Connect with us

Perkutut

Ir.Moh.Mahmud, Ketua Pengda Bangkalan : Ingin Mewujudkan Konkurs Berkualitas dan Berwibawa, Dewan Pengawas Salah Satu Solusinya

KONBUR Tayang

:

Sejak terpilih sebagai Ketua Pengda P3SI Bangkalan pada Sabtu, 16 November 2019 di Rumah Makan Tera’ Bulan, Ir.Moh Mahmud mengaku ingin menjalankan amanat yang sudah diberikan kung mania Bangkalan. Sebagai orang baru di organisasi P3SI, langkah pertama kali yang dilakukan adalah mempelajari AD/ART organisasi ini.

Ir.Moh.Mahmud Ketua Pengda P3SI Bangkalan

Bersama para tokoh senior, Pengurus Pengda dan beberapa kung mania, disana menemukan fakta bahwa kekuasaan juri saat berada di lapangan begitu luar biasa. juri memiliki hak mutlak untuk menilai burung tanpa ada pihak lain yang bisa merubah keputusannya.

Berkaca dari peristiwa yang seringkali terjadi, dimana ada peserta yang merasa tidak puas dengan kinerja juri, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena vonis sudah dijatuhkan. Peserta dan panitia tidak memiliki hak untuk intervensi apalagi sampa merubah atau menganulir hasil penilaian juri.

Dari satu kasus ke kasus yang terjadi di lapangan, Ir.Mahmud mengaku bahwa jangan sampai kualitas konkurs ternodai oleh oknum juri yang bermain. “Selama ini juri punya kekuasaan yang mutlak, kalau juri punya moral bagus, tidak masalah. Karena juri ada yang baik dan kurang baik. Jika juri punya moral kurang, maka peserta yang dirugikan,” tegas Ir.Mahmud.  

Menurutnya jika kondisi ini dibiarkan maka akan ada polemik dan selama ini hanya berpolemik tanpa ada titik akhir. Peserta masuk lapangan adalah tindakan salah, tapi tidak ada sangsi. Jika juri berbuat salah ternyata tidak ada sangsi. Ketika juri melanggar, siapa yang menilai, apakah mereka benar-benar berbuat salah atau tidak.

Surat edaran dari P3SI Pusat pemberian sanksi para pelanggar

“Juri saat dilapangan pegang palu dan berkuasa, tapi ketika di luar palu itu sudah tidak bisa dipegang lagi. Apakah peserta bisa menilai bahwa juri sudah menjalankan tugasnya dengan bagus atau tidak, siapa yang tahu. Dengan demikian perlu adanya Dewan Pengawas,” lanjut pemilik CTP Bird Farm Bangkalan.

Terhitung tahun 2020 setiap pelaksanaan konkurs di Bangkalan, Dewan Pengawas menjadi salah satu unsur yang munculkan selain peserta dan juri. Jika ada peserta yang komplain maka bisa ke Dewan Pengawas. Dewan Pengawas adalah media atau jembatan antara peserta dan juri ketika ada masalah.

Keyakinan Ir,Mahmud dengan menghadirkan Dewas Pengawas semakin tinggi. Sebab sejak adanya Dewan Pengawas, setiap kali ada masalah dan konflik maka dewan pengawas bisa melakukan solusi. Adanya Dewan Pengawas, juri yang kurang baik bisa dan berhasil diminimalisir.

Sejak saat itu juri lebih hati-hati karena mereka merasa ada yang mengawasi, setidaknya ada shock terapi. Terlebih dengan adanya surat edaran P3SI Pusat bernomor SK-11/SE/P3SI/X/2020 tentang Sanksi Terhadap Juri, Penanggungjawab Maupun Peserta Atas Pelanggaran yang Diperbuat, Ir.Mahmud semakin optimis untuk mengakhiri polemik.

Setidaknya dengan surat edaran tersebut, Pengda P3SI Bangkalan lebih berani melakukan tindakan bagi peserta dan juga juri yang berlaku nakal dengan memberikan sanksi. Prosedur pemberian sanksi adalah ketika ada peserta yang protes dalam sebuah gelaran, maka Ketua Pengda Bangkalan, akan mencari tahu.

Saatnya mewujudkan konkurs yang berkualitas dan berwibawa

Kenapa peserta tersebut protes, apakah memang telah terjadi kesalahan penilaian atau tidak. Ketua Pengda Bangkalan akan merujuk hasil catatan Dewan Pengawas terhada insiden tersebut dengan melengkapo catatan dari beberapa peserta yang dianggap mumpuni, apakah benar ada kesalahan, siapa yang melakukan.

Jika data-data dan fakta-fakta sudah terkumpul, dan terjadi kesalahan, barulah Pengda mengeluarkan surat sanksi, apakan surat itu ditujukan pada peserta atau juri, tinggal melihat aktor utama pencetus terjadinya protes. Karena sudah ada surat edaran yang memperkuat pengurus untuk menjatuhkan sanksi.

“Saya bersyukur karena P3SI Pusat mengakomodir keinginan kami ditingkat bawah untuk mewujudkan konkurs yang berkualitas tanpa diciderai oleh ulah oknum nakal dan tidak bertanggungjawab, saya yakin kedepan konkurs akan semakin teratur dan kita bisa menikmati suara merdu perkutut,” lanjutnya.

Tugas selanjutnya adalah mencari sosok Dewan Pengawas yang sesuai kriteria. Meski dikatakan bahwa upaya ini bukan sesuatu yang gampang, namun harus tetap dilaksanakan, sebab jika tidak maka akan sia-sia dan usaha untuk menciptakan konkurs yang betul-betul berkualitas akan percuma.

“Tugas kami selanjutnya adalah mencari sosok Dewan Pengawas yang betul-betul memiliki obyektifitas atau netral tingkat tinggi sehingga keberadaan bisa dipertanggungjawabkan dan objektif dan bisa merealisasikan keinginan kung mania menuju konkurs yang lebih baik,” kata Ir.Mahmud lagi.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.