Perkutut
Kades Sukandar Bluto Sumenep, Eksis di Arena Berkat Prestasi Apik Karmila Orbitan Produk SKAD Bird Farm Miliknya
Nama Karmila, perkutut orbitan Kades Sukandar Bluto Sumenep kini menjadi popular di kalangan kung mania setempat. Kehadirannya dalam setiap agenda kegiatan, selalu berhasil mempersembahkan kemenangan. Turun di Kelas Piyik Hanging, kualitas yang dipertontonkan Karmila membuat banyak pasang mata terpesona.
“Alhamdulillah Karmila setiap saya lombakan selalu menang menjadi juara pertama di Kelas Piyik Hanging,” jelas Kades Sukandar. Kemenangan yang didapat bukan karena lawan yang dihadapi tidak memiliki kualitas bagus ataupun lawan tidak ada yang tampil bagus, namun karena Karmila memiliki kualitas suara yang mendukung prestasi tersebut.
Raihan bendera tiga warna hitam, menjadi amunisi terbaiknya untuk bisa membuat juri harus dan mutlak memberikan kesempatan untuknya menempati podium pertama. Faktor kualitas suara ditunjang mental lapangan yang luar biasa menjadi senjata ampuh bagi Karmila untuk bisa mengeksekusi lawan dengan hasil akhir menjadi sang pemenang.
“Selama turun ke lapangan di Sumenep, kalau tidak salah Karmila sudah menang empat kali, kelasnya Piyik Hanging,” ungkap Kades yang sudah memimpin Desa Pakandangan Bluto Sumenep selama tiga periode. Kenyataan inilah yang membuat Kades Sukandar terus bersemangat untuk membawa Karmila turun ke lapangan.
“Kalau bisa menang rasanya ingin lomba terus, apalagi Karmila selalu siap kapan saja untuk bertemu dengan lawan-lawannya,” sambung Kades Sukandar. Muslim, sang adik mengakui bahwa catatan prestasi yang berhasil dibukukan Karmila memang masih terbatas diarena kegaitan Sumenep.
“Selama ini kami masih fokus lomba di Sumenep karena dibatasi oleh PPKM, jika sudah bebas, maka Karmila akan kami turunkan dilomba luar Sumenep. Kami sudah siap membawa Karmila unjuk kebolehan menambah juara lagi,” sambung Muslim. Ditambahkan oleh Muslim bahwa Karmila saat pertama kali turun lapangan masih berusaha sekitar 2,5 bulan.
Seiring perjalanan waktu, Karmila kini sudah memasuki usia sekitar 3 bulan. Sampai saat ini Piyik Hanging masih menjadi kelas yang selalu diikuti. “Alhamdulillah prestasi Karmila masih selalu juara pertama di kelas Piyik Hanging, mudah-mudahan bisa terus juara sampai di usia dewasa nanti.
Presati terbaru diraih Karmila dalam even Kolom Dinilai tak Nyana Bluto Sumenap. Turun di Kelas Piyik Hanging, Karmila masih mampu merajai podium pertama. Yang membuat Kades Sukandar bangga terhadap Karmila adalah bahwa perkutut ini adalah hasil karya dari ternak miliknya. “Karmila adalah asli dan murni ternak saya sendiri yang bernama SKAD Bird Farm. Tentu saya bangga dengan hasil yang sudah didapat,” lanjutnya lagi. Karmila lahir dari indukan jantan Siapa Dia, perkutut bergelang PS.
“Dulu Siapa Dia adalah orbitan H.Iwan Jombang yang dibeli oleh Kades Sukandar, sekarang sama kakak dimasukkan kandang ternak,” tambah Muslim. Adapun pasangan dari indukan jantan tersebut adalah betina bergelang Atlas. Masih menurut Muslin ada beberapa produk lainnya yang siap orbit menyusul keberhasilan Karmila.