Lomba
Kenangan Bali Shanti Cup II, 30 April 2017: Tanpa Teriak dan Komplin, Dibanjiri Pemain Jawa
BALI Shanti Cup II yang digelar D’Yan Samurai bekerja sama dengan PBI Cabang Denpasar, Minggu, 30 April 2017 di lapangan Korem 163/Wirasatya Udayana Denpasar berjalan sukses, baik secara kuantitas dan kualitas. Lomba murni tanpa teriak dan tidak ada komplin sepanjang penilaian, menobatkan Duta Paku Alam dan Kuda Hitam sebagai juara umum serta menetapkan empat burung terbaik, yakni Red Zeus, Siluman, Seruling Iblis dan Bidadari.
Duta Paku Alam berhasil memboyong trofi Dewi Sri setelah menang mutlak. Dukungan yang datang dari kicau mania Bali dan Jawa menjadi kunci kemenangan Duta Paku Alam. Sederet pemain ternama ikut memberikan dukungan di antaranya Jalak Bali Team di bawah komando Mr. Ngurah Adi, Mr. Fajar Bali, Christian Falino, Daeng Wahyu, Fajar Adv, Erik Sander, Faizin DM, Fuad, Sinyo Bing, Ming Basket, Robert Pemburu, PBI Bantul, H Aan, H Uchin, H Astono, H David Kartini, Two Brothers, Mr. Faris Royal, LBS dll.
Duta Paku Alam mendapat pesaing Taksu Bali yang juga berhasil mendulang banyak poin melalui penampilan Pandawa, Siluman, Si Bolang, Bucex O, Joko Tingkir, Texas, Starla, dan Sultan. Disusul BBL Blitar dan Duta Kapolres Jembrana. Sementara Kuda Hitam sebagai juara umum single fighter.
Ketatnya persaingan antar-gaco dan juga penilaian dewan juri membuat perebutan burung terbaik berjalan ketat. Red Zeus debutan Tut De Ariana yang sempat tertinggal di sesi pertama dan berada di tempat ketiga kelas utama akhirnya berhasil merebut dua poin utama di dua kelas berikutnya. Sekaligus mengantarkan Red Zeus ditetapkan sebagai burung terbaik punglor merah.
Di kelas cucak ijo, Siluman KH asuhan Daeng Wahyu yang baru diturunkan di laga kedua langsung menyodok di posisi runner up. Siluman KH semakin perfoma di tiga laga berikutnya dan mengantarkan sebagai burung terbaik.
Seruling Iblis milik Bogang BBL Blitar sempat tertinggal di dua laga, namun berhasil nyeri di sesi akhir dan mengantarkan sebagai burung terbaik murai batu. Sementara Bidadari asuhan D Antoni ditetapkan sebagai love bird terbaik setelah unggul di laga pertama, dua kali sebagai runner up dan sekali di posisi ketiga.
Beberapa jawara tampil mendominasi di antaranya Doremi debutan Christian Falino yang hattrick di kelas kenari, Mandau Dayak yang nyeri di kelas kacer dan Sangkakala asuhan Yogi yang nyeri di kelas cendet.
Banjir doorprize mengakhiri lomba yang benar-benar murni tanpa teriak, tanpa potongan, dan tanpa komplin. Sukses lomba Bali Shanti II tidak terlepas dari semangat para tokoh yang terlibat di dalamnya yakni ketua panitia D’Yan Samurai, pembina Mr. Baim BSF, pengawas Agus Marga, ketua pelaksana Andi ADR, penasehat Jon Dendy, ketua PBI Cabang Denpasar Santo Utoyo, pihak sponsor serta didukung seluruh kicau mania Bali.
D’Yan Samurai mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir, seluruh dewan juri yang bertugas, pihak sponsor, rekan-rekan panitia inti yang sudah berpayah-payah mewujudkan lomba yang fairplay, seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur3