Ayam Kontes
Jay Kaliungu Farm (JKF): Sukses Kembangkan Ayam Kontes Trah Peru

Baru beberapa tahun membangun kandang di bilangan Jalan Blimbing Gang D nomor 6 Denpasar, perkembangannya demikian pesat. Pasarnya kini tidak saja masyarakat local Bali tetapi juga merambah sampai ke luar pulau. Trah betet Peru menjadi daya tarik dari Jay Kaliungu Farm yang dikelola Putu Wijaya.

Sejak puluhan ayam betet jenis Peru didatangkan langsung dari Negara Amerika Latin, peminat trah Peru begitu tinggi. Pasalnya jenis ayam betet Peru ini memiliki keunggulan dari jenis-jenis betet yang pernah masuk ke Indonesia. Menurut De Pondil, mekanik JKF, jenis Peru memiliki size bodi yang besar. Bahkan jenis Carmelo diakui memiliki size terbesar di Asia mencapai 7 kg. Keunggulan utamanya adalah pukulan lebih keras dan cepat plus jago menghindar dengan warna bulu yang lebih klasik. Umumnya abu-abu kemerahan.

Beberapa jenis Peru yang kini menjadi materi JKF di antaranya Peru Vian Carmelo Navajero, Peru Vian Grey, Peru Vian Black Canette, Peru Vian Brown Reed, Peru Vian Bolicos, Peru Vian Dertidom dan America Spangel. Jenis Carmelo Navajero termahal di kisaran 100 juta seekor jantan. Selain itu juga menggunakan jenis Filipina seperti Switter, Dom, Nicleine, White Kelso, Reed Kelso, White Gold, dan Melsim yang cenderung size bodi kecil tetapi memiliki kelebihan kecepatan pukulan.

Untuk menghasilkan anakan yang berkualitas, JKF melakukan peur antar-Peru dan juga crossing antara Peru dengan Filipina. Hasil peur Peru biasanya untuk materi kandang sedangkan hasil silangan digunakan untuk petarung. Rata-rata hasil silangan Peru dengan Filipina (switter) cenderung ganas dalam menyerang dan memiliki kecepatan pukulan yang tinggi. Rata-rata hasil crossing cenderung ikut Peru. Untuk meningkatkan produksi JKF memilih kawin sodok dan boks pengeraman.

Petarung crossing inilah setelah umur 7 bulanan mulai dimasukkan ke dalam umbaran dan diselang seling selama sepekan di kandang patok, sampai ayam siap diadu. Memasuki dua pecan akan diadu, ayam dimasukkan ke boks pengipingan. Pagi keluar sebentar sambil dijemur dan diberi makan lalu dimasukkan ke boks. Sore kembali dibuka untuk diberi makan dan vitamin dan kembali dimasukkan. Treatmen ini dilakukan dua minggu dan jelang H-1, ayam diberikan dooping dengan jalan disuntik. Taji atau senjata yang cocok untuk jenis ini yakni taji sangket model Jakarta.

Pasca diadu, luka segera dibersihkan lanjut diberikan obat merah cina serta ayam diberikan antibiotic. Ayam tidak boleh dijemur selama masih luka. Umur dua minggu luka kembali dibersihkan dan kembali diberikan antibiotic tiga hari berturut-turut. Jika luka ringan, De Pondil menandaskan selama satu bulan sudah bisa diadu kembali. Namun jika luka parah di bagian kaki dan paha cenderung agak lama.

Karena jenis crossing JKF seringkali memenangkan turnamen, maka tidak saja pemain Bali yang mengambil petarung di sini juga banyak pemain dari luar daerah seperti Gorontalo, Kupang dan Kendari. *agrobur3
