Connect with us

Profil

Kisah Perjalanan Panjang Murai Batu Per Keong,  Milik Om Nano Cibubur Mencapai Puncak Prestasi

KONBUR Tayang

:

Murai Batu Per Keong Nano Rafles Depok
Om Nano bersama Rekan Rafles Hills BC.

Menikmati proses dalam mencetak burung hingga prestasi menjadi kebanggan yang tidak ternilai buat kicaumania manapun. Ini yang dirasakan Om Nano dari Rafles Hills BC Cibubur, tatkala baru saja menampilkan Per Keong, salah stau Murai Batu koleksinya. Burung rawatan lamanya ini baru saja moncer dieven Sahara Enterprise, Sabtu (2/7) kemarin di Cimanggis Depok. Berikut ini kisah bagaimana dia merawat sang gaco hingga akhirnya membuahkan prestasi. 

Merawat burung dari nol hingga juara atau istilahnya zero to hero, memang membutuhkan kesabaran dan tantangan. “Karena saya memang dasarnya hobi, setiap hari saya yang merawatnya sendiri, puas rasanya bila burung mau jalan di gantangan,” ungkap Om Nano.

Ya, ini yang baru dilakukannya, Murai Batu Per Keong orbitannya ini tampil hebat disalah satu kelas utama yakni kelas Murai Batu Sahara dalam gelaran Sahara Enterprise hari itu.

Murai Batu Per Keong.

Sejak awal digantang langsung ngedur bongkar materi isian, lagu-lagu kecil andalannya sejenis ngekek lovebird yang dibawakannya panjang-panjang, diselingi siain Srindit, Kenari, celilin, cucak jenggot hingga tonjolan suara Belalang yang dibawakannya dengan volumenya yang tembus. Durasi kerjanya juga dibawakannya stabil dari awal hingga akhir.

Sejatinya, sejak awal dibelinya burung ini juga bukan  burung ecek-ecek, burung tersebut juga sudah memiliki dasar dan materi istimewa. Selanjutnya, tinggal bagaimana dia dengan ketelatenannya memoles burung berbakat ini hingga bisa tampil juara diatas gantangan.

Proses mengorbitkan burung tersebut menurutnya lumayan panjang. Sejak ditake-over burung langsung dia yang menangani dalam kesehariannya. Tanpa perawat (joki) Sempat mandek karena bawaan dari pemilik sebelumnya yang membuatnya gagal mabung. Ketika itu pertumbuhan bulu burung kurang sempurna, yang membuat penampilannya diatas gantangan tidak maksimal. Dua tahun burung tidak mencapai kondisi top formnya.

Karena Per Keong ini memiliki materi diatas rata-rata yang membuatnya tak patah semangat untuk tetap mengoprek koleksinya ini. Dan, akhirnya membuahkan hasil. Sejumlah gelar juara sudah dipetiknya dalam waktu belakangan ini.

Prestasi paling gres, dia tampil menempati posisi juara pertama dikelas utama, sebagai salah satu burung terbaik digelaran Sahara Enterprise Depok. Sebuah pencapaian prestasi yang membutuhkan perjuangan lumayan panjang.

Selain Per Keong, masih berderet amunisi koleksinya, diantaranya ada gaco andalannya Princes, koleksi terbaiknya. Juga ada Pablo, Pongah, Bomber, Sakera, Panjalu dan lainnya. *agrobur4.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.