Kades H.Matsin Bintang Surya BF Bluto Sumenep, Mengalir Tanpa Target, Prioritaskan Silaturrahmi

Menjadi bagian dari komunitas hobi perkutut, awalnya tidak pernah terbersit dalam pikiran Kades H.Matsin. Tahun 2021 menjadi saat dimana semua berjalan begitu saja. Kades H.Matsin mengaku bisa sampai menjadi penghobi perkutut berawal karena warga. Ketika itu, beberapa warga Aeng Beje Kenek, wilayah pimpinannya ada yang menjadi penghobi dan peternak perkutut.

Mereka datang ke H.Matsin yang kebetulan menjadi Kepala Desa diwilayah tersebut. Warga datang untuk bersilaturrahmi dan meminta dukungan agar sang Kades juga bisa menjadi bagian dari komunitas. “Saat itu saya bilang bahwa saya tidak punya hobi perkutut apalagi sampai merawatnya. Saya sama sekali tidak paham,” jawab H.Matsin saat diminta oleh warga.

Namun balasan warga yang mengatakan bahwa nanti pada akhirnya akan bisa, maka Sang Kades akhirnya menuruti apa yang menjadi harapan warga. Alasannya karena H.Matsin ingin menuruti dan memenuhi setiap kesenangan warga selama hal itu benar dan tidak menyalahi aturan. “Jika hobi itu dilarang, seperti ayam sabung, mungkin saya tidak akan menuruti warga,” ungkap H.Matsin.

Meski tidak paham soal hobi perkutut, namun hal itu bukan menjadi masalah. Namun bukan berarti langsung membuat program. “Saya tidak ingin terjebak dalam hobi yang belum pernah sama sekali saya ikuti, makanya saya ingin belajar memahami dulu sebelum melangkah lebih lanjut,” sambung Ketua Liga Perkutut Sumenep 2023. 

Sempat muncul keinginan untuk mundur dari organisasi perkutut ketika melihat hal-hal yang dirasakan kurang dipahami, namun hal itu ditepis karena tidak ingin mengecewakan warga yang sudah mengajaknya masuk dalam komunitas tersebut. Siapa sangka, saat perasaan tersebut muncul, ternyata dalam komunitas ini dipertemukan dengan bos-bos besar perkutut yang ternyata dikenalnya dengan baik.

Mereka adalah Palem BF dan H.Sugi yang merupakan teman dan sahabat di hobi merpati balap. Sejak saat itu ada tekat yang bulat untuk menjadikan perkutut sebagai hobi baru meski harus terus belajar dan belajar. Untuk saat ini H.Matsin mengaku tidak punya target untuk bisa langsung unjuk kebolehan.

“Saat ini saya masih harus belajar memahami hobi perkutut, mulai dari memilih perkutut yang bagus, sistem penjurian yang benar, lomba yang sebenarnya dan persoalan lain yang berhubungan dengan hobi perkutut itu sendiri. Sambil berproses menuju kesana, H.Matsin juga mulai menekuni ternak perkutut.

Tawaran demi tawaran untuk menggunakan materi kandang dari beberapa farm saat awal memulai menjadi peternak, tidak langsung direspon. “Banyak yang nawarin saya burung, baik untuk lomba dan ternak, tetapi saya berusaha untuk tetap tenang, tidak terpengaruh pada apa yang dilakukan orang-orang. Saya ingin memahami dulu sebelum melakukan dan memutuskan sesuatu,” ungkap pemilik Bintang Surya Birf Farm.

Kades H.Matsin lebih percaya pada apa yang dianggap yakin. Sampai akhirnya keputusan untuk menggunakan materi kandang, dijatuhkan pada pilihan dari Euro Bird Farm. “Materi kandang yang saya pakai banyak dari Euro yang merupakan peternak baru, saya menggunakan materi dari farm ini karena pertimbangan hasil ternaknya memiliki mental luar biasa,” sambung H.Matsin lagi.

Bagi Sang Kades satu ini, mental adalah sebuah pilihan utama dengan alasan yang penting setiap kali turun lomba, burung yang dibawa, bisa tampil meski kualitas yang dimiliki tidak sehebat dengan mental yang ada. “Untuk saat ini saya lebih memilih burung dengan mental bagus, karena bisa memberi peluang untuk tampil,” kata Pengurus Harian Merpati Balap Jatim.

Terbukti dari sekian kegiatan yang diikuti, Kades H.Matsin selalu bisa membawa pulang trophy juara, meski burung tersebut bukanlah jawara di level tertinggi. Karena yang pasti, perkutut saat ini hanya menjadi penyaluran hobi selain bisa mendapatkan manfaat lain yakni bisa bersilaturrahmi dengan sesama penghobi.