Ayam Bekisar
Kemari dan Pembesar Kembali Bersatu Akhiri Konflik, Sepakat Menyemarakkan Hobi Ayam Bekisar Tanah Air

Situasi hobi ayam bekisar tanah air sempat memanas. Kehadiran Pembesar (Penggemar Ayam Bekisar) mendapatkan perhatian serius orang-orang Kemari (Keluarga Penggemar Ayam Bekisar Indonesia). Agenda lomba yang menggunakan bendera Pembesar, terus terjadi di wilayah timur.

Sampang, Bangkalan, Banyuwangi, Situbobdo dan Surabaya menjadi daerah yang pernah disinggahi oleh Pembesar untuk menancapkan eksistensi. Seiring perjalanan waktu, Pembesar dinilai telah memicu terjadi konflik dengan Kemari. Beberapa statment yang dilontarkan kedua belah pihak semakin memperjelas adanya perbedaan tersebut.
Meski tidak secara langsung mereka menyerang satu sama lain, namun kesimpulan yang didapat bahwa keduanya telah terjadi konflik. Agenda kontes ayam bekisar yang mereka gelar, bukan lagi sebagai sarana untuk menyalurkan hobi para penggemar, namun lebih kepada tujuan ingin menunjukkan power masing-masing.

Geliat tidak sehat ini, ditangkap oleh beberapa orang yang menilai bahwa jika kondisi ini dibiarkan, maka kehancuran masa depan hobi bekisar akan semakin mendekat. Sampai akhirnya muncul keinginan untuk mempertemukan kedua belah pihak. Acun Hadiwidjojo Ketua Umum Kemari tanpa pengawalan memenuhi undangan untuk bertemu dengan Pengurus Pembesar, Rabu, 15 Januari 2020.
RM Apung Rahmawati di daerah Rungkut Alang-alang Surabaya menjadi lokasi pertemuan tersebut. Hadir dari pihak Pembesar adalah Hariyadi, Ketua Umum Pembesar, H.Asid Ketua Cabang Pembesar Bangkalan, Tek Gwan Banyuwangi, Hari Suyanto dan Parman Sumenep, Supandi Bondowoso, Mambo, Didik dan Andre Surabaya, Wahyu Gresik dan beberapa perwakilan lainnya.

Pertemuan tersebut nampaknya menjadi awal terkuaknya pemicu konflik tersebut. “Selama ini saya pribadi sadar bahwa saya ini adalah korban dari ketidaktahuan secara personal. Ada yang telah memfitnah saya terhadap apa yang selama ini terjadi,” tegas Acun mengawali pembicaraan.
Lebih lanjut Acun Hadiwidjojo mengatakan bahwa fitnah yang ditujukan kepadanya sama sekali tidak berdasar, semisal soal statment yang dituduhkan bahwa dirinya telah melakukan sabotase terhadap juri. Ada juri yang dilarang untuk bertugas dikatakan atas larangannya.

Bahkan ada pula fitnah yang disebarkan bahwa ia telah memecat juri tanpa alasan yang jelas. “Saya bisa katakan bahwa saya tidak pernah memecat saudara Mambo sebagai juri karena tidak ada aturan yang memperbolehkan hal tersebut,” bantah Acun HW. Bahkan berita yang tersebar menyebutkan bahwa Hariyadi Ketua Pembesar benci kepadanya.
“Terus terang saya bingung, kabarnya Pak Hariyadi benci sama saya. Alasannya apa Pak Hariyadi benci pada saya. Wong saya ketemu saja baru sekali di lomba Trenggalek, itupun sebatas salaman saja,. selanjutnya nsaya tidak pernah ada kontak sama Pak Hariyadi,” ungkap Acun.

Pertemuan ini sebenarnya bukan untuk mencari pembenaran, siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi mencari penyebab. Mengurai benang kusut yang menjadi pemicu dari semua ini. “Saya tidak mau urusan pribadi jangan dimasukkan dalam organisasi sehingga merusak semuanya, orang lain yang dijadikan korban,” kata Acun lagi.
Dikatakan pula oleh Acun Hadiwidjojo bahwa ada fitnah yang masuk bahwa keluarnya juri-juri Kemari ke Pembesar didalangi oleh Hari Suyanto. “Kemari adalah organisasi resmi, ada aturan main dan AD/ART ketika akan melakukan sebuah tindakan, tidak sembarang bisa melakukan,” imbuhnya.

Dirinya mengaku hadir ke Surabaya dalam rangka untuk mengclearkan masalah. Hobi ayam bekisar jangan diisi eh konflik karena itu akan menghancurkan organisasi itu sendiri. Bahkan kehadiran Pembesar dinilai Acun bukan sebagai tandingan namun sebagai mitra yang akan menjadikan hobi ayam bekisar semakin semarak.
“Saya mempersilahkan jika Pembesar mau mengadakan lomba di Yogyakarta, tapi harus pakai bendera Kemari,” usulnya. Bahkan Acun mempersilahkan Pembesar jalan terus. “Saya tidak akan melarang apalagi sampai membubarkan Pembesar, namun keberadaannya harus diposisi underground. Karena kalau ada dua bendera, maka akan kisruh, Kemari akan tetap mendukung lomba Pembesar,” lanjut Acun.

H.Asid yang diberikan kesempatan menyampaikan pendapat mengatakan bahwa ada hal yang menyebabkan kenapa konflik itu terjadi. “Sebenarnya di Kemari ada penyakitnya, jadi jika ingin damai maka penyakit itu harus disingkirkan dan dibuang jauh-jauh agar Kemari dan Pembesar bisa bersatu,” harap Ketua Pembesar Bangkalan.
Hal itu dibenarkan oleh Hariyadi. “Awal mula persoalan ini sebenarnya ada tiga orang yang me jadi pemicunya. Tiga orang inilah yang bermain dan berusaha memunculkan konflik. Mereka berhasil menghasut dan mengadu domba atara Kemari dan Pembesar,” tuding Hariyadi.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa jika hobi ayam bekisar ingin kembali rukun, maka mereka bertiga ini harus disingkirkan dan jangan dipakai lagi. Nampaknya informasi adanya oknum yang telah membuat kacau dunia hobi ayam bekisar dan tokoh dibalik konflik antara Kemari dan Pembesar sudah diketahui oleh Acun Hadiwidjojo.

“Selama ini saya mempelajari apa, siapa dan bagaimana konflik ini terjadi, saya semakin yakin ketika hadir di Surabaya dan mendengarkan langsung pengakuan orang-orang Pembesar,” tambah Acun lagi. Untuk itulah agar persoalan ini bisa segera rampung dan tidak lagi terjadi salah paham bahkan aktor dibalik konflik ini tidak semakin merajalela, Acun mengaku akan segera menggelar Munas Kemari sesegera mungkin.
Soal kapan dan dimana akan diselenggarakan, dirinya mempersilahkan kepada siapapun untuk mengusulkan. “Keinginan saya, secepatnya gelar Munas Kemari, soal lokasi dan waktu, saya menyerahkan sepenuhnya,” harapnya. Di akhir pembicaraan kedua belah pihak siap saling mendukung agenda yang akan mereka buat. Jika Kemari menggelar lomba, maka Pembesar siap mendukung, begitu sebaliknya.
