Connect with us

Perkutut

HJM Bird Farm Al Amien Prenduan Sumenep, Ganti Formasi Indukan Baru Demi Kualitas Produk yang Lebih Bagus

KONBUR Tayang

:

Sebenarnya tidak banyak waktu yang dimiliki Kyai Junaedi Rosidi dalam menekuni hobi perkutut. Kesibukannya sebagai wakil pengasuh Ma’had Tahfidz Al Qur’an Pondok Pesantren Al Amin Prenduan Sumenep, menyita banyak waktu dalam menyalurkan hobi perkutut. Cukup sulit mengatur waktu antara kegiatan utama dan hobi perkutut.

Suasana di HJM Bird Farm Al Amien Prenduan Sumenep

Meski demikian, Kyai Junaedi berusaha untuk bisa selalu hadir ketika ada gelaran lomba, terutama untuk daerah Sumenep dan sekitarnya. Beberapa orbitan yang dituntun menuju arena lomba, hanya bisa merasakan sensasi bertarung bersama lawan, saat sang Kyai memiliki waktu kosong menyapa kung mania di lapangan.

Semakin berada di arena, ada rasa yang begitu kuat untuk bisa terus eksis, setidaknya membawa pulang trophy juara sebagai bukti kualitas perkutut orbitannya. Selama ini Kyai Junaedi Rosidi eksis bersama Benhur orbitan dari ternak NST Bird Farm. Semakin masuk menjadi bagian komunitas mania perkutut, ada rasa yang tidak bisa disingkirkan.

Kyai Junaedi Rosidi saat berrsantai dikediamannya

Ada desakan kuat untuk masuk lebih dalam. Saat kondisi seperti itu menyerang pikirannya, ada keinginan untuk mengorbitkan produk dari kandang ternaknya. “Rasanya sudah saatnya saya bisa melombakan burung hasil ternakan sendiri. Saya ingin bisa segera punya burung produk sendiri untuk saya lombakan,” sambung sang Kyai.

Akhirnya dibangunlah kandang yang diisi oleh pasangan perkutut. Tidak banyakpetak kandang yang berhasil dibangun. Ada sekitar 7 kandang yang berdiri tegak dikediaman tempat tinggalnya. Semua indukan berasal dari beberapa peternak yang ada di Jawa Timur. Pelan namun pasti, muncullah produk bergelang HJM miliknya.

Kandang ternak HJM di Al Amien Prenduan Sumenep

Dari 7 kandang ternak yang berhasil dibangun, ada sekitar 20 ekor anakan ring sendiri yang berhasil dimunculkan. Namun ternyata, saat melalui proses pantau, ada penilaian bahwa produk tersebut, dirasa kurang dan harus segera melakukan tindakan agar tidak sampai merasakan kerugian.

Rugi waktu, rugi tenaga, rugi biaya dan pikiran. Menurut pemikiran Kyai Junaedi Rosidi buat apa bertahan dengan hasil yang dinilai kurang memberikan kepuasan karena hal itu akan sia-sia, maka tanpa menunggu waktu lebih lama diputuskan untuk mengganti materi baru guna meningkatkan kualitas hasil ternak.

Kyai Junaedi Rosidi (kiri) pemilik HJM Bird Farm

“Saya ingin menambah materi indukan baru yang lebih bagus, sehingga bisa meningkatkan kualitas hasil ternakan,” terang Kyai Junaedi. Untuk bisa merealisasikan hasrat tersebut, butuh dukungan dari kung mania yang dirasa memiliki kapasitas, karena sadar bahwa tanpa adanya dukungan, maka harapan akan tinggal kenangan.

“Saya butuh bantuan para senior untuk bisa membantu saya memiliki hasil ternakan lebih bagus yakni dengan menambah materi baru,” sambung Kyai. Keinginan untuk meningkatkan kualitas anakan, nampaknya akan bisa terwujud, pasalnya penambahan materi kandang baru sudah mulai hadir.

Ganti formasi indukan baru demi hasil yang lebih baik

“Alhamdulillah saat ini saya sudah punya indukan baru dari AKN 4 ekor, Pantura 5 ekor, AZ 4 ekor, JBM 6 ekor, HK 1 ekor, R.Nadi 4 ekor, CTP 3 ekor, ZA 4 ekor, Dadu 1 ekor dan NST 1 ekor serta dari TFN,” tambah Kyai Junaedi lagi. Untuk saat ini, produk sudah mulai muncul namun masih dalam proses pantau.

“Mudah-mudahan anakan baru dari HJM Bird Farm bisa sesuai harapan, setidaknya bisa saya buat untuk main ke lapangan,” harap sang Kyai. Kini tinggal menunggu waktu dimana burung tersebut bisa terpantau dengan jelas dan pasti, sehingga bisa menilai apakah pergantian materi indukan baru berhasil atau sebaliknya.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.