Puter Pelung
Kapolres Bangkalan Cup 2019, Jadi Ajang Uji Nyali Kekuatan Jawara Antar Blok
Lomba Seni Suara Alam Burung Puter Pelung Kapolres Bangkalan Cup, Minggu 18 Agustus 2019 menjadi sinyal kuat keberhasilan panitia mengemas lomba. Sekitar 181 puter pelung berhasil dihadirkan di gantangan Bajing 22 Jalan Ki Lemah Duwur VIII/01 Injing-injing Bangkalan.
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan yang rencananya akan membuka acara urung karena ada acara mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. “Rencana Bapak Kapolres akan membuka acara ini, namun berhubung ada acara mendadak, maka beliau mengutus saya untuk hadir disini,” terang Kasat Intelkam Polres Bangkalan Iptu Akhmad Junaedi, SH.
Dalam sambutannya Junaedi menuturkan bahwa lomba ini adalah sarana yang baik untuk terus menjalin silaturrahmi diantara para penghobi. Untuk itulah diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang untuk saling mengenal lebih dekat dan erat, sehingga tidak sampai terjadi gesekan.
“Mari kita sama-sama menciptakan situasi yang tertib dan aman serta terkendali sehingga kegiatan ini memiliki manfaat,” tegas Junaedi. Lebih lanjut dirinya mengingatkan kepada juri untuk tetap bekerja dengan baik dan benar sehingga tidak ada reaksi kurang bagus yang dilakukan oleh peserta.
Dalam kesempatan yang sama, ketua panitia, Adi Surya Maha Dewa mengucapkan banyak terima kasih. “Rasa hormat dan terima kasih kami sampaikan yang sedalam-dalamnya kepada seluruh saudaraku yang telah menyediakan waktu untuk hadir disini. Mudah-mudahan ini me jadi langkah awal kami untuk menyemarakkan hobi puter pelung di Bangkalan sehingga lebih meriah lagi,” papar Adi Suryo.
Gatot Dwiyono selaku ketua pelaksana mengatakan tidak ingin main-main dalam mengemas lomba. “Kami mungkin baru di dunia hobi puter pelung, namun kami tidak ingin hanya menjadi penyemarak saja dan ingin memberikan bukti bahwa kami juga bisa,” kata Gatot.
Even kali ini nampaknya bukan semata-mata menjadi cara bersilaturrahmi sesame mania, tetapi terlihat jelas menjadi ajang uji nyali kekuatan para jawara. Hadir dalam acara ini peserta daris eluruh penjuru negeri. Dari pantauan Media Agrobur, mania yang hadir berasal dari Jakarta, Bekasi, Tarik, Yogyakarta, Solo, Madiun, Ponorogo, Magetan, Malang, Sidoarjo, Surabaya Gresik dan mania Pulau Garam Madura.
Kehadiran mereka tentunya membuat kondisi persaingan di dalam lapangan berlangsung seru dan menegangkan. Kelas Pemula menjadi partai pertama yang digantang. Empat babak penjurian yang dilakukan, akhirnya menobatkan Mamo orbitan Agus Waluyo Surabaya yang digantang pada nomor 63 sebagai juara pertama.
Kemenangan puter pelung produk WAL 05 ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Diurutan kedua ada Bhirawa andalan Semar Gede Bird Farm Sidoarjo pada nomor gantangan 39.
Kemenangan puter pelung produk WAL 111 berkat Raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat serta bendera tiga warna pada babak kedua dan ketiga. Dan pemenang ketiga diperoleh Mahadewi amunisi Adi Suryo Maha Dewa Tanjung Bumi Bangkalan.
Keberhasilan puter pelung produk AM 148 ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga serta bendera dua warna hitam pada babak kedua dan keempat. Menurut Muhlis team rekap menuturkan bahwa sebenarnya ketiga juara ini memiliki total nilai sama, namun setelah dimeja rekap ada perbedaan kelebihan di masing-masing babak.
