Perkutut
H.Yusuf NS Banyuates Sampang, Take Over Bangladesh Demi Rasakan Sensasi Tarung di Kelas Piyik Hanging
Nama H.Yusuf NS dalam komunitas hobi perkutut tanah air, terdongkrak ketika berhasil mengorbitkan perkutut handal bernama Raja Tengkung. Prestasi bagus pernah diukir dalam perebutan podium paling atas di Kelas Piyik Yunior. Karena usianya ketika itu memang masih sangat muda.
Perkutut ternakan JBM Malang ini menjadi amunisi handal miliknya yang kerap membuat jantungan lawan ketika harus berada dalam satu blok dan kelas yang sama. Sebagai pendatang baru kala itu, H.Yusuf tidak butuh waktu lama untuk mempopulerkan namanya diantara deretan kung mania yang sukses mengantar sang orbitan pada level yang membanggakan.
Soal prestasi jangan ditanya, setiap kali turun lomba di partai pilihannya yakni Piyik Yunior, perkutut bergelang JBM 4578 selalu menyelesaikan penjurian dengan hasil memuaskan, juara 1 seakan begitu mudah menjadi miliknya. Seiring perjalanan waktu, Raja Tengkung terus menambah koleksi kemenangan yang didapat.
Dewasa Senior menjadi pilihan lanjutan setelah tidak lagi tampil di partai Piyik Yunior. Prestasi bagus juga masih kerap menjadi catatan yang berhasil didapat. “Alhamdulillah Raja Tengkung masih bisa berprestasi setelah saya naikkan kelas di Dewasa Senior. Kualitas mental yang dimiliki memang benar-benar bagus,” terang pemilik WAS Bird Farm.
Nampaknya keinginan H.Yusuf untuk bisa bermain di kelas lain mulai muncul. “Sebenarnya saya ingin punya burung di Kelas Piyik Hanging, makanya saya selalu cari, siapa tahu ada yang cocok dan bisa juara seperti Raja Tengkung,” ungkapnya. Setiap kali ada informasi baik di lapangan ataupun di salah satu peternak, H.Yusuf berusaha untuk memastikan apakah memang ada burung usia piyik yang bisa dimiliknya.
Sampai akhirnya ketika turun lomba di Liga Hanging Peternak Sampang, Sabtu 21 Agustus 2021, H.Yusuf dipertemukan dengan Piyik Hanging yang digantang pada nomor 62. Seakan dirinya diarahkan untuk memantau performa yang dimiliki perkutut bergelang SB 262. Ada kekuatan yang menuntunnya untuk terus memastikan kualitas burung tersebut.
“Saat saya pantau burung tersebut, saya seolah-olah ingin terus memantaunya, makanya saya tidak segera beranjak disekitar nomor gantangan 62,” ungkapnya. Babak demi babak yang ditampilkan perkutut yang akhirnya menggunakan nama Bangladesh, semakin membuatnya kepincut.
Sampai akhirnya H.Yusuf NS mencari siapa gerangan pemilik burung tersebut. Setelah ketemu, ia langsung mengutarakan minat untuk meminangnya. Lobi demi lobi dilakukan sampai akhirnya, Gaffar Sampang sang pemilik Bangladesh bersedia melepas burung tersebut.
“Saat Mas Gaffar bilang kalau mau melepas burung tersebut, saya langsung senang dan gembira, akhirnya saya dan Mas Gaffar saling bicara soal harga,” sambung H.Yusuf lagi. Gaffar sendiri ketika dikonfirmasi mengakui bahwa ada niatan untuk memberikan burung tadi pada H.Yusuf.
“Saya kenal baik dengan H.Yusuf, makanya ketika beliau tanya soal burung saya dan berminat untuk membelinya, saya langsung mendukung dengan alasan agar H.Yusuf punya burung bagus dan berkualitas,” papar Gaffar. Dilokasi acara pula, keduanya menyatakan deal untuk memutuskan nasib Bangladesh selanjutnya.
“Saya ikhlas menyerahkan Bangladesh pada H.Yusuf biar ada burung bagus dan berkualitas yang bisa dibawa ke lomba, agar orangnya makin semangat,” sambung Gaffar. H.Yusuf sendiri mengaku senang bisa mendapatkan apa yang diinginkan karena selama ini memang selalu mencari burung untuk dilombakan pada Kelas Piyik Hanging.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Mas Gaffar karena bersedia menyerahkan perkutut piyiknya pada saya. Mudah-mudahan burung ini bisa terus juara, baik saat di Piyik Hanging ataupun saat dewasa nanti,” harap pengusaha sukses di bidang tambak udang. Tidak disebutkan berapa keduanya memastikan kepindahan Bangladesh, namun mereka hanya bilang bahwa harganya fantastik.