Lomba
Kelas Ijo Memanas di Jumat Ceria Pondok Indah 13/9: Zenox Versus Monster, Murai Malenk Nyeri
WALAU berada di tempat teduh, namun Jumat sore, 13 September 2019 kemarin di Gantangan Pondok Indah Denpasar terasa sedikit panas. Terutama kicau mania yang menurunkan gaco-gaconya di ajang Jumat Ceria Pondok Indah. Mereka rada tegang ketika gaconya berada di atas bertemu lawan yang juga mempunyai prediksi bakal tampil edan di lapangan.
Saling klaim gacoannya bermaterikan ciamik memicu panas di dada, apalagi dari sudut pandang pemiliknya burung sedang kerja. Kondisi seperti ini umum terjadi di saat latber atau lomba. Bagi dewan juri yang menilai burung di bawah tekanan teriakan, jarak yang dekat antara burung dan peserta, tentu tidak bakal gegabah mengambil keputusan. Setiap keputusan harus dipertanggungjawabkan dengan alasan-alasan yang tepat melalui bukti kerja burung di lapangan.
Itulah yang terjadi di Jumat Ceria kemarin. Dari kelas ke kelas juri focus dalam menilai dan memutuskan dengan penuh tanggung jawab moral. Seperti di kelas punglor merah, walau ada kandidat yang bisa mendapat koncer, akhirnya urung lantaran meletik di detik-detik terakhir. Balaram milik D’Maya yang tampil nancep sejak awal hingga akhir menjadi pemenang.
Di leg kedua, Goyang Dompret milik Hendrik yang sempat KO di leg pertama akhirnya memenangkan pertarungan setelah menyelesaikan kerjanya sampai akhir. Goyang Dombret dipepet Dagangan milik Leker.
Memasuki kelas panas cucak ijo yang ramai peserta, ketegangan sudah mulai terasa. Juri pun merespons positif dengan berulang kali memantau gaco-gaco yang bertarung. Namun pilihan juri berada pada nomor 18 bernama Zenox milik Mr. Hasan. Zenox sejak awal sudah rajin bongkar lagu melalui rolingan dan tembakan. Begitu juga Pejuang Subuh yang berada di nomor 32 juga tampil joss dengan tonjolan-tonjolannya.
Namun di leg kedua yang semakin memanas, Zenox ditantang Monster milik Mr. Eko. Berada di nomor 26, Monster yang sedikit ngentrok tampil ciamik memainkan rolingan beragam lagu seraya sesekali melesatkan tembakan. Monster menggeser Zenox turun ke posisi ketiga di bawah Anti Teror milik Papa Bo yang tampil joss.
Tak kalah seru pertarungan di partai neraka murai batu. Para peserta pun punya hak penuh untuk berteriak menyebut nomor gantangan. Namun juri yang berada di dalam akan semakin tertantang untuk melihat, mendengar dan mencermati lagu-lagu yang dibawakan setiap kontestan.
Hingga akhirnya memutuskan Malenk milik H Romzy dari Sakera BC tampil sebagai pemenang. Malenk begitu jelas memainkan lagu kapas tembakan, love birdan dan tentunya jurus pamungkas tembakan cililinan. Kombinasi rolingan dan tembakan yang dilontarkan Malenk sepanjang penilaian memastikan kemenangannya. Bahkan ketika turun di sesi kedua yang kembali ramai, Malenk kembali unggul. Malenk sempat dikawal Granat milik Jhon Arya dan Leci debutan Mr. Dono.
Keseruan juga terjadi di kelas love bird. Tanpa diduga Betet milik Budi Bogem ikut hadir dan tampil edan di depan lawan. Dengan mengantongi 17-an bendera Betet tampil sebagai pemenang.
Namun di leg kedua, peta kekuatan berubah. Lucia yang berada di pojok barat laut tampil joss bersama Pendekar milik Febry yang berada di pojok tenggara. Sama-sama ngekek panjang Lucia akhirnya tampil terdepan.
Sementara di kelas paud A, Budi milik Riski bersaing ketat dengan Senja Biru debutan Wah-Pram. Budi pun memenangkan pertarungan. Namun di leg paud B, Senja Biru berhasil membalas. Tampil gacor berhasil mendominasi bendera poleng.
Masih ada kelas kacer yang selalu ramai yang disabet Sinchan dan Samator serta di kelas cendet yang menempatkan Turbidity milik Boby Tash di posisi terdepan.
Di akhir acara, panitia mengundi berbagai macam doorprize di antaranya pakan love bird Boost, barang elektronik dan sebuah kompor gas yang diraih Mr. Agus.
Pengelola gantangan PI Wahyudi mewakili panitia dan juri yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur3