasilkan beberapa keputusan.
Ada beberapa catatan penting yang bisa membuat hobi perkutut semakin maju. Poin-poin tentang sistem penjurian dibahas habis oleh peserta yang mayoritas adalah juri. Keputusan yang dihasilkan dalam rapat tersebut akhirnya dituangkan dalam Pakta Integritas. Aturan atau sistem penjurian ini akan diterapkan di seluruh Indonesia, dari mulai kegiatan nasional atau LPI, kegiatan tingkat regional sampai even yang ada di Pengda ataupun Pengcam.
Dalam Pakta Integritas itu juga akan menjadi pijakan bagi seluruh juri di Indonesia, sehingga ada keseragaman dalam sistem penjurian. “Sejak Pakta Integritas ini keluar, maka mulai saat ini tidak ada lagi perbedaan dalam sistem penjurian, semua sama,” ungkap Ketua Umum P3SI. Keempat, konkurs Piala CakraAdiningrat menjadi contoh nyata adanya kolaborasi beberapa pihak untuk mensukseskan gelaran akbar ini.
Dukungan besar diberikan Yayasan Kesultanan Bangkalan, dimana nama CakraAdiningrat akhirnya diperbolehkan untuk dipakai sebagai tema dari kegiatan yang mampu mengundang penggila lomba dari seluruh kota di Indonesia. Ada juga PT. Frastrata Buana yang telah memberikan support besar dalam kegiatan kali ini.
“Mudah-mudahan PT. Frastrata Buana bisa terus menjadi sponsor kegiatan kamu sehingga kami bisa terus menggelar acara rutin tiap tahun. Dukungan lain juga datang dari salah satu merk air kemasan Cleo dan juga produk pakan perkutut ARAS. Dalam even ini juga ada penampilan tarian khas Bangkalan yang mendapatkan applaus dari peserta.
Kolaborasi atau dukungan seperti ini akan menjadi pertanda bagus untuk kelangsungan dan eksistensi hobi perkutut di tahun-tahun yang akan datang. Pada kesempatan acara Gala Dinner yang dihelat pada Sabtu, 03 Agustus 2024 sekitar jam 20.00, panitia Piala CakraAdiningrat memberikan kenang-kenangan berupa trophy eksklusif.
Trophy tersebut diberikan kepada Ketua Umum P3SI, Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur, Pj.Bupati Bangkalan, Ketua Yayasan CakraAdiningrat dan PT Fastrata Buana. Penyerahan kenang-kenagnan tersebut diserahkan oleh Abdul Wahid Ketua Pelaksana konkurs. Kelima, menjadi ajang mempererat tali persaudaraan.
Lewat acara Gala Dinner yang digelar usai acara Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi, acara ini menjadi moment yang tidak akan pernah terlupakan, terutama oleh Ketua Umum P3SI. Karena pada saat ini panitia membuat perayaan hari Ulang Tahun Mayjend TNI (Purn) H.Zainuri Hasyim yang ke 78 tahun dengan meniup lilin.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari panitia yang telah melakukan banyak kebaikan kepada saya,” ungkap Ketua Umum yang sudah menjabat selama 5 periode. Moment ini menjadi sarana untuk lebih dekat dengan orang nomor 1 di P3SI dan juga pengurus. Satu sama lain saling mengenal dan menjalin hubungan lebih dekat lagi.
Kelima, makin dekat dengan realisasi Program Sentra Perkutut Nasional. Piala CakraAdiningrat Bangkalan kini menjadi ajang yang diakui memiliki daya tarik luar biasa dari kung mania penggila lomba dan juga Ketua Umum P3SI bersama pengurus lainnya yang ikut hadir memeriahkan ajang bergengsi tersebut.
Keberhasilan ini akan menjadi modal besar untuk bisa segera mencapai garis finis realisasi Sentra Perkutut Nasional. Keenam, panitia makin teruji. Pengalaman panitia menggelar kegiatan LPI Cakraadiningrat dan konkurs LPJT Bupati Cup Bangkalan menjadi modal besar bagi Bangkalan untuk mempersiapkan kembali gelaran lanjutan.
Setidaknya mereka sudah makin paham akan tugas dan tanggungjawab pada saat menerima amanah. Tinggal melakukan evaluasi, dimana kekurangan yang ada, sehingga nantinya akan ada perbaikan untuk menuju pada gelaran yang lebih baik lagi.