“Dari hasil penilaian nomor gantangan 63 lebih unggul pada irama dibandingkan nomor gantangan 39. Begitu juga dengan nomor gantangan 39 lebih unggul pada irama jika dibandingkan dengan nomor gantangan 33. Jadi inilah urutan berdasarkan nilai kelebihan di masing-masing burung berdasarkan penilaian juri,” papar Muhlis.
Partai berikutnya adalah Kelas Utama A. Masih menggunakan empat babak penjurian, hasil akhir dimenangkan oleh Sengkelat orbitan Isnawan PKJ Yogyakarta diurutan pertama. Menempati nomor gantangan 56, puter pelung produk PKJ 100 berhasik meraih bendera tiga warna hitam empat babak berturut-turut.
Disusul kemudian oleh Pokemon andalan Erwan Fair Play Phoenix Yogyakarta pada nomor gantangan 35. Puter pelung ternakan Tresno 018 ini sukses mengkoleksi nilai bendera tiga warna hitam juga selama empat babak berturut-turut. Artinya untuk juara pertama dan kedua, terjadi nilai sama.
Namun dimeja rekap ditemukan adanya perbedaan kelebihan yakni pada ujung yang dimenangkan oleh puter pelung pads gantangan 56. Dan diurutan ketiga diraih oleh Gareng amunisi Semar Gede Bird Farm Sidoarjo pada nomor gantangan 17. Kemenangan puter pelung produk Tifa 200 ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warna hitam pada babak ketiga.
Partai selanjutnya adalah Utama B. Masih mempertahankan empat babak penjurian, hasil akhir di urutan pertama dimenangkan oleh Aji Saka andalan Syamsul Arifin Malang yang digantang pada nomor 36. Puter pelung ternakan Bonekamu 281 berhasil meraih juara berkat Raihan bendera tiga warna pada babak pertama, bendera tiga warna hitam pada babak kedua, bendera dua warna pada babak ketiga dan bendera dua warna hitam pada babak keempat.
Diposisi kedua diraih oleh Teratai orbitan Tresna Wijaya Jakarta yang digantang pada nomor 58. Keberhasilan puter pelung ternakan LHK 273 meraih posisi ini berkat Raihan bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut. Ditempat ketiga ada Nogo Sosro amunisi B2W Bird Farm/PKJ Yogyakarta yang digantang pada nomor 15.
Nilai yang diraih oleh puter pelung produk B2W 150 ini sebenarnya sama yakni tiga warna selama empat babak berturut-turut. Namun dimeja rekap, ada kelebihan pada irama yang dimiliki peserta pada gantangan 58 sehingga layak menerima penghargaan sebagai juara kedua.
Sampai pada akhirnya di partai bergengsi, yakni Best Of the Best (BOB), menjadi moment penentuan siapa yang betul-betul mampu menguasai jalannya penjurian. Penjurian partai ini dimulai tepat jam 18.00 wib. Babak demi babak berlangsung, satu demi satu para peserta memperlihatkan performa terbaiknya.
Selama penjurian berlangsung terjadi persaingan antara Sri Rama orbitan Tresna Wijaya Jakarta pada nomor gantangan 32, Sengkelar andalan Isnawan PKJ Yogyakarta pada gantangan 17 dan Satrio Piningit amunisi Solukhudin Jakarta di nomor gantangan 26. Dari babak pertama sampai babak ketiga, terjadi nilai imbang yakni raihan bendera tigawarna.
Artinya sampai babak ketiga, belum bisa ditentukan siapa yang memiliki kans kuat untuk meraih juara. Namun diakhir babak, terjadilah perubahan hasil nilai. Sri Rama, puter pelung produk Dewi 77 tampil lebih mengesankan dengan raihan bendera tiga warna hitam dan memastikan diri sebagai juara pertama.
Disusul oleh Sengkelat, puter pelung ternakan PKJ 100 dengan raihan nilai tiga warna dan lolos sebagai juara kedua serta Satrio Piningit ring NIF 116 dengan rahan bendera dua warna hitam diurutan ketiga.