Connect with us

Perkutut

Himalaya Bird Farm Banjarmasin, Support Materi Indukan Peternak Kurang Mampu, Konsumen Bisa Tukar Jika Produk Belum Memuaskan

KONBUR Tayang

:

Apa yang dilakukan Adi Purwanto, pemilik Himalaya Bird Farm Banjarmasin dalam menggerakkan perekonomian masyarakat komunitas perkutut, patut untuk diteladani. Keinginan untuk membangun kebersamaan kepada sesama peternak, mampu membuat mereka bisa lebih baik.

Adi Purwanto pemilik Himalaya Bird Farm Banjarmasin

Selama ini Adi Purwanto mengaku merangkul beberapa peternak di Banjarmasin, khususnya yang tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan hasil ternaknya karena terkendala soal modal, namun punya kemauan tumbuh dan berkembang. Mereka inilah akhirnya dipilih sebagai mitra kerja.

“Saya mencoba bekerja sama atau istilahnya join dengan beberapa peternak yang tidak punya modal kuat, tapi ada keinginan kuat untuk ternak perkutut,” terang Adi Purwanto mengawali obrolan. Mereka mengembangkan materi indukan yang disuplai oleh Himalaya. Indukan yang dimaksud adalah sepasang dan tinggal memasukkan ke kandang ternak.

Jika produk kurang memuaskan, konsumen bisa tukar langsung

Dengan demikian peternak mitra Himalaya ini tidak perlu lagi mencari pasangan karena sudah diberikan sejodoh dan tinggal memasukkan saja ke kandang ternak. “Join yang kami lakukan adalah dengan memberikan langsung sepasang indukan, artinya penentuan indukan dari saya sendiri dan bukan mereka,” sambung pria kelahiran Bangkalan Madura.

Menurut Adi Purwanto bahwa indukan yang dipasangkan sebelumnya sudah melalui proses seleksi ketat. Terlebih lagi bahwa indukan tersebut memiliki kualitas terbaik. “Saya memberikan indukan pada mereka tidak asal dan semua sudah melalui perhitungan matang dengan harapan nantinya anakan yang dihasilkan mampu berbicara di lapangan,” urai mantan Ketua Pengda Banjarmasin.

Himalaya Bird Farm Banjarmasin eksis ramaikan hobi perkutut

Lebih lanjut disampaikan bahwa ada rasa kasihan jika peternak yang diajak join diberikan indukan asal karena akan mempengaruhi pada hasil produksi kandang. Apalagi indukan yang disebarkan ke peternak mitra, darah yang dibawa sudah mengerucut, sehingga Adi Purwanto paham betul akan kualitas dan daya turun indukan tersebut.

“Selama ini saya berusaha untuk membangun trah indukan dari beberapa indukan sebelumnya, sehingga saat ini bisa dikatakan darah sudah mengerucut, jadi indukan yang sudah gak bagus langsung jual dan tidak saya pertahankan,” sambung pria yang memulai ternak perkutut sejak 2017 lalu.

Delapan kandang ternak menyebarkan produk unggulan

Cara tersebut ternyata efektif. Delapan kandang ternak yang berada di kediaman Adi Purwanto mampu membangun trah indukan potensial yang disebar ke beberapa peternak mitra yang saat ini sudah mencapai 12 kandang dari sekian jumlah peternak mitra yang berhasil dibina.

Mitra ternak Himalaya selama ini tidak perlu mengeluarkan modal, cukup menyediakan kandang ternak. Dan hasilnya memang tidak mengecewakan. Diakui oleh Adi Purwanto bahwa produk peternak mitra mampu mengembangkan indukan dengan hasil anakan yang mampu berbicara di lapangan.

Prestasi perkutut bergelang Himalaya yang selama ini banyak moncer di lapangan, berasal dari farm join, meski ada beberapa jawara yang juga berasal dari peternak Himalaya sendiri, namun jumlahnya tidak banyak. “Terus terang produk Himalaya yang banyak moncer di lapangan berasal dari farm mitra, meski ada juga yang dari saya sendiri,” ungkapnya.

Membangun mitra dengan peternak yang kurang mampu modal

Meski hasil produksi sudah lumayan, namun Adi Purwanto tidak menolak untuk terus mendatangkan indukan baru, sesuai kebutuhan. Jika belum membutuhkan suntikan indukan baru, maka Himalaya tetap bertahan dengan indukan yang ada. Himalaya Bird Farm juga berusaha memberikan servise terbaik kepada pembeli..

“Jika pembeli pernah beli burung saat masih muda bagus, dan ternyata menginjak usia dewasa burung tersebut dirasa kurang memuaskan, maka ada hak untuk menukarkan dengan produk yang lebih bagus. Saya berusaha memberikan pelayanan terbaik, jangan sampai pembeli merasa kecewa,” ungkap Adi Purwanto mengahkhir obrolan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